Pelaku UMKM Butuh Strategi Luar Biasa Hadapi Era New Normal

Senin, 13 Juli 2020 - 21:33 WIB
loading...
Pelaku UMKM Butuh Strategi Luar Biasa Hadapi Era New Normal
Tangkapan layar kegiatan pengabdian masyarakat bertema Menjalankan Komunikasi Bisnis di Era New Normal yang digelar secara virtual. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
SURABAYA - Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terpuruk akibat pandemi COVID-19 butuh strategi luar biasa, agar bisnisnya tetap bertahan dan berkembang di era adaptasi kebiasaan baru (new normal).

Hal itu mengemuka dalam kegiatan pengabdian masyarakat dosen Fakultas Ilmu Komunikasi dan Desain (FKD) Universitas Adhirajasa Rangga Sanjaya (Universitas ARS) bertema "Menjalankan Komunikasi Bisnis di Era New Normal" yang digelar secara virtual. (Baca: Ridwan Kamil: Aktivitas Pendidikan Tatap Muka di Luar Zona Hijau Pelanggaran)

Salah satu pemateri yang juga dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, Femi Oktaviani, M.Ikom menuturkan, pandemi global akibat wabah COVID-19 bukan saja telah mengubah tatanan sosial kemasyarakatan, namun juga berimbas pada terpukulnya hingga matinya beberapa sektor usaha.

Di Indonesia, khususnya Kota Bandung, banyak UMKM terdampak bisnisnya akibat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diberlakukan pemerintah guna meminimalisasi penyebaran COVID-19. "Tidak sedikit UMKM yang mengalami kerugian akibat kekurangan ataupun kehilangan konsumen, sehingga harus menutup bisnisnya," ujar Femi dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Senin (13/7/2020).

Femi melanjutkan, setelah kurang lebih empat bulan pemberlakuan PSBB, mulai akhir Juni lalu, Pemerintah Kota Bandung secara bertahap memberlakukan AKB atau new normal. Kegiatan ekonomi pun mulai diizinkan aktif kembali meski masih harus tunduk pada ketentuan protokol kesehatan, termasuk pembatasan operasional. "Oleh sebab itu, dibutuhkan strategi besar atau luar biasa dari para pelaku UMKM," katanya.

Strategi luar biasa yang dimaksud harus mempertimbangkan segala aspek, terutama faktor kesehatan, agar produk yang dihasilkan UMKM dapat diterima di tengah kekhawatiran masyarakat akibat pandemi COVID-19. Melalui strategi yang tidak biasa itu, pihaknya berharap para pelaku UMKM, khususnya di Kota Bandung, mampu menjalankan kembali bisnisnya di tengah segala keterbatasan.

Lebih lanjut Femi mengatakan, kegiatan pengabdian masyarakat dosen Universitas ARS tahun ini berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Jika biasanya para dosen dan mahasiswa terjun langsung menyapa UMKM mitra binaan, namun di tengah pandemi ini, pengabdian kepada masyarakat dilakukan secara virtual. (Baca: Kasus COVID-19 di Cimahi Kebanyakan Impor Dibawa Pendatang)

Kegiatan yang digelar pada 6 Juli 2020 lalu itu juga menghadirkan Yulia Sariwaty S.,M.Si sebagai pemateri lainnya dan moderator Dini Rahmawati, M.Sc dengan melibatkan mitra binaan UMKM NATTA Line serta diikuti sejumlah mahasiswa.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2464 seconds (0.1#10.140)