Megathrust Laut Selatan Jawa Mulai Lepas Energi, Ahli Sebut Rawan Tsunami 34 Meter
loading...
A
A
A
BANDUNG - Ahli kebencanaan mengungkapkan adanya pelepasan energi dari potensi bencana megathrust laut Selatan Jawa Barat. Hal ini diperkirakan akan menimbulkan tsunami mematikan lebih dari 34 meter.
Kejadian gempa bumi yang merupakan pelepasan energi megathrust adalah gempa bumi di Garut. Gempa terjadi dua kali, dengan magnitudo 4,9 pada Sabtu 12 November 2022 di laut Barat Daya Kabupaten Garut.
Kemudian di wilayah Selatan Garut, Jawa Barat, dengan magnitudo M5,1. Episenter gempa bumi ini terletak di laut pada jarak 60 Km arah Selatan Caringin, Garut, Jawa Barat, pada kedalaman 53 km.
"Yang terjadi beberapa hari ini, dan kalau yang di Barat Daya Garut di laut itu jelas merupakan sebagian release dari energi megathrust. Tapi mudah-mudahan bukan precursor," beber Kepala Laboratorium Geodesi ITB yang juga Kepala Bidang Kebencanaan IA ITB Heri Andreas, Senin (14/11/2022).
Menurut dia, gempa tersebut bisa jadi precursor atau gempa yang terjadi saat ini dan kemungkinan akan memicu gempa bumi yang lebih besar. Dia mengibaratkan, jika orang sedang kesal, kemudian tersenggol sedikit langsung marah besar (gempa besar).
Gempa bumi besar ini, dikhawatirkan adalah bencana megathrust. Diketahui, potensi bencana megathrust terus disampaikan sejumlah peneliti. Bencana ini disebabkan oleh gempa bumi pertemuan antara lempeng Indo-Australia dan subduksi di bawah lempeng Sunda.
Tumbukan ini diprediksi menimbulkan tsunami dengan ketinggian lebih dari 34 meter. Potensi bencana ini disebut lebih mematikan dari tsunami Aceh. Namun, selain precursor, gempa yang terjadi bisa jadi pelepasan energi yang nantinya justru mengurangi guncangan gempa megathrust.
Gempa tersebut adalah gempa cicilan, untuk mengurangi tumbukan megathrust. "Ya, mudah-mudahan apa yang terjadi bukan precursor tetapi cicilan-cicilan gempa. Kalau dicicil kan energinya enggak besar," tukasnya.
Kejadian gempa bumi yang merupakan pelepasan energi megathrust adalah gempa bumi di Garut. Gempa terjadi dua kali, dengan magnitudo 4,9 pada Sabtu 12 November 2022 di laut Barat Daya Kabupaten Garut.
Kemudian di wilayah Selatan Garut, Jawa Barat, dengan magnitudo M5,1. Episenter gempa bumi ini terletak di laut pada jarak 60 Km arah Selatan Caringin, Garut, Jawa Barat, pada kedalaman 53 km.
"Yang terjadi beberapa hari ini, dan kalau yang di Barat Daya Garut di laut itu jelas merupakan sebagian release dari energi megathrust. Tapi mudah-mudahan bukan precursor," beber Kepala Laboratorium Geodesi ITB yang juga Kepala Bidang Kebencanaan IA ITB Heri Andreas, Senin (14/11/2022).
Menurut dia, gempa tersebut bisa jadi precursor atau gempa yang terjadi saat ini dan kemungkinan akan memicu gempa bumi yang lebih besar. Dia mengibaratkan, jika orang sedang kesal, kemudian tersenggol sedikit langsung marah besar (gempa besar).
Gempa bumi besar ini, dikhawatirkan adalah bencana megathrust. Diketahui, potensi bencana megathrust terus disampaikan sejumlah peneliti. Bencana ini disebabkan oleh gempa bumi pertemuan antara lempeng Indo-Australia dan subduksi di bawah lempeng Sunda.
Tumbukan ini diprediksi menimbulkan tsunami dengan ketinggian lebih dari 34 meter. Potensi bencana ini disebut lebih mematikan dari tsunami Aceh. Namun, selain precursor, gempa yang terjadi bisa jadi pelepasan energi yang nantinya justru mengurangi guncangan gempa megathrust.
Gempa tersebut adalah gempa cicilan, untuk mengurangi tumbukan megathrust. "Ya, mudah-mudahan apa yang terjadi bukan precursor tetapi cicilan-cicilan gempa. Kalau dicicil kan energinya enggak besar," tukasnya.
(san)