Asal Usul Nama Kota Surabaya, Kisah Pertarungan Dahsyat Sura dan Buaya

Selasa, 17 Januari 2023 - 08:58 WIB
loading...
Asal Usul Nama Kota Surabaya, Kisah Pertarungan Dahsyat Sura dan Buaya
Surabaya merupakan ibu kota dari Provinsi Jawa Timur yang memiliki ciri khas tersendiri. Foto DOK ist
A A A
JAKARTA - Surabaya merupakan ibu kota dari Provinsi Jawa Timur yang memiliki ciri khas tersendiri. Surabaya juga merupakan kota metropolitan terbesar kedua setelah ibu kota Jakarta.

Kota Surabaya juga banyak dikenal dengan sebutan Kota Pahlawan, hal ini diketahui lantaran banyaknya masyarakatnya yang dulu ikut serta dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah.

Selain menjadi kota yang pernah berjuang dalam masa sejarah kemerdekaan, kota ini juga memiliki ciri khas yang menarik untuk dibahas, yakni berkaitan dengan asal usul nama kota Surabaya.

Baca juga : Mitos Asal Usul Pontianak, Hantu Perempuan Bernama Kuntilanak

Dahulu kala di sebelah utara Jawa Timur, hiduplah seekor buaya raksasa yang ganas dan menyeramkan. Dia adalah penguasa sungai dan menjadi pemangsa yang sangat ditakuti oleh semua binatang di hutan sepanjang tepian sungai, nama buaya itu adalah Baya.

Dia sangat pandai berburu, sehingga membuat takut semua binatang di hutan. Sungai yang didiami Baya itu bermuara di laut yang luas. Di laut itu, tinggal lah seekor hiu ganas bernama Sura.

Dialah penguasa laut yang ditakuti semua ikan. Tetapi Sura merasa bosan hanya makan ikan setiap hari. Dia penasaran dengan sungai yang bermuara di lautnya.

Suatu hari dia jalan-jalan ke sungai itu, di tepi sungai ada seekor anak kijang yang sedang minum air sungai. Sura merasa lapar, diam-diam ia berenang ketepian dan melompat keluar menubruk anak kijang itu. Setelah makan anak kijang Sura menjadi ketagihan, keesokan harinya ia berburu kembali di sungai itu dan mendapat banyak santapan.

Semakin hari Baya menjadi curiga, karena semakin hari dia semakin kesulitan mencari mangsa dia pun menyelidiki sebabnya. Saat melihat Sura menangkap seekor anak monyet berenang di sungai Baya marah.

Baca juga : Ini 4 Pendapat Soal Asal Usul Nama Bogor

Akhirnya perkelahian pun tak dapat dicegah, keduanya saling bertarung karena sama-sama kuat pertarungan itu pun sangat lama hingga berhari hari dengan memperoleh hasil tidak ada yang menang maupun kalah. Atas hasil pertarungan tersebut keduanya memperoleh kesepakatan untuk membagi daerah kekuasaan, Sura di laut dan Baya di tepian sungai hutan hingga muara.

Setelah adanya kejadian tersebut, Baya hidup tentram karena banyak makanan di sekitarnya. Namun tidak dengan Sura, ia bosan memakan ikan dan rindu dengan kelezatan kijang.

Kemudian pada suatu saat Sura kembali lagi ke sungai yang ada di hutan dan memakan kijang yang ada di sana. Kejadian tersebut diketahui oleh Baya dengan menjebak kijang gemuk sebagai umpannya.

Sura dianggap mengingkari janji dan Baya tidak kasih ampun lagi kepada Sura. Akhirnya keduanya kembali bertarung dan Sura digigit ekornya hingga putus. Sura langsung pergi meninggalkan hutan dan tidak kembali lagi.

Sejak saat itu kehidupan hewan di sungai maupun di laut kembali tenang. Untuk mengenang perkelahian tersebut, masyarakat menamai daerah yang menjadi lokasi pertarungan antara Sura dan Baya menjadi Surabaya atau yang memiliki makna “Selamat dari Bahaya”.
(bim)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2198 seconds (0.1#10.140)