Horor! Kru Kapal Kargo Taiwan Hilang Terjatuh di Selat Malaka
loading...
A
A
A
PEKANBARU - Seorang kru Kapal Shuenn Man jatuh ke laut saat berlayar di perairan Selat Malaka. Lokasi jatuhnya kru kapal berada di perbatas Indonesia dan Malaysia.
Shuenn Man diketahui merupakan kapal kargo pengangkat peti kemas. Kapal ini berangkat dari Negara Taiwan. Sedangkan tujuan kapal tersebut adalah Afrika.
"Kapal tersebut berangkat dari Taiwan dan dalam perjalanan ke Pelabuhan Mauritius, Afrika," kata Humas Basarnas Pekanbaru Kukuh (12/1/2023).
Jatuh kru kapal kargo itu terjadi pada 10 Januari 2023. Kabar jatuhnya seorang penumpang kapal itu sampai ke petugas di Riau.
Kantor SAR Pekanbaru melakukan koordinasi via HP satelit ke Kapten Kapal Shuenn Man No 23, namun tidak termonitor.
"Lokasinya di Perairan Selat Malaka pada titik koordinat 2°59.32'N 100°51.32'E dgn jarak 51,58. Sudah masuk wilayah Riau Indnesia," imbuhnya.
Kemudian dilakukan kordinasi dengan SAR Dumai dan SAR Rohil. Tim menuju lokasi. Namun saat sampai lokasi siaasi ombak cukup tinggi dan anggin cukup kencang. Pada 11 Januari 2023, pagi tim ke lokasi dan melakukan pencaharian.
"Sampai saat ini korban belum ditemukan. Pencarian ini bekerjasama dengan VTS Dumai dan TNI AL," tukasnya.
Selain dari Indonesia, pencaharian juga melibatkan dengan petugas Malaysia.
Shuenn Man diketahui merupakan kapal kargo pengangkat peti kemas. Kapal ini berangkat dari Negara Taiwan. Sedangkan tujuan kapal tersebut adalah Afrika.
"Kapal tersebut berangkat dari Taiwan dan dalam perjalanan ke Pelabuhan Mauritius, Afrika," kata Humas Basarnas Pekanbaru Kukuh (12/1/2023).
Jatuh kru kapal kargo itu terjadi pada 10 Januari 2023. Kabar jatuhnya seorang penumpang kapal itu sampai ke petugas di Riau.
Kantor SAR Pekanbaru melakukan koordinasi via HP satelit ke Kapten Kapal Shuenn Man No 23, namun tidak termonitor.
"Lokasinya di Perairan Selat Malaka pada titik koordinat 2°59.32'N 100°51.32'E dgn jarak 51,58. Sudah masuk wilayah Riau Indnesia," imbuhnya.
Kemudian dilakukan kordinasi dengan SAR Dumai dan SAR Rohil. Tim menuju lokasi. Namun saat sampai lokasi siaasi ombak cukup tinggi dan anggin cukup kencang. Pada 11 Januari 2023, pagi tim ke lokasi dan melakukan pencaharian.
"Sampai saat ini korban belum ditemukan. Pencarian ini bekerjasama dengan VTS Dumai dan TNI AL," tukasnya.
Selain dari Indonesia, pencaharian juga melibatkan dengan petugas Malaysia.
(shf)