Gubernur Sugianto Sabran: Tersedianya Infrastruktur Food Estate, Percepat Tumbuhnya Multi Sektor

Jum'at, 18 November 2022 - 11:09 WIB
loading...
Gubernur Sugianto Sabran: Tersedianya Infrastruktur Food Estate, Percepat Tumbuhnya Multi Sektor
Kini infrastruktur jalan hingga ke Kecamatan Pandih Batu Kalteng sudah kategori mantap beraspal, begitu juga dengan jembatan sudah terbangun dengan kokoh.
A A A
PALANGKA RAYA - Sebelum memasuki Simpang Tahai, akses jalan menuju Kecamatan Pandih Batu, Lokasi Food Estate di Pulau Pisau, yang terbayang di benak kita adalah perjalanan melelahkan dan penuh perjuangan untuk sampai pada titik lokasi tersebut.

Hal tersebut juga ada di benak Media Analis, Deny Indra yang mengikuti kunjungan kerja Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran ke Desa Belanti Siam dan Desa Gadabung Kabupaten Pulang Pisau, Kamis (17/11/2022).

Indra terkejut karena waktu tempuh tidak lebih dari 40 menit dari Simpang Tahai, sementara sembilan bulan lalu, menempuh kurang lebih tiga jam. Hal tersebut terjadi karena infrastruktur belum memadai, bahkan di beberapa titik harus terjebak jalan berlumpur yang susah dilewati. Kini infrastruktur jalan hingga ke Kecamatan Pandih Batu sudah kategori mantap beraspal, begitu juga halnya dengan jembatan sudah terbangun dengan kokoh.

“Luar biasa, seakan mimpi infrastruktur jalan dan jembatan sudah terbangun dengan baik dan lancar, ini akan mempermudah akses orang maupun hasil produksi khususnya pertanian akan semakin lancar. Tentu ini akan menjadi daya ungkit dan magnet baru bagi pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah,” ucap Indra.

Setibanya di lokasi, Gubernur Sugianto mengungkapkan rasa syukurnya atas terbangunnya infrastruktur dan jalan yang telah memperlancar akses dari dan ke lokasi Food Estate. ”Alhamdulilah, tanpa hambatan tiba disini tidak lebih dari 40 menit dari simpang Tahai,” ucapnya.
Gubernur Sugianto Sabran: Tersedianya Infrastruktur Food Estate, Percepat Tumbuhnya Multi Sektor

Menurutnya, pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan menuju Kecamatan Pandih Batu lokasi Food Estate adalah program pendukung utama yang berjalan seiring dengan pengembangan food estate. Ia mengklaim, program besar dan strategis, tidak ada manfaatnya tanpa didukung infrastruktur yang memadai.

“Program strategis ini akan mubazir dan tidak bermanfaat tanpa didukung jalan dan jembatan yang mapan dan mantap, karena ketidaksediaan infrastruktur pendukung akan melahirkan masalah baru. Aksesibilitas dan konektivitas yang buruk akan berdampak tidak lancarnya daya angkut produksi, sehingga berdampak tingginya biaya transportasi, dan jasa lainnya,” ujarnya.

Program food estate yang berlokasi di Desa Belanti Siam dan Desa Gadabung Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas merupakan program strategis nasional usulan Gubernur Kalimantan Tengah Tahun 2017 dan disetujui pelaksanaannya oleh Presiden Joko Widodo. Sebuah mega program ketahanan pangan, bukan hanya untuk Kalimantan Tengah, tetapi diharapkan menjadi bagian penting ketahanan pangan nasional, terlebih menghadapi inflasi dan ancaman krisis.

“Program food estate ini bukan hanya perkara pangan, ia akan memberikan multiplier efek. Lihatlah masyarakat sekitarnya, dengan tersedianya infrastruktur jalan dan jembatan, hingga listrik yang tersedia saat ini, aktivitas perekonomian menggeliat, kehidupan sosial masyarakat tumbuh dan berkembang dengan baik,” katanya.

Sugianto Sabran optimis dengan food estate akan menjadi magnet baru dalam melahirkan pertumbuhan multi sektor lainnya, seperti pariwisata, pusat penelitian dan pendidikan hingga pengembangan teknologi terbarukan.

Ia menekankan dengan adanya food estate, pentingnya semua elemen masyarakat melihat peluang yang ada sebagai suatu momentum mempersiapkan diri, terlebih kaum milenial untuk menjadi bagian penting dalam program tersebut, bukan menjadi penonton.

“Peluang itu ada di depan mata, tinggal niat dan keinginan untuk menangkap peluang itu,” ujarnya.
Ungkapnya pula, bahwa untuk membangun Kalimantan Tengah kuncinya hanya kebersamaan, dengan mengenyampingkan perbedaan.

“Perbedaan jangan dimaknai perpecahan, dan jangan dipaksa persamaan menjadi perbedaan. Saat kita perdebatkan perbedaan, bangsa lain sudah sampai bulan, kita hanya bangga produksi terang bulan, bangsa lain produksi bom atom, kita hanya bangga produksi kacang atom,” katanya.
(ars)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1667 seconds (0.1#10.140)