Terungkap! Alasan Jawa Barat Minim Peninggalan Candi Zaman Kerajaan

Minggu, 04 Desember 2022 - 07:00 WIB
loading...
A A A
Masyarakat ladang tidak kenal terhadap pemujaan leluhur dalam wujud pemeliharaan makam. Hingga kini di tidak ada kompleks makam, walaupun dalam hubungannya dengan kepercayaannya mereka menguburkan mayat sebagaimana di tempat lain.

Kuburan baru hanya dicirikan oleh pohon hanjuang (sejenis pohon perdu yang biasa ditanam di makam atau di halaman rumah) hingga hari keempat puluh. Lewat waktu itu, tanah kuburan yang bersangkutan dianggap tanah biasa kembali.

Memang di Jawa Barat terdapat candi seperti Candi Cangkuang, tetapi secara keseluruhan dari sisi kuantitas jumlahnya kalah dibanding Jawa Tengah dan Jawa Timur. Meski perkembangan Hinduisme cukup pesat di Jawa Barat, tetapi tampaknya ada ketidakcocokan dengan pola budaya yang ada.

Maka cangkokan candi di Jawa Barat tidak bisa berkembang dengan baik. Di Jawa Tengah-lah candi bisa tumbuh dengan baik, yang diawali dengan pembangunan candi - candi di kompleks Dieng.

Raja-raja di Jawa Barat tampaknya lebih memilih mengabadikan momen dengan membuat prasasti - prasasti. Prasasti itu pun kebanyakan bersifat langsung dan lugas, tidak berbumbu - bumbu atau bertele-tele dan tidak menggunakan mantera atau istilahnya sekarang to the point.

Catatan sejarah di tanah Jawa Barat pun memperlihatkan bagaimana raja-raja termahsyur seperti Wastu Kancana dan Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi memilih tidak membangun candi sebagai bentuk fisik, namun cukup dengan prasasti.
(msd)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1634 seconds (0.1#10.140)