Lindungi Anak dari Polio, 1.000 Pesilat Cilik di Pidie Aceh Diimunisasi
loading...
A
A
A
Wahyudi mematok target 95% dari 90.904 sasaran anak di daerah setempat untuk mendapatkan imunisasi lengkap untuk memutus mata rantai penularan dan perlindungan anak dari penyakit polio serta berharap Pidie bebas dari KLB polio.
“Pelaksanaan respon cepat ini berkat partisipasi semua pihak dan kami mengucapkan ribuan terimakasih kepada Kementerian Kesehatan, Tim WHO, Tim Unicef, Tim Dinkes Aceh dan semua pihak-pihak yang terlibat,” kata Wahyudi.
Di sisi lain, Direktur Jendral P2P Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu mengatakan Kementerian Pusat menginginkan setiap kejadian lumpuh layu harus dilaporkan agar segera bisa ditangani kemudian mempersiapkan intervensi dengan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN).
“Proses pelaksanaan yang cepat ini, tidak hanya terlibat Pemerintah Pusat tetapi kami juga berkoordinasi untuk mendapatkan izin pihak WHO dan secara paralel kita lakukan persiapan dan alhamdulillah hari ini bisa dibuktikan,” kata Maxi Rein Rondonuwu pada kesempatan sama.
Maxi mengatakan kasus ini sudah terjadi dua kali semenjak diberikan sertifikat polio yaitu tahun 2018 terjadi di Papua kasus tipe satu dan pada sekarang 2022 terjadi di Aceh yaitu Kabupaten Pidie.
Lihat Juga: Cegah Konflik Sosial Jelang Pemilu 2024, TNI AD Perkuat Semangat Nasionalisme di Pidie Aceh
“Pelaksanaan respon cepat ini berkat partisipasi semua pihak dan kami mengucapkan ribuan terimakasih kepada Kementerian Kesehatan, Tim WHO, Tim Unicef, Tim Dinkes Aceh dan semua pihak-pihak yang terlibat,” kata Wahyudi.
Di sisi lain, Direktur Jendral P2P Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu mengatakan Kementerian Pusat menginginkan setiap kejadian lumpuh layu harus dilaporkan agar segera bisa ditangani kemudian mempersiapkan intervensi dengan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN).
“Proses pelaksanaan yang cepat ini, tidak hanya terlibat Pemerintah Pusat tetapi kami juga berkoordinasi untuk mendapatkan izin pihak WHO dan secara paralel kita lakukan persiapan dan alhamdulillah hari ini bisa dibuktikan,” kata Maxi Rein Rondonuwu pada kesempatan sama.
Maxi mengatakan kasus ini sudah terjadi dua kali semenjak diberikan sertifikat polio yaitu tahun 2018 terjadi di Papua kasus tipe satu dan pada sekarang 2022 terjadi di Aceh yaitu Kabupaten Pidie.
Lihat Juga: Cegah Konflik Sosial Jelang Pemilu 2024, TNI AD Perkuat Semangat Nasionalisme di Pidie Aceh
(msd)