Hadapi Ancaman Krisis Global, Siswa Siswi SMKN 1 Pacet Cianjur Perkuat Ketahanan Pangan
loading...
A
A
A
"Termasuk mengembangkan dan memasarkan tanaman hias jenis aglaonema, kuping gajah, alokasia dan katsuba," sebutnya.
Meskipun basic SMKN 1 Pacet adalah pertanian, namun terdapat beberapa konsentrasi keahlian lainnya, seperti perhotelan, tata boga dan teknik komputer jaringan (TKJ). Semua konsentrasi keahlian tersebut kemudian dikemas menjadi sebuah Agro Eko Eduwisata. Bahkan, dengan status BLUD yang disandangnya, SMKN 1 Pacet juga kini mengelola hotel yang terdapat di lingkungan sekolah.
"Ketika pertanian ini menjadi icon maka konsentrasi keahlian yang lain itu menjadi kolaborasi, pendukung untuk kegiatan. Jadi yang dieksposenya pertanian, tapi (konsentrasi keahlian) yang lainnya ikut mendukung untuk mengembangkan di pertanian," paparnya.
Disinggung mengenai dukungan Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar melalui Cadisdik Wilayah VI Jabar, Ida mengakui, Cadisdik Wilayah VI Jabar sangat mendukung pengembangan BLUD di SMKN 1 Pacet.
"Misalnya saja dengan mengumpulkan kepala sekolah untuk melaksanakan sosialisasi BLUD tahap II. Jadi sangat suport beliau untuk pengembangan ke depan SMK terutama yang dipersiapkan untuk BLUD tahap dua," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Dedi Supandi mengatakan, omset produk yang berkaitannya dengan pertanian maupun peternakan pada SMK BLUD se-Jabar dapat menjadi fleksibilitas pengelolaan keuangan dalam rangka pengembangan sekolah itu sendiri.
Terlebih, ketahanan pangan menjadi salah satu sektor yang tangguh di masa Pandemi Covid-19. Hadirnya BLUD yang berkaitan dengan pertanian maupun peternakan juga diharapkan bisa turut menjadi penggerak untuk meningkatkan ekonomi.
"Harus juga menjadi pola peningkatan kemampuan siswa yang menjadikan siswa ini menjadi wirausahawan wirausahawan muda yang mandiri," katanya.
Meskipun basic SMKN 1 Pacet adalah pertanian, namun terdapat beberapa konsentrasi keahlian lainnya, seperti perhotelan, tata boga dan teknik komputer jaringan (TKJ). Semua konsentrasi keahlian tersebut kemudian dikemas menjadi sebuah Agro Eko Eduwisata. Bahkan, dengan status BLUD yang disandangnya, SMKN 1 Pacet juga kini mengelola hotel yang terdapat di lingkungan sekolah.
"Ketika pertanian ini menjadi icon maka konsentrasi keahlian yang lain itu menjadi kolaborasi, pendukung untuk kegiatan. Jadi yang dieksposenya pertanian, tapi (konsentrasi keahlian) yang lainnya ikut mendukung untuk mengembangkan di pertanian," paparnya.
Disinggung mengenai dukungan Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar melalui Cadisdik Wilayah VI Jabar, Ida mengakui, Cadisdik Wilayah VI Jabar sangat mendukung pengembangan BLUD di SMKN 1 Pacet.
"Misalnya saja dengan mengumpulkan kepala sekolah untuk melaksanakan sosialisasi BLUD tahap II. Jadi sangat suport beliau untuk pengembangan ke depan SMK terutama yang dipersiapkan untuk BLUD tahap dua," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Dedi Supandi mengatakan, omset produk yang berkaitannya dengan pertanian maupun peternakan pada SMK BLUD se-Jabar dapat menjadi fleksibilitas pengelolaan keuangan dalam rangka pengembangan sekolah itu sendiri.
Terlebih, ketahanan pangan menjadi salah satu sektor yang tangguh di masa Pandemi Covid-19. Hadirnya BLUD yang berkaitan dengan pertanian maupun peternakan juga diharapkan bisa turut menjadi penggerak untuk meningkatkan ekonomi.
"Harus juga menjadi pola peningkatan kemampuan siswa yang menjadikan siswa ini menjadi wirausahawan wirausahawan muda yang mandiri," katanya.
(msd)