4 Raja Tanah Jawa yang Mengundurkan Diri dari Takhtanya Bukan karena Dikudeta
loading...
A
A
A
Bersama Gajah Mada, Tribhuwana Tunggadewi juga melakukan ekspansi ke negara tetangga seperti Semenanjung Malaya, Tumasik, dan beberapa wilayah lainnya.
Namun, saat Gayatri meninggal dunia, Tribhuwana Tunggadewi memutuskan untuk mengundurkan diri dari takhtanya. Adapun alasannya karena dia sedari dulu memimpin Majapahit hanya untuk mewakili Ibunya saja.
Pada akhirnya, tampuk kekuasaan Majapahit diserahkan kepada Hayam Wuruk yang kala itu masih berusia 16 tahun.
Baca juga : Jejak HOS Tjokroaminoto, Raja Jawa Tanpa Mahkota Gurunya Soekarno, Muso, Semaun, dan Kartosuwiryo
3. Rakai Panangkaran - Mataram Kuno
Raja tanah Jawa yang mengundurkan diri berikutnya adalah Rakai Panangkaran. Dia merupakan raja Kerajaan Mataram Kuno yang memerintah pada periode 746 hingga 784 M.
Dikutip dari laman Dspace UII, dalam riwayatnya, dia mengundurkan diri sebagai raja karena usianya yang dirasa sudah terlalu tua serta ingin mengasingkan diri.
Pada era pemerintahannya, Rakai Panangkaran telah membangun banyak bangunan peninggalan seperti Candi Kalasan, Candi Sewu, dan lain sebagainya.
4. Rakai Pikatan - Mataram Kuno
Selain Rakai Panangkaran, Rakai Pikatan juga pernah menjadi raja Mataram Kuno. Dikutip dari laman Portal Pemerintahan Kabupaten Temanggung, dia mengundurkan diri sebagai raja sebelum akhir hayatnya.
Namun, saat Gayatri meninggal dunia, Tribhuwana Tunggadewi memutuskan untuk mengundurkan diri dari takhtanya. Adapun alasannya karena dia sedari dulu memimpin Majapahit hanya untuk mewakili Ibunya saja.
Pada akhirnya, tampuk kekuasaan Majapahit diserahkan kepada Hayam Wuruk yang kala itu masih berusia 16 tahun.
Baca juga : Jejak HOS Tjokroaminoto, Raja Jawa Tanpa Mahkota Gurunya Soekarno, Muso, Semaun, dan Kartosuwiryo
3. Rakai Panangkaran - Mataram Kuno
Raja tanah Jawa yang mengundurkan diri berikutnya adalah Rakai Panangkaran. Dia merupakan raja Kerajaan Mataram Kuno yang memerintah pada periode 746 hingga 784 M.
Dikutip dari laman Dspace UII, dalam riwayatnya, dia mengundurkan diri sebagai raja karena usianya yang dirasa sudah terlalu tua serta ingin mengasingkan diri.
Pada era pemerintahannya, Rakai Panangkaran telah membangun banyak bangunan peninggalan seperti Candi Kalasan, Candi Sewu, dan lain sebagainya.
4. Rakai Pikatan - Mataram Kuno
Selain Rakai Panangkaran, Rakai Pikatan juga pernah menjadi raja Mataram Kuno. Dikutip dari laman Portal Pemerintahan Kabupaten Temanggung, dia mengundurkan diri sebagai raja sebelum akhir hayatnya.