Ketua DPD RI Minta Masyarakat Waspadai Subvarian Baru COVID-19
loading...
A
A
A
SURABAYA - Ketua DPD RI , AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah dan masyarakat tidak lengah terhadap hadirnya subvarian baru COVID-19. Dia menyebut kenaikan penderita virus penyebab Corona ini harus diwaspadai.
"Meski sempat melandai, tetapi tren kenaikan jumlah penderita COVID-19 dalam beberapa hari ini terus meningkat. Apalagi dengan munculnya varian baru XBB. Ini yang harus diwaspadai," katanya, Sabtu ketika Kunjungan Dapil di Jawa Timur (Jatim) pada Sabtu (5/11/2022).
Senator asal Jatim itu mengatakan, aktivitas masyarakat yang sudah mulai normal 100 persen turut membuat penyebaran COVID-19.
"Semua aktivitas sudah dilakukan secara offline, meskipun masih ada yang online. Hal ini turut membuat penyebaran bisa semakin cepat. Apalagi, jika penerapan protokol kesehatan diabaikan," katanya.
Baca juga: Ruas Jalan Ambles 50 Meter, Jalur Lumajang-Malang Putus Total
Untuk itu, LaNyalla mengajak masyarakat untuk kembali memperketat kesadaran terhadap protokol kesehatan. Memang, kata dia, sangat disayangkan banyak masyarakat yang mulai abai dengan potensi COVID-19 merebak kembali. Masyarakat harus tetap berhati-hati dengan segala macam aktivitas di luar rumah.
"Karena subvarian XBB sudah mulai menyerang. Hal ini terbukti jumlah infeksi COVID-19 secara harian meningkat mencapai 4.000 penderita," katanya.
LaNyalla menambahkan, meski subvarian ini belum dinyatakan lebih berat dari delta, namun masyarakat tetap harus waspada. "Serangan subvarian XBB cenderung mirip dengan gejala varian Omicron secara umum seperti demam, batuk, lemas, sesak, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, pilek, mual, muntah, dan diare. Kita tetap harus waspada. Jangan lengah," ujarnya
"Meski sempat melandai, tetapi tren kenaikan jumlah penderita COVID-19 dalam beberapa hari ini terus meningkat. Apalagi dengan munculnya varian baru XBB. Ini yang harus diwaspadai," katanya, Sabtu ketika Kunjungan Dapil di Jawa Timur (Jatim) pada Sabtu (5/11/2022).
Senator asal Jatim itu mengatakan, aktivitas masyarakat yang sudah mulai normal 100 persen turut membuat penyebaran COVID-19.
"Semua aktivitas sudah dilakukan secara offline, meskipun masih ada yang online. Hal ini turut membuat penyebaran bisa semakin cepat. Apalagi, jika penerapan protokol kesehatan diabaikan," katanya.
Baca juga: Ruas Jalan Ambles 50 Meter, Jalur Lumajang-Malang Putus Total
Untuk itu, LaNyalla mengajak masyarakat untuk kembali memperketat kesadaran terhadap protokol kesehatan. Memang, kata dia, sangat disayangkan banyak masyarakat yang mulai abai dengan potensi COVID-19 merebak kembali. Masyarakat harus tetap berhati-hati dengan segala macam aktivitas di luar rumah.
"Karena subvarian XBB sudah mulai menyerang. Hal ini terbukti jumlah infeksi COVID-19 secara harian meningkat mencapai 4.000 penderita," katanya.
LaNyalla menambahkan, meski subvarian ini belum dinyatakan lebih berat dari delta, namun masyarakat tetap harus waspada. "Serangan subvarian XBB cenderung mirip dengan gejala varian Omicron secara umum seperti demam, batuk, lemas, sesak, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, pilek, mual, muntah, dan diare. Kita tetap harus waspada. Jangan lengah," ujarnya
(msd)