Upaya Bupati Fauzi di Bidang Wisata dan Ekonomi Kreatif Dinilai Patut Didukung
loading...
A
A
A
SUMENEP - Pengamat politik dan kebijakan publik Universitas Negeri Jember (UNEJ) Hermanto Rohman menilai berbagai upaya yang dilakukan Bupati Sumenep Achmad Fauzi dalam bidang seni budaya dan pariwisata patut didukung. Pasalnya, tujuannya untuk membangkitkan ekspresi para pelaku seni dan budaya, setelah tiga tahun vakum karena Covid-19.
"Ini harus didukung. Karena Pemkab Sumenep telah menyediakan ruang secukup-cukupnya bagi para seniman dan pegiat budaya untuk berekspresi dengan baik. Sehingga pengembangan dan pembinaan seni budaya dan ekonomi kreatif di Sumenep tidak mati," ujarnya, Kamis (15/12/2022).
Dia pun menyarankan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melibatkan anak-anak muda. Terlebih, Bupati Achmad Fauzi selama ini dikenal sebagai tokoh milenial yang dekat dengan kalangan muda.
"Kita berharap ada andil bagi pemuda-pemuda dalam mengembangkan industri seni budaya dan kreatif di Sumenep," tuturnya.
Dia mengatakan, industri pariwisata itu sangat bergantung pada pergerakan manusia. Saat pergerakan itu dibatasi, tentu berefek besar bagi pegiat wisata.
"Itulah yang terjadi saat pandemi kemarin, sehingga perlu ada solusi dan jalan tengah keluar dari persoalan tersebut,” imbuhnya.
Dia melanjutkan, dalam jangka panjang, Pemkab Sumenep juga harus merancang program yang melibatkan UMKM. Contohnya, setiap tempat wisata harus menampung produk dari pelaku usaha. “Para pegiat wisata dan ekonomi harus ada kerja sama dan saling mengisi,” pungkasnya.
Diketahui, berbagai upaya dilakukan Bupati Sumenep Achmad Fauzi untuk membangkitkan perekonomian masyarakat pasca-luluh lantak dihantam pandemi Covid-19. Salah satunya di bidang periwisata dan ekonomi kreatif.
Tokoh Muda Madura yang digadang-gadang bakal maju di Pilgub Jatim 2024 tersebut pun menerima penghargaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), atas dedikasi dan komitmennya dalam mendukung program pengembangan desa wisata tahun 2022.
Selain itu, salah satu destinasi wisata budaya yang ada di Kabupaten Sumenep, yakni Desa Aeng Tongtong, juga dinobatkan sebagai Juara I Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022, kategori Daya Tarik Pengunjung. Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Jakarta, pada Minggu (30/10/2022).
Baca: Waduh, Tenda Pengungsi Korban Gempa Cianjur Dipakai Berteduh Mobil Pejabat.
Pemkab Sumenep memasuki 2023 pun makin gencar menggelar event wisata yang dipastikan akan mendatangkan banyak wisatawan. Ada sekitar 20 event wisata yang akan digelar di Kabupaten Sumenep sepanjang 2023, meliputi wisata alam dan budaya lokal Sumenep, di antaranya ada funbike di Pulau Oksigen, maraton beach, festival budaya Tong Tong, Sumenep Culture, hingga festival UMKM.
Diyakini, funbike pulau oksigen akan banyak diikuti wisatawan domestik maupun internasional. Sebab, acara tersebut belum pernah digelar sebelumnya. "Rute funbike ada di Pulau Gili Iyang, pulau yang punya kualitas oksigen sangat tinggi," kata Bupati Achmad Fauzi, di Surabaya, Senin (21/11/2022).
Berdasarkan data Air Visual, sebuah aplikasi pencatat kualitas udara di dunia, menyebutkan bahwa Air Quality Index (AQI) atau kualitas kadar oksigen di Gili Iyang, nomor dua terbaik di dunia. Hanya kalah dari Laut Mati yang ada di Jordania.
"Ini harus didukung. Karena Pemkab Sumenep telah menyediakan ruang secukup-cukupnya bagi para seniman dan pegiat budaya untuk berekspresi dengan baik. Sehingga pengembangan dan pembinaan seni budaya dan ekonomi kreatif di Sumenep tidak mati," ujarnya, Kamis (15/12/2022).
Dia pun menyarankan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melibatkan anak-anak muda. Terlebih, Bupati Achmad Fauzi selama ini dikenal sebagai tokoh milenial yang dekat dengan kalangan muda.
"Kita berharap ada andil bagi pemuda-pemuda dalam mengembangkan industri seni budaya dan kreatif di Sumenep," tuturnya.
Dia mengatakan, industri pariwisata itu sangat bergantung pada pergerakan manusia. Saat pergerakan itu dibatasi, tentu berefek besar bagi pegiat wisata.
"Itulah yang terjadi saat pandemi kemarin, sehingga perlu ada solusi dan jalan tengah keluar dari persoalan tersebut,” imbuhnya.
Dia melanjutkan, dalam jangka panjang, Pemkab Sumenep juga harus merancang program yang melibatkan UMKM. Contohnya, setiap tempat wisata harus menampung produk dari pelaku usaha. “Para pegiat wisata dan ekonomi harus ada kerja sama dan saling mengisi,” pungkasnya.
Diketahui, berbagai upaya dilakukan Bupati Sumenep Achmad Fauzi untuk membangkitkan perekonomian masyarakat pasca-luluh lantak dihantam pandemi Covid-19. Salah satunya di bidang periwisata dan ekonomi kreatif.
Tokoh Muda Madura yang digadang-gadang bakal maju di Pilgub Jatim 2024 tersebut pun menerima penghargaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), atas dedikasi dan komitmennya dalam mendukung program pengembangan desa wisata tahun 2022.
Selain itu, salah satu destinasi wisata budaya yang ada di Kabupaten Sumenep, yakni Desa Aeng Tongtong, juga dinobatkan sebagai Juara I Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022, kategori Daya Tarik Pengunjung. Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Jakarta, pada Minggu (30/10/2022).
Baca: Waduh, Tenda Pengungsi Korban Gempa Cianjur Dipakai Berteduh Mobil Pejabat.
Pemkab Sumenep memasuki 2023 pun makin gencar menggelar event wisata yang dipastikan akan mendatangkan banyak wisatawan. Ada sekitar 20 event wisata yang akan digelar di Kabupaten Sumenep sepanjang 2023, meliputi wisata alam dan budaya lokal Sumenep, di antaranya ada funbike di Pulau Oksigen, maraton beach, festival budaya Tong Tong, Sumenep Culture, hingga festival UMKM.
Diyakini, funbike pulau oksigen akan banyak diikuti wisatawan domestik maupun internasional. Sebab, acara tersebut belum pernah digelar sebelumnya. "Rute funbike ada di Pulau Gili Iyang, pulau yang punya kualitas oksigen sangat tinggi," kata Bupati Achmad Fauzi, di Surabaya, Senin (21/11/2022).
Berdasarkan data Air Visual, sebuah aplikasi pencatat kualitas udara di dunia, menyebutkan bahwa Air Quality Index (AQI) atau kualitas kadar oksigen di Gili Iyang, nomor dua terbaik di dunia. Hanya kalah dari Laut Mati yang ada di Jordania.
(nag)