Hadapi Ancaman Krisis Global, Siswa Siswi SMKN 1 Pacet Cianjur Perkuat Ketahanan Pangan

Selasa, 08 November 2022 - 11:06 WIB
loading...
Hadapi Ancaman Krisis Global, Siswa Siswi SMKN 1 Pacet Cianjur Perkuat Ketahanan Pangan
Siswa siswi SMKN 1 Pacet Cianjur perkuat ketahanan pangan untuk menghadapi ancaman krisis global.
A A A
CIANJUR - Siswa siswi SMKN 1 Pacet, Kabupaten Cianjur melakukan penguatan ketahanan pangan dalam menghadapi ancaman krisis global.

Diketahui, berbagai kalangan memprediksi, Indonesia bakal menghadapi krisis global, termasuk krisis pangan akibat tiga fenomena yakni climate change atau perubahan iklim, Covid-19, dan conflict atau konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

SMKN 1 Pacet yang berada di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah VI Provinsi Jawa Barat telah mengantisipasi ancaman krisis pangan tersebut. Terlebih, SMKN yang berlokasi di Jalan Hanjawar Pacet Nomor 25, Desa Cibodas, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur ini memiliki konsentrasi keahlian di bidang pertanian.

Baca juga: Polisi Olah TKP Kebakaran Balai Kota Bandung, 1 Mandor Diamankan 3 Pekerja Dicari

"Generasi muda ini harus tertarik dengan pertanian karena pertanian ini selain program pemerintah sebagai ketahanan pangan dan juga tidak terpengaruh oleh situasi apapun. Yang namanya ketahanan pangan itu tidak terdampak (pandemi Covid-19) walaupun secara harga ada beberapa yang fluktuatif," tutur Kepala Sekolah SMKN 1 Pacet, Ida Yuniati Surtika, Selasa (8/11/2022).

SMKN 1 Pacet sendiri merupakan satu dari 35 SMK di Jabar yang menyandang status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sejak 2019 lalu. Melalui status BLUD, SMKN 1 Pacet telah mengembangkan dan memasarkan berbagai komoditas pertanian, termasuk produk olahannya dimana paprika menjadi produk unggulannya.

"Jadi kita kembangkan paprika ini karena cocok daerahnya, tapi ada juga beberapa jenis komoditas lain selain paprika," katanya.

Menurut Ida, secara geografis, letak SMKN 1 Pacet sangat diuntungkan baik dari sisi kontur maupun ketinggian tanah yang mendukung produksi produk pertanian berkualitas, terutama paprika. Terlebih, paprika juga merupakan salah salah komoditas pertanian yang kerap dibutuhkan oleh hotel, restoran, super market hingga pasar tradisional.

"Karena kita ada di wilayah pariwisata dan pertanian, oleh karena itu kita kembangkan potensi yang ada di Kabupaten Cianjur, khusus ini di Desa Cibodas, Kecamatan Pacet," katanya.

Ida juga mengatakan bahwa paprika bukan satu-satunya hasil pertanian yang menjadi produk BLUD siswa siswi SMKN 1 Pacet. Pihaknya juga berinovasi dengan menciptakan produk olahan seperti minuman tradisional "Bandrek Jempol", jamu "Herb Way Empon-empon", keripik jamur "Masaru" dan keripik paru nabati "Savana".

"Termasuk mengembangkan dan memasarkan tanaman hias jenis aglaonema, kuping gajah, alokasia dan katsuba," sebutnya.

Meskipun basic SMKN 1 Pacet adalah pertanian, namun terdapat beberapa konsentrasi keahlian lainnya, seperti perhotelan, tata boga dan teknik komputer jaringan (TKJ). Semua konsentrasi keahlian tersebut kemudian dikemas menjadi sebuah Agro Eko Eduwisata. Bahkan, dengan status BLUD yang disandangnya, SMKN 1 Pacet juga kini mengelola hotel yang terdapat di lingkungan sekolah.

"Ketika pertanian ini menjadi icon maka konsentrasi keahlian yang lain itu menjadi kolaborasi, pendukung untuk kegiatan. Jadi yang dieksposenya pertanian, tapi (konsentrasi keahlian) yang lainnya ikut mendukung untuk mengembangkan di pertanian," paparnya.

Disinggung mengenai dukungan Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar melalui Cadisdik Wilayah VI Jabar, Ida mengakui, Cadisdik Wilayah VI Jabar sangat mendukung pengembangan BLUD di SMKN 1 Pacet.

"Misalnya saja dengan mengumpulkan kepala sekolah untuk melaksanakan sosialisasi BLUD tahap II. Jadi sangat suport beliau untuk pengembangan ke depan SMK terutama yang dipersiapkan untuk BLUD tahap dua," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Dedi Supandi mengatakan, omset produk yang berkaitannya dengan pertanian maupun peternakan pada SMK BLUD se-Jabar dapat menjadi fleksibilitas pengelolaan keuangan dalam rangka pengembangan sekolah itu sendiri.

Terlebih, ketahanan pangan menjadi salah satu sektor yang tangguh di masa Pandemi Covid-19. Hadirnya BLUD yang berkaitan dengan pertanian maupun peternakan juga diharapkan bisa turut menjadi penggerak untuk meningkatkan ekonomi.

"Harus juga menjadi pola peningkatan kemampuan siswa yang menjadikan siswa ini menjadi wirausahawan wirausahawan muda yang mandiri," katanya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7035 seconds (0.1#10.140)