Asal Usul Nama Kota Surabaya, Kisah Pertarungan Dahsyat Sura dan Buaya
loading...
A
A
A
Akhirnya perkelahian pun tak dapat dicegah, keduanya saling bertarung karena sama-sama kuat pertarungan itu pun sangat lama hingga berhari hari dengan memperoleh hasil tidak ada yang menang maupun kalah. Atas hasil pertarungan tersebut keduanya memperoleh kesepakatan untuk membagi daerah kekuasaan, Sura di laut dan Baya di tepian sungai hutan hingga muara.
Setelah adanya kejadian tersebut, Baya hidup tentram karena banyak makanan di sekitarnya. Namun tidak dengan Sura, ia bosan memakan ikan dan rindu dengan kelezatan kijang.
Kemudian pada suatu saat Sura kembali lagi ke sungai yang ada di hutan dan memakan kijang yang ada di sana. Kejadian tersebut diketahui oleh Baya dengan menjebak kijang gemuk sebagai umpannya.
Sura dianggap mengingkari janji dan Baya tidak kasih ampun lagi kepada Sura. Akhirnya keduanya kembali bertarung dan Sura digigit ekornya hingga putus. Sura langsung pergi meninggalkan hutan dan tidak kembali lagi.
Sejak saat itu kehidupan hewan di sungai maupun di laut kembali tenang. Untuk mengenang perkelahian tersebut, masyarakat menamai daerah yang menjadi lokasi pertarungan antara Sura dan Baya menjadi Surabaya atau yang memiliki makna “Selamat dari Bahaya”.
Setelah adanya kejadian tersebut, Baya hidup tentram karena banyak makanan di sekitarnya. Namun tidak dengan Sura, ia bosan memakan ikan dan rindu dengan kelezatan kijang.
Kemudian pada suatu saat Sura kembali lagi ke sungai yang ada di hutan dan memakan kijang yang ada di sana. Kejadian tersebut diketahui oleh Baya dengan menjebak kijang gemuk sebagai umpannya.
Sura dianggap mengingkari janji dan Baya tidak kasih ampun lagi kepada Sura. Akhirnya keduanya kembali bertarung dan Sura digigit ekornya hingga putus. Sura langsung pergi meninggalkan hutan dan tidak kembali lagi.
Sejak saat itu kehidupan hewan di sungai maupun di laut kembali tenang. Untuk mengenang perkelahian tersebut, masyarakat menamai daerah yang menjadi lokasi pertarungan antara Sura dan Baya menjadi Surabaya atau yang memiliki makna “Selamat dari Bahaya”.
(bim)