Turun Status ke Siaga, Gunung Semeru Masih Alami 25 Kali Erupsi

Sabtu, 10 Desember 2022 - 09:35 WIB
loading...
Turun Status ke Siaga,...
Kendati status Gunung Semeru turun ke level III atau siaga, aktivitas vulkaniknya masih terlihat fluktuatif. (Ist)
A A A
LUMAJANG - Kendati status Gunung Semeru turun ke level III atau siaga, aktivitas vulkaniknya masih terlihat fluktuatif. Bahkan sepanjang Jumat malam hingga Sabtu pagi (10/12/2022) masih terdapat puluhan gempa letusan atau erupsi yang muncul.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Semeru Mukdas Sofian menyatakan, asap dari kawah Gunung Semeru yang biasanya terlihat pada Sabtu pagi tidak tampak lagi.

"Gunung api terlihat jelas. Asap kawah tidak teramati," ucap Mukdas Sofian, melalui keterangan tertulisnya, Sabtu pagi (10/12/2022).

Mukdas menjelaskan, secara aktivitas kegempaan dari pengamatan di seismograf juga masih fluktuatif. Sepanjang Sabtu pagi mulai pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB misalnya, terdapat 25 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 18 - 25 mn, dan lama gempa 50 - 120 detik.

"Terjadi 3 kali gempa guguran dengan amplitudo 7-15 mm dan lama gempa 50-130 detik, serta satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 6 mm, dan lama gempa 50 detik," ungkap dia.

Mukdas menambahkan, untuk gempa tektonik lokal terjadi satu kali dengan amplitudo 22 mm, S-P 5 detik dan lama gempa 25 detik, serta 4 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 15-32 mm, S-P 15-26 detik dan lama gempa 65-390 detik.

"Status Gunung Semeru saat ini di level III atau siaga. Direkomendasikan warga tidak boleh melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak atau pusat erupsi," paparnya.

Baca: Perempuan yang Tewas dengan Luka Bakar di Mobil Ternyata Dibunuh Suami.

Di luar jarak tersebut kata Mukdas, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau empadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.

"Tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," ujarnya.

Warga juga diminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Sebagai informasi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menurunkan status Gunung Semeru ke level III atau siaga setelah sempat berada di level IV atau awas, pasca erupsi Minggu (4/12/2022), yang diiringi oleh serangkaian aktivitas vulkanik lainnya. Putusan menurunkan status Gunung Semeru diberlakukan sejak Jumat (9/12/2022) pukul 12.00 WIB.
(nag)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4945 seconds (0.1#10.140)