48 Orang Reaktif Rapid Test Terhadap Tracing Kontak dengan PDP Positif di Taput
loading...
A
A
A
TARUTUNG - Perempuan berusia 60 tahun berinisial TS penduduk Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), pasien dalam pantauan (PDP) yang dirawat di RSU Pringadi Medan, positif hasil swab test PCR Litbangkes Jakarta.
Indra Sahat Simaremare selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Taput yang juga juru bicara gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Taput mengatakan, mendasari hasil swab test PCR Litbangkes Jakarta, Bupati Taput langsung perintahkan pihak Dinas Kesehatan dan RSUD Tarutung Taput pada Minggu malam 26 April 2020 dan Senin 27 April 2020, melakukan tracing terhadap kontak pasien TS sebelumnya.
"Minggu 26 April 2020 diketahui hasil swab test PCR Litbangkes Jakarta, pasien TS positif. Bupati langsung perintahkan melakukan tracing terhadap kontak pasien TS sebelumnya, baik tenaga medis di Puskesmas tempatnya berobat maupun RSUD Tarutung, keluarga dan masyarakat. Ada total 222 orang yang di Rapid Test, dengan rincian Pegawai Puskesmas sebanyak 29 orang, pegawai RSUD Tarutung 177 orang, keluarga TS sebanyak 2 orang dan masyarakat 14 orang," ujar Indra Sahat Simaremare kepada, Senin (27/4/2020).
Total 222 orang yang di Rapid Test, ungkap Indra Sahat Simaremare, terdapat 48 orang yang hasilnya reaktif (+), yaitu 45 orang Petugas RSUD dan 3 Orang Petugas Puskesmas Situmeang Habinsaran serta selebihnya non-reaktif. (BACA JUGA: Dari dalam Penjara, Siti Fadilah Beri Tahu Jokowi Cara Hadapi Corona)
Sebanyak 48 orang yang hasil Rapid Test-nya reaktif (+), saat ini sudah di isolasi. Ada yang di isolasi di rumah sakit dan ada yang isolasi di rumah (apabila kondisi rumah memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri).
"Perlu kami sampaikan kepada seluruh masyarakat, bahwa Rapid Test Covid-19 digunakan hanya sebagai skrining atau penyaringan awal. Dan untuk mendiagnosis seseorang terinfeksi Covid-19, adalah hasil pemeriksaan swab,"jelas Indra Sahat Simaremare.
Tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Taput, pungkas Indra Sahat Simaremare, menghimbau kepada masyarakat agar tidak panik dan resah, namun tetap waspada. Jangan menghakimi dan mengucilkan orang yang terpapar virus, karena yang perlu dijauhi adalah virusnya, tentunya, dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), menjaga jarak, jangan berkerumun dan gunakan masker.
Indra Sahat Simaremare selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Taput yang juga juru bicara gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Taput mengatakan, mendasari hasil swab test PCR Litbangkes Jakarta, Bupati Taput langsung perintahkan pihak Dinas Kesehatan dan RSUD Tarutung Taput pada Minggu malam 26 April 2020 dan Senin 27 April 2020, melakukan tracing terhadap kontak pasien TS sebelumnya.
"Minggu 26 April 2020 diketahui hasil swab test PCR Litbangkes Jakarta, pasien TS positif. Bupati langsung perintahkan melakukan tracing terhadap kontak pasien TS sebelumnya, baik tenaga medis di Puskesmas tempatnya berobat maupun RSUD Tarutung, keluarga dan masyarakat. Ada total 222 orang yang di Rapid Test, dengan rincian Pegawai Puskesmas sebanyak 29 orang, pegawai RSUD Tarutung 177 orang, keluarga TS sebanyak 2 orang dan masyarakat 14 orang," ujar Indra Sahat Simaremare kepada, Senin (27/4/2020).
Total 222 orang yang di Rapid Test, ungkap Indra Sahat Simaremare, terdapat 48 orang yang hasilnya reaktif (+), yaitu 45 orang Petugas RSUD dan 3 Orang Petugas Puskesmas Situmeang Habinsaran serta selebihnya non-reaktif. (BACA JUGA: Dari dalam Penjara, Siti Fadilah Beri Tahu Jokowi Cara Hadapi Corona)
Sebanyak 48 orang yang hasil Rapid Test-nya reaktif (+), saat ini sudah di isolasi. Ada yang di isolasi di rumah sakit dan ada yang isolasi di rumah (apabila kondisi rumah memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri).
"Perlu kami sampaikan kepada seluruh masyarakat, bahwa Rapid Test Covid-19 digunakan hanya sebagai skrining atau penyaringan awal. Dan untuk mendiagnosis seseorang terinfeksi Covid-19, adalah hasil pemeriksaan swab,"jelas Indra Sahat Simaremare.
Tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Taput, pungkas Indra Sahat Simaremare, menghimbau kepada masyarakat agar tidak panik dan resah, namun tetap waspada. Jangan menghakimi dan mengucilkan orang yang terpapar virus, karena yang perlu dijauhi adalah virusnya, tentunya, dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), menjaga jarak, jangan berkerumun dan gunakan masker.
(vit)