OPOP Digipreneur Dorong Santri di Jawa Timur Melek Digital
loading...
A
A
A
SURABAYA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) berupaya menyiapkan santri agar bisa beradaptasi dengan teknologi digital. Salah satunya melalui program Santri One Pesantren One Product (OPOP) Digipreneur.
Program ini bertujuan mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan di Jatim khususnya dalam hal pengembangan entrepreneurship di lingkungan pesantren. "Lewat program Santri OPOP Digipreneur ini, kita ingin mencetak generasi santri mandiri yang mampu menjawab tantangan di masa depan khususnya era ekonomi digital," kata Khofifah, Selasa (27/12/2022).
Khofifah mengungkapkan, program ini akan menggabungkan potensi santri dengan potensi kewirausahaan. Bahkan bukan hanya santrinya saja yang nantinya akan mendapatkan multiplier effect tapi juga pesantrennya dan lingkungan di sekitar pesantren.
Baca juga: Tahun Baru, Lurah dan Sekcam se Kota Blitar Sambut Kendaraan Dinas Gres
"Program OPOP Digipreneur yang diberikan pada Santri Jatim akan menyiapkan mereka untuk akrab dengan media digital khususnya internet. Sebab, teknologi menjadi hal yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia saat ini," ujarnya.
Saat ini, Pemprov Jatim telah memberi pelatihan kepada 1.000 santri dari setiap kabupaten/kota di Jatim. Dalam program ini para santri akan dibekali bimtek sebagai bekal agar mereka memiliki keberanian, percaya diri, dan cakap untuk mendirikan sebuah usaha rintisan atau start up kewirausahaan.
"Para santri juga akan mendapatkan materi fundamental entrepreneur, fundamental digital marketing dan media, serta fundamental desain komunikasi visual," katanya.
Lihat Juga: Berhasil Bangun Ketangguhan Bencana, IRB Jatim Konsisten Turun 36,23 Poin di Lima Tahun Terakhir
Program ini bertujuan mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan di Jatim khususnya dalam hal pengembangan entrepreneurship di lingkungan pesantren. "Lewat program Santri OPOP Digipreneur ini, kita ingin mencetak generasi santri mandiri yang mampu menjawab tantangan di masa depan khususnya era ekonomi digital," kata Khofifah, Selasa (27/12/2022).
Khofifah mengungkapkan, program ini akan menggabungkan potensi santri dengan potensi kewirausahaan. Bahkan bukan hanya santrinya saja yang nantinya akan mendapatkan multiplier effect tapi juga pesantrennya dan lingkungan di sekitar pesantren.
Baca juga: Tahun Baru, Lurah dan Sekcam se Kota Blitar Sambut Kendaraan Dinas Gres
"Program OPOP Digipreneur yang diberikan pada Santri Jatim akan menyiapkan mereka untuk akrab dengan media digital khususnya internet. Sebab, teknologi menjadi hal yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia saat ini," ujarnya.
Saat ini, Pemprov Jatim telah memberi pelatihan kepada 1.000 santri dari setiap kabupaten/kota di Jatim. Dalam program ini para santri akan dibekali bimtek sebagai bekal agar mereka memiliki keberanian, percaya diri, dan cakap untuk mendirikan sebuah usaha rintisan atau start up kewirausahaan.
"Para santri juga akan mendapatkan materi fundamental entrepreneur, fundamental digital marketing dan media, serta fundamental desain komunikasi visual," katanya.
Lihat Juga: Berhasil Bangun Ketangguhan Bencana, IRB Jatim Konsisten Turun 36,23 Poin di Lima Tahun Terakhir
(msd)