1 Rumah Hanyut dan 3 Bangunan Terancam Ambruk Digerus Arus Sungai di Kolaka Utara
loading...
A
A
A
KOLAKA UTARA - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara Rabu (30/11/2022) malam, membuat sungai besar yang membelah Kecamatan Lasusua meluap. Satu rumah dilaporkan hanyut dan tiga unit bangunan lainnya terancam ambruk akibat abrasi.
Rumah yang hanyut tersebut terletak di Dusun V Desa Rante Limbong, milik Ardi. Adapun tiga unit bangunan lainnya yang ikut terancam di dusun serupa yakni kediaman Raba dan Diman serta sebuah masjid.
Kades Rante Limbong Asmal mengatakan, rumah tersebut hanyut sekitar pukul 09.00 Wita setelah digerus arus sungai sejak semalam.
Ada pun tiga bangunan lainnya sifatnya terancam karena abrasi sudah mendekati pondasi bangunan masing-masing. "Rumahnya hanyut pagi ini," ujar Asmal, Kamis (1/12/2022).
Rumah yang hanyut tersebut dikatakan berukuran 7x10 meter. Barang-barang pemilik rumah sempat dievakusi pemiliknya sebelum kediamannya benar-benar ambruk.
Para penghuni bangunan juga telah diminta mengungsi kepada tetangga atau kerabat keluarganya untuk mengantisipasi arus deras susulan saat hujan deras.
Begitu juga dengan warganya yang bermukim di sepanjang bantaran sungai diminta waspada. "Tidak ada korban jiwa," tutupnya.
Selain mengancam rumah, jembatan gantung penghubung antara Desa Patowonua-Pitulua sepanjang 40 meter juga telah terputus pukul 23.20 Wita, semalam. Pipa air sanitasi yang mengalir ke 200 an rumah juga terputus.
Baca: Apindo Sebut Usulan UMK Bandung Barat Terlalu Besar.
Ketua BPD Pitulua Ahmad Yarib mengatakan, jembatan Desa Patowonua-Pitulua tersebut dibangun sekitar tahun 1997-1998 melalui program ABRI Masuk Desa (AMD).
Penyeberangan itu menjadi sarana pintas warganya sehari-hari termasuk anak sekolah. "Baru tahun ini putus sejak dibangun," ujarnya.
Meski jembatan tidak bisa dilalui lagi, masyarakat setempat berhasil memulihkan pipa sambungan air sekitar pukul 10.20 Wita. "Sejumlah titik sungai alami abrasi," pungkasnya.
Rumah yang hanyut tersebut terletak di Dusun V Desa Rante Limbong, milik Ardi. Adapun tiga unit bangunan lainnya yang ikut terancam di dusun serupa yakni kediaman Raba dan Diman serta sebuah masjid.
Kades Rante Limbong Asmal mengatakan, rumah tersebut hanyut sekitar pukul 09.00 Wita setelah digerus arus sungai sejak semalam.
Ada pun tiga bangunan lainnya sifatnya terancam karena abrasi sudah mendekati pondasi bangunan masing-masing. "Rumahnya hanyut pagi ini," ujar Asmal, Kamis (1/12/2022).
Rumah yang hanyut tersebut dikatakan berukuran 7x10 meter. Barang-barang pemilik rumah sempat dievakusi pemiliknya sebelum kediamannya benar-benar ambruk.
Para penghuni bangunan juga telah diminta mengungsi kepada tetangga atau kerabat keluarganya untuk mengantisipasi arus deras susulan saat hujan deras.
Begitu juga dengan warganya yang bermukim di sepanjang bantaran sungai diminta waspada. "Tidak ada korban jiwa," tutupnya.
Selain mengancam rumah, jembatan gantung penghubung antara Desa Patowonua-Pitulua sepanjang 40 meter juga telah terputus pukul 23.20 Wita, semalam. Pipa air sanitasi yang mengalir ke 200 an rumah juga terputus.
Baca: Apindo Sebut Usulan UMK Bandung Barat Terlalu Besar.
Ketua BPD Pitulua Ahmad Yarib mengatakan, jembatan Desa Patowonua-Pitulua tersebut dibangun sekitar tahun 1997-1998 melalui program ABRI Masuk Desa (AMD).
Penyeberangan itu menjadi sarana pintas warganya sehari-hari termasuk anak sekolah. "Baru tahun ini putus sejak dibangun," ujarnya.
Meski jembatan tidak bisa dilalui lagi, masyarakat setempat berhasil memulihkan pipa sambungan air sekitar pukul 10.20 Wita. "Sejumlah titik sungai alami abrasi," pungkasnya.
(nag)