Pemkot Semarang Lakukan Pembersihan Lumpur setelah Diterjang Banjir dan Longsor
loading...
A
A
A
Hingga kini, Pemkot Semarang masih terus melanjutkan pembersihan di wilayah lain, seperti Rowosari Tembalang.
"Untuk Pedurungan Kidul, Insya Allah kami kirim lengkap (armada) untuk melakukan pengerukan, penggalian sedimen untuk membersihkan di Kali Babon. Kami dibantu TNI, Damkar dan OPD-OPD," jelasnya.
Seperti diketahui, pada Jumat 6 Januari 2023 sore, banjir bandang menghantam Perumahan Dinar Indah Tembalang. Tak lama, Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu langsung meluncur bersama tim ke lokasi.
Mbak Ita, sapaannya, menyebut banjir di sana karena tanggul Kali Pengkol jebol akibat curah hujan tinggi di wilayah Ungaran, Kabupaten Semarang. Airnya adalah banjir kiriman dari Sungai Pluweh Ungaran.
Ada 1 RT terdampak, rinciannya 37 KK 147 jiwa. Lokasi terdampak lainnya yakni wilayah Sendangmulyo sekira 150jiwa namun hanya air yang lewat. Wilayah Rowosari Tembalang juga ada 300 jiwa terdampak banjir.
"Wilayah Dinar Indah memang bukan wilayah pemukiman, karena berupa cekungan. Sehingga menjadi langganan banjir. Setidaknya di kawasan tersebut sudah tiga kali terjadi banjir," pungkasnya.
"Untuk Pedurungan Kidul, Insya Allah kami kirim lengkap (armada) untuk melakukan pengerukan, penggalian sedimen untuk membersihkan di Kali Babon. Kami dibantu TNI, Damkar dan OPD-OPD," jelasnya.
Seperti diketahui, pada Jumat 6 Januari 2023 sore, banjir bandang menghantam Perumahan Dinar Indah Tembalang. Tak lama, Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu langsung meluncur bersama tim ke lokasi.
Mbak Ita, sapaannya, menyebut banjir di sana karena tanggul Kali Pengkol jebol akibat curah hujan tinggi di wilayah Ungaran, Kabupaten Semarang. Airnya adalah banjir kiriman dari Sungai Pluweh Ungaran.
Ada 1 RT terdampak, rinciannya 37 KK 147 jiwa. Lokasi terdampak lainnya yakni wilayah Sendangmulyo sekira 150jiwa namun hanya air yang lewat. Wilayah Rowosari Tembalang juga ada 300 jiwa terdampak banjir.
"Wilayah Dinar Indah memang bukan wilayah pemukiman, karena berupa cekungan. Sehingga menjadi langganan banjir. Setidaknya di kawasan tersebut sudah tiga kali terjadi banjir," pungkasnya.
(san)