Baliho Kampanye di Yogya Timpa Pengendara Motor Hingga Tewas

Senin, 19 Desember 2016 - 18:05 WIB
Baliho Kampanye di Yogya Timpa Pengendara Motor Hingga Tewas
Baliho Kampanye di Yogya Timpa Pengendara Motor Hingga Tewas
A A A
YOGYAKARTA - Padmi Banarto (52) warga Sinduadi, Mlati, Sleman, tewas tertimpa Baliho Pilkada Kota Yogyakarta bergambar pasangan calon nomor urut 1, Imam Priyono - Achmad Fadli, saat mengendarai motor di Jalan Prof Dr Sardjito, Terban, Gondokusuman, Senin (19/12/2016). Informasi yang berhasil dihimpun, korban yang merupakan karyawan swasta ini sekira pukul 12.55 WIB melintas di lokasi kejadian dari arah timur menuju barat.

Sampai di lokasi APK berukuran lebih dari dua meter yang terpasang di pinggir jalan tiba-tiba ambruk menimpa korban.

Korban pingsan langsung dibawa ke Puskesmas Gondokusuman II dan akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Namun malang nyawanya tak tertolong lagi.

Kapolsek Gondokusuman Kompol Eko Basunando menjelaskan, saat itu korban baru saja menjemput anaknya setelah mengikuti tes CPNS di Jalan Cendana, Kota Yogyakarta. Usai menjemput anaknya, korban berniat pulang ke Sleman.

"Saat melintas itulah tiba-tiba baliho ambruk dan menimpa korban. Korban sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat lalu dirujuk ke Panti Rapih," ujarnya.

Sementara itu, Ketua KPU Kota Yogyakarta, Wawan Budianto mengaku langsung menuju rumah sakit setelah mendengar informasi tersebut. Pihaknya juga telah menemui keluarga koran untuk menyampaikan rasa bela sungkawa.

Atas kejadian tersebut, Wawan berjanji akan segera mengevaluasi pemasangan APK terutama jenis baliho yang terpasang di sejumlah titik.

"Evaluasi memang menjadi sesuatu yang mendesak dan itu penting. Kita bersama sekretariat akan evaluasi beberapa baliho yang kami pasang segera," ujarnya.

Diakuinya peristiwa tersebut baru pertama terjadi di Yogyakarta. Dia berharap kedepan peristiwa serupa tak terulang lagi.

Terpisah, Ketua Tim Pemenangan Imam-Fadli, Danang Rudiatmoko menegaskan bahwa APK yang ambruk itu bukan APK yang mereka pasang. Diakuinya, hingga kini pihaknya belum memasang APK tambahan sehingga semua APK yang sudah terpasang adalah milik KPU. "Jadi kami tak tahu apakah APK yang terpasang itu kondisinya sudah aman atau tidak," ujarnya.

Pihaknya pun secepatnya akan minta klarifikasi langsung kepada KPU Kota Yogyakarta mengingat beredar informasi di masyarakat bahwa masing-masing paslon berkewajiban menjaga dan merawat APK fasilitas KPU tersebut.

"Ada informasi jika KPU sudah berkirim surat ke masing-masing paslon agar merawat APK fasilitas dari KPU, tapi kita cek tak ada surat yang dimaksud," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4668 seconds (0.1#10.140)