2.123 Pasutri di Jawa Timur Jalani Program Bayi Tabung
loading...
A
A
A
SURABAYA - Klinik fertilitas Morula IVF Surabaya memasuki satu dekade melayani para pejuang buah hati. Memasuki usianya ke-10 tahun ini, klinik ini terus berkomitmen memberikan pelayanan prima.
Menandai sepuluh tahun klinik ini diadakan serangkaian kegiatan Minggu (20/11/2022) dihadiri dr. Arif Hamsah, selaku Chief Operating Officer Morula IVF Indonesia; Prof. Arief Boediono, Ph.D, selaku Direktur Scientific Morula IVF Indonesia; para dokter obgyn Morula IVF Surabaya Dr. dr. Jimmy Yanuar Annas, SpOG (K)FER, dr. Benediktus Arifin, MPH, SpOG(K), FICS,
dan dr. Andra Kusuma Putra, SpOG (K)FER.
Morula memberikan edukasi seputar bayi tabung (IVF) dan Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB) unggulan sebagai pelayanan yang dimiliki serta penyerahan donasi kepada BAZNAS Provinsi Jawa Timur sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Baca juga: Sebanyak 185.000 Pasangan di Surabaya Alami Masalah Infertilitas
Berdasarkan data dari PERFITRI (Perhimpunan Fertilisasi In Vitro Indonesia) total siklus program IVF di Indonesia pada tahun 2021 tercatat mencapai lebih dari 13.000 siklus dan Morula IVF Indonesia menguasai hampir 50% market share di industri bayi tabung seluruh Indonesia.
Khusus di wilayah Jawa Timur sendiri, tahun ini tercatat 2.123 pasang menjalani program bayi tabung, sebesar 43,3 %-nya berasal dari Morula IVF Surabaya.
“Eksistensi Morula IVF Surabaya selama 10 tahun ini menjadi bukti nyata bahwa kami telah melayani lebih dari 7.000 pasien dengan konversi ovum pick up (OPU) lebih dari 2.130 siklus. Kami senantiasa terus beradaptasi, bertumbuh, dan berkembang di tengah berbagai tantangan yang dihadapi, mengingatkan kami untuk bisa bertahan serta menjadi pelopor klinik fertilitas bayi tabung (IVF) di Jawa Timur. Partisipasi masyarakat Indonesia Timur cukup besar menjadikan Morula IVF Surabaya menduduki posisi ke 4 besar klinik bayi tabung di Indonesia,” jelas Arif Hamsah.
“Tingkat kesuksesan bayi tabung (IVF) Morula IVF Surabaya sendiri, tercatat Fresh Embryo Transfer memiliki peluang keberhasilan sebesar 43%, sementara transfer embrio beku atau Frozen Embryo Transfer (FET) sebesar 45% peluang kehamilan, angka peluang keberhasilan dapat meningkat apalagi didukung teknologi PGT-A, yaitu Tes genetik pra- implantasi untuk aneuploidi pada kelompok usia wanita di atas 35 tahun,” tambahnya.
Pihaknya terus memberikan pelayanan melalui kualitas dokter obgyn berpengalaman dan teknologi terakreditasi dan berstandar internasional R-TAC (Reproductive Technology Accreditation Certification) di bidang pelayanan Teknologi Reproduksi Berbantu guna mencapai siklus 1.145 pasien program bayi tabung (IVF).
"Juga melanjutkan semangat pelayanan dengan fokus mengedepankan nilai budaya high quality treatment, high standard, dan high result sehingga Morula IVF Surabaya dapat terus menjadi pilihan para pejuang buah hati untuk mewujudkan mimpi bersama,” imbuhnya.
Menandai sepuluh tahun klinik ini diadakan serangkaian kegiatan Minggu (20/11/2022) dihadiri dr. Arif Hamsah, selaku Chief Operating Officer Morula IVF Indonesia; Prof. Arief Boediono, Ph.D, selaku Direktur Scientific Morula IVF Indonesia; para dokter obgyn Morula IVF Surabaya Dr. dr. Jimmy Yanuar Annas, SpOG (K)FER, dr. Benediktus Arifin, MPH, SpOG(K), FICS,
dan dr. Andra Kusuma Putra, SpOG (K)FER.
Morula memberikan edukasi seputar bayi tabung (IVF) dan Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB) unggulan sebagai pelayanan yang dimiliki serta penyerahan donasi kepada BAZNAS Provinsi Jawa Timur sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Baca juga: Sebanyak 185.000 Pasangan di Surabaya Alami Masalah Infertilitas
Berdasarkan data dari PERFITRI (Perhimpunan Fertilisasi In Vitro Indonesia) total siklus program IVF di Indonesia pada tahun 2021 tercatat mencapai lebih dari 13.000 siklus dan Morula IVF Indonesia menguasai hampir 50% market share di industri bayi tabung seluruh Indonesia.
Khusus di wilayah Jawa Timur sendiri, tahun ini tercatat 2.123 pasang menjalani program bayi tabung, sebesar 43,3 %-nya berasal dari Morula IVF Surabaya.
“Eksistensi Morula IVF Surabaya selama 10 tahun ini menjadi bukti nyata bahwa kami telah melayani lebih dari 7.000 pasien dengan konversi ovum pick up (OPU) lebih dari 2.130 siklus. Kami senantiasa terus beradaptasi, bertumbuh, dan berkembang di tengah berbagai tantangan yang dihadapi, mengingatkan kami untuk bisa bertahan serta menjadi pelopor klinik fertilitas bayi tabung (IVF) di Jawa Timur. Partisipasi masyarakat Indonesia Timur cukup besar menjadikan Morula IVF Surabaya menduduki posisi ke 4 besar klinik bayi tabung di Indonesia,” jelas Arif Hamsah.
“Tingkat kesuksesan bayi tabung (IVF) Morula IVF Surabaya sendiri, tercatat Fresh Embryo Transfer memiliki peluang keberhasilan sebesar 43%, sementara transfer embrio beku atau Frozen Embryo Transfer (FET) sebesar 45% peluang kehamilan, angka peluang keberhasilan dapat meningkat apalagi didukung teknologi PGT-A, yaitu Tes genetik pra- implantasi untuk aneuploidi pada kelompok usia wanita di atas 35 tahun,” tambahnya.
Pihaknya terus memberikan pelayanan melalui kualitas dokter obgyn berpengalaman dan teknologi terakreditasi dan berstandar internasional R-TAC (Reproductive Technology Accreditation Certification) di bidang pelayanan Teknologi Reproduksi Berbantu guna mencapai siklus 1.145 pasien program bayi tabung (IVF).
"Juga melanjutkan semangat pelayanan dengan fokus mengedepankan nilai budaya high quality treatment, high standard, dan high result sehingga Morula IVF Surabaya dapat terus menjadi pilihan para pejuang buah hati untuk mewujudkan mimpi bersama,” imbuhnya.
(msd)