Waspada Kejadian Tsunami, Ini Saran Peneliti LIPI

Jum'at, 06 November 2020 - 17:16 WIB
loading...
Waspada Kejadian Tsunami, Ini Saran Peneliti LIPI
Peneliti LIPI Eko Yulianto mengatakan, setidaknya ada beberapa hal yang bisa diketahui masyarakat mengantisipasi bila terjadi bencana tsunami. SINDOnews/Arif
A A A
BANDUNG - Baru-baru ini, masyarakat dikejutkan dengan prediksi terjadinya tsunami di laut selatan Jawa. Walaupun sebatas prediksi, namun tak ada salahnya kita sebagai masyarakat bisa mempersiapkan diri bila kejadian tak diinginkan bisa terjadi.

Peneliti LIPI Eko Yulianto mengatakan, setidaknya ada beberapa hal yang bisa diketahui masyarakat mengantisipasi bila terjadi bencana tsunami. Hal ini untuk meminimalisir timbulnya korban jiwa yang lebih banyak.

Pertama, bahwa life time tsunami di beberapa wilayah sangat pendek. Life time adalah waktu di mana tsunami tiba di daratan setelah gempa bumi. Di beberapa kejadian, life time hanya pada angka 10 hingga 15 menit.

"Life time di Indonesia ini sangat pendek. Ini harus menjadi perhatian kita. Bahkan, beberapa daerah di Indonesia dipredksi hanya punya waktu di bawah 10 menit. Dengan waktu segitu, mungkin kita hanya bisa lari 1 km," jelas dia, pada diskusi zoom World Tsunami Awarness, Jumat (6/11/2020). (Baca: Wanita Ditemukan Tewas Telentang, Kamar Kontrakan Berantakan).

Oleh karenanya, kata dia, dia sepakat adanya upaya evakuasi mandiri yang memungkinkan dilakukan masyarakat. Evakuasi mandiri adalah mengetahui gejala awal dan melakukan langkah penyelamatan sedini mungkin.

Selanjutnya, kata dia, masyarakat harus mampu mengindra tsunami. Maksudnya, mengetahui tanda tanda terjadinya tsunami. Misalnya, gempa dengan durasi panjang, namun ringan juga bisa menimbulkan tsunami. Dengan mengindra tsunami, masyarakat bisa segera melakukan evakuasi mandiri. "Umumnya di selatan jawa, kejadian gempa atau guncangannya tidak dirasakan cukup kuat. Tetapi durasi gempa panjang. Ini harus menjadi perhatian kita, apalagi misalnya lebih dari 60 detik," beber dia. (Baca: 3 Bocah Blitar Sembuh dari COVID, Tetap Wajib Jalankan Prokes).

Alternatif terakhir adalah memiliki shelter. Shelter bisa menjadi alternatif bagi masyarakat untuk menyelamatkan diri. Walaupun untuk membangun shelter perlu biaya tidak sedikit.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2516 seconds (0.1#10.140)