Ratusan Pedagang Pasar Larangan Sidoarjo Tolak Direlokasi, Terlibat Saling Dorong dengan Satpol PP
loading...
A
A
A
SIDOARJO - Penertiban lapak pedagang di Pasar Larangan Sidoarjo, Jawa Timur, berlangsung ricuh. Ratusan pedagang terlibat aksi saling dorong dengan petugas Satpol PP yang melakukan penertiban.
Para pedagang menolak ditertibkan dan dipindahkan dari lokasi berdagangnya saat ini, karena mengaku telah membayar sejumlah uang kepada petugas pasar setiap bulan, dan juga membayar uang lapak Rp5 juta.
Perwakilan pedagang Hadi Susanto mengatakan, para pedagang sudah membayar lapak dan rutin membayar iuran.
"Kami semua membayar kepada petugas pasar setiap bulan, dan lapak ini kami bayar Rp5 juta. Kami tidak mau dipindah," katanya, kepada wartawan, Senin (19/12/2022).
Meski telah melawan, namun petugas Satpol PP tidak menggubris mereka. Sejumlah pedagang yang terdiri dari ibu-ibu hanya bisa menangis histeris sambil terus memohon agar lapak dagangannya tidak digusur.
Penertiban perdagangan di Pasar Larangan Sidoarjo ini sengaja dilakukan untuk menata ulang pasar dan merelokasi lapak pedagang ke tempat lain.
Para pedagang menolak ditertibkan dan dipindahkan dari lokasi berdagangnya saat ini, karena mengaku telah membayar sejumlah uang kepada petugas pasar setiap bulan, dan juga membayar uang lapak Rp5 juta.
Perwakilan pedagang Hadi Susanto mengatakan, para pedagang sudah membayar lapak dan rutin membayar iuran.
"Kami semua membayar kepada petugas pasar setiap bulan, dan lapak ini kami bayar Rp5 juta. Kami tidak mau dipindah," katanya, kepada wartawan, Senin (19/12/2022).
Meski telah melawan, namun petugas Satpol PP tidak menggubris mereka. Sejumlah pedagang yang terdiri dari ibu-ibu hanya bisa menangis histeris sambil terus memohon agar lapak dagangannya tidak digusur.
Penertiban perdagangan di Pasar Larangan Sidoarjo ini sengaja dilakukan untuk menata ulang pasar dan merelokasi lapak pedagang ke tempat lain.
(san)