Miris, Korban Klitih di Gunungkidul Tak Mampu Bayar Operasi
loading...
A
A
A
Karena harus membayar sendiri biaya rumah sakit dan tidak memiliki biaya untuk operasi istrinya, buruh harian lepas ini terpaksa membawa pulang istrinya dengan cara pulang paksa.
Dia berpikir jika istrinya semakin lama di rumah sakit, maka biaya yang dikeluarkan akan semakin besar. Karena di rumah sakit, istrinya hanya menunggu untuk operasi. Padahal dirinya tidak memiliki cukup uang untuk operasi.
"Lha, ini saja 3 hari di rumah sakit biayanya sudah Rp4 juta. Terus operasi, saya dikasih tahu biayanya Rp15 juta. Saya harus ngumpulkan uang dulu, nyari dulu. Makanya saya bawa pulang saja," bebernya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sumirah pedagang daun salam asal Dusun Putat 2, Kalurahan Putat, Kapanewon Patuk, Gunungkidul, harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prambanan.
Perempuan ini terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena diserang pengendara motor saat berangkat ke Pasar Piyungan, pada Sabtu (15/1/2023) dini hari.
Dia berpikir jika istrinya semakin lama di rumah sakit, maka biaya yang dikeluarkan akan semakin besar. Karena di rumah sakit, istrinya hanya menunggu untuk operasi. Padahal dirinya tidak memiliki cukup uang untuk operasi.
"Lha, ini saja 3 hari di rumah sakit biayanya sudah Rp4 juta. Terus operasi, saya dikasih tahu biayanya Rp15 juta. Saya harus ngumpulkan uang dulu, nyari dulu. Makanya saya bawa pulang saja," bebernya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sumirah pedagang daun salam asal Dusun Putat 2, Kalurahan Putat, Kapanewon Patuk, Gunungkidul, harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prambanan.
Perempuan ini terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena diserang pengendara motor saat berangkat ke Pasar Piyungan, pada Sabtu (15/1/2023) dini hari.
(san)