Lindungi Anak dari Polio, 1.000 Pesilat Cilik di Pidie Aceh Diimunisasi

Selasa, 29 November 2022 - 07:04 WIB
loading...
Lindungi Anak dari Polio, 1.000 Pesilat Cilik di Pidie Aceh Diimunisasi
Pemkab Pidie beserta Kementerian Kesehatan memberantas kejadian luar biasa polio dengan imunisasi 1.000 pesilat cilik.
A A A
SIGLI - Sedikitnya 1.000 pesilat cilik menjalani imunisasi massal polio sebagai upaya Pemkab Pidie beserta Kementerian Kesehatan memberantas kejadian luar biasa (KLB). Diketahui, di wilayah Pidie telah ditemukan empat kasus polio.

Imunisasi massal digelar di Alun alun Kota Sigli, Senin (28/11/2022) dan digelar menyeluruh ke semua wilayah kabupaten/kota di provinsi tersebut.

Pj Bupati Pidie Wahyudi Adi Siswanto menyatakan, imunisasi polio massal terhadap anak usia 0 sampai 13 tahun setelah ditemukan kasus polio di Kecamatan Mane, Kabupaten Pidie.

Baca juga: RPA Perindo Daftarkan Korban Pencabulan Anak di Kediri ke Pondok Pesantren

“Salam Pidie Mulia. Pencanangan OPV [Oral Polio Vaccine/imunisasi polio tetes] dilakukan untuk penanggulangan KLB [kejadian luar biasa] polio di Pidie dari empat kasus yang telah ditemukan,” kata Wahyudi Adisiswanto.

Wahyudi menjelaskan, pelaksanaan imunisasi itu akan berlangsung hingga 4 Desember 2022. Pasokan pertama diterima dari Kementerian Kesehatan RI sebanyak 2.200 vial vaksin, pervial untuk 50 tetes.

Pihaknya juga telah melakukan investigasi kasus, pengambilan sampel, intervensi lingkungan, advokasi, sosialisasi dan penguatan kapasitas dari Lintas sektor, tenaga kesehatan dan kader sebagai gerak cepat untuk penanganan kasus tersebut.

Pemkab Pidie berkomitmen melindungi seluruh anak balita Pidie dari ancaman penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti hepatitis, TBC, Difteri, Pertusi, campak dan polio.

“Kami menegaskan bahwa mulai saat ini dan seterusnya, seluruh anak balita di Kabupaten Pidie tanpa terkecuali wajib mendapatkan manfaat perlindungan dari imunisasi,” kata Wahyudi yang merupakan alumnus Fakultas Pertanian Universitas Jember itu.

Menurutnya program imunisasi ini tanggungjawab bersama pemerintah dan masyarakat dalam upaya melindungi anak-anak Pidie dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

Wahyudi mematok target 95% dari 90.904 sasaran anak di daerah setempat untuk mendapatkan imunisasi lengkap untuk memutus mata rantai penularan dan perlindungan anak dari penyakit polio serta berharap Pidie bebas dari KLB polio.

“Pelaksanaan respon cepat ini berkat partisipasi semua pihak dan kami mengucapkan ribuan terimakasih kepada Kementerian Kesehatan, Tim WHO, Tim Unicef, Tim Dinkes Aceh dan semua pihak-pihak yang terlibat,” kata Wahyudi.

Di sisi lain, Direktur Jendral P2P Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu mengatakan Kementerian Pusat menginginkan setiap kejadian lumpuh layu harus dilaporkan agar segera bisa ditangani kemudian mempersiapkan intervensi dengan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN).

“Proses pelaksanaan yang cepat ini, tidak hanya terlibat Pemerintah Pusat tetapi kami juga berkoordinasi untuk mendapatkan izin pihak WHO dan secara paralel kita lakukan persiapan dan alhamdulillah hari ini bisa dibuktikan,” kata Maxi Rein Rondonuwu pada kesempatan sama.

Maxi mengatakan kasus ini sudah terjadi dua kali semenjak diberikan sertifikat polio yaitu tahun 2018 terjadi di Papua kasus tipe satu dan pada sekarang 2022 terjadi di Aceh yaitu Kabupaten Pidie.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6165 seconds (0.1#10.140)