Pahlawan Nasional KH Ahmad Sanusi Ternyata Kerabat Ridwan Kamil

BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan rasa bangganya atas penobatan KH Ahmad Sanusi sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah pusat.

Ridwan Kamil mengenal KH Ahmad Sanusi dari sejarah sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan pendiri Persatuan Umat Islam (PUI).

Ahmad Sanusi yang dikenal dengan ciri khas kiai berpeci hitam ini merupakan seorang ulama besar yang lahir pada 18 September 1889 di Desa Cicantayan, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi.

Baca juga: Tokoh Jawa Barat KH Ahmad Sanusi Dianugerahi Pahlawan Nasional

Adapun alasan pemerintah menganugerahi pahlawan nasional kepada KH Ahmad Sanusi karena almarhum merupakan salah satu anggota BPUPKI yang belum mendapat gelar pahlawan nasional. Beliau juga tokoh Islam yang memperjuangkan dasar negara dan menghasilkan lahirnya negara Pancasila.

Selain itu, KH Ahmad Sanusi juga dipilih sebagai pahlawan nasional berdasarkan usulan masyarakat yang dinilai telah ikut berjasa dalam perjuangan mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kami bahagia sekali karena setelah sekian tahun kita gak ada pahlawan nasional dari Jawa Barat," ungkap Ridwan Kamil, Selasa (8/11/2022).

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu juga turut mendampingi keluarga almarhum KH Ahmad Sanusi pada penobatan gelar pahlawan nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/11/2022) kemarin.

Keikutsertaan Kang Emil pada penobatan Ahmad Sanusi sebagai pahlawan nasional ternyata juga disasari hubungan kekerabatan dengan keluarga besar ulama asal Sukabumi itu. Kang Emil mengungkapkan bahwa ada tantenya yang menikah dengan putra dari KH Ahmad Sanusi.

"Kebetulan bebesanan sama kakek saya, jadi bibi saya menikah dengan putranya Pak KH Ahmad Sanusi. Jadi kami sering ke Sukabumi juga," ungkap Kang Emil.

Sebagai kerabat sekaligus Gubernur Jabar, Kang Emil kembali mengungkapkan kebanggaannya karena adaj tokoh Jabar yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

Sementara itu, disinggung soal proses pengajuan Prof Mochtar Kusumaatmadja sebagai pahlawan nasional, Kang Emil mengatakan, berdasarkan informasi dari pemerintah pusat, proses pengajuan tersebut masih dalam antrean.

"Pak Mochtar masih berproses karena antrean menuju pahlawan nasional itu panjang. Jadi, menurut pemerintah pusat antreannya yang didahulukan adalah antrean bertahun-uahun," katanya