Sejarah dan Asal Usul Madiun: Bermakna Hantu Berayunan Kini Dijuluki Kota Pecel
loading...
A
A
A
Dengan adanya perkawinan tersebut, sistem pemerintahan Ngurawan telah beralih takhta kepada Pangeran Surya Pati unus yang menduduki kesultanan hingga tahun 1521 dan diteruskan oleh Kyai Rekso Gati. Pada era pemerintahannya ia berhasil memindahkan pusat pemerintahan dari Ngurawan hingga Purbaya dari tahun 1518-1575 Masehi.
Baca juga : Mengenal Asal Usul Daerah Rawalumbu Bekasi
Kemudian pada tahun 1575, pusat pemerintahan kembali mengalami perpindahan yakni dari Purbaya hingga Wonorejo atau Kuncen. Perpindahan tersebut dilakukan oleh Bupati Pangeran Timur (Panembahan Rangga Jumena) kepada putrinya Raden Ayu Retno Dumilah.
Pada tahun 1586 dan 1587 Kerajaan Mataram melakukan penyerangan ke Wonorejo. Namun Mataram menderita kekalahan berat.
Alih-alih takluk dari Kesultanan Wonorejo, pada tahun 1590 Mataram kembali menaklukkan penyerangan terhadap pusat istana Kabupaten Wonorejo.
Dengan adanya penyerangan tersebut, Raden Ayu Retno Djumilah tidak bisa mempertahankan kekuasaannya. Sehingga ia rela dipersunting oleh Sutawidjaja dan diboyong ke istana Mataram di Plered.
Sebagai tanda peringatan penguasaan Mataram atas Kesultanan Wonorejo tersebut, maka pada hari Jumat Legi tanggal 16 November 1590 Masehi nama “Purbaya” diganti menjadi “Madiun”.
Baca juga : Mengenal Asal Usul Daerah Rawalumbu Bekasi
Kemudian pada tahun 1575, pusat pemerintahan kembali mengalami perpindahan yakni dari Purbaya hingga Wonorejo atau Kuncen. Perpindahan tersebut dilakukan oleh Bupati Pangeran Timur (Panembahan Rangga Jumena) kepada putrinya Raden Ayu Retno Dumilah.
Pada tahun 1586 dan 1587 Kerajaan Mataram melakukan penyerangan ke Wonorejo. Namun Mataram menderita kekalahan berat.
Alih-alih takluk dari Kesultanan Wonorejo, pada tahun 1590 Mataram kembali menaklukkan penyerangan terhadap pusat istana Kabupaten Wonorejo.
Dengan adanya penyerangan tersebut, Raden Ayu Retno Djumilah tidak bisa mempertahankan kekuasaannya. Sehingga ia rela dipersunting oleh Sutawidjaja dan diboyong ke istana Mataram di Plered.
Sebagai tanda peringatan penguasaan Mataram atas Kesultanan Wonorejo tersebut, maka pada hari Jumat Legi tanggal 16 November 1590 Masehi nama “Purbaya” diganti menjadi “Madiun”.
(bim)