Jalan Poros Tanjung Laut Sungai Rengit Segera Dibangun
loading...
A
A
A
PANGKALAN BALAI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin dengan menggandeng perusahaan yang tergabung dalam Forum Corporate Sosial Responsibility (CSR) segera membangun infrastruktur baru yakni jalan poros penghubung Desa Tanjung Laut Kecamatan Suak Tapeh menuju Desa Sungai Rengit Kecamatan Talang Kelapa sepanjang 13 kilometer.
Jalan poros ini rencannya akan dibangun oleh PT. Mitra Aneka Rezeki (MAR) dan jalan tersebut akan menjadi jalan alternatif bagi masyarakat Kabupaten Banyuasin. Sekretaris Daerah Pemkab Banyuasin, HM Senen Har mengatakan, pihaknya memfokuskan pembangunan tujuh sektor sesuai dengan tujuh Program andalan Banyuasin Bangkit Adil Sejahtera, salah satunya yakni Program Infrastruktur bagus.
Untuk mempercepat pembangunan infrastruktur tersebut banyak skema pendanaan yang dilakukan tidak hanya mengandalkan APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten, tetapi juga menggunakan skema dana pinjaman perbankan serta dana CSR perusahaan yang beroperasi di wilayah Banyuasin.
"Yang kita bahas hari ini adalah skema CSR PT MAR yang akan membangun jalan poros sepanjang 13 kilometer penghubung Desa Tanjung Laut Kecamatan Suak Tapeh menuju Desa Sungai Rengit Kecamatan Talang Kelapa," ujar Senen Har, Selasa (07/07/2020). (Baca: Dibangun Tanpa Izin, Mega Proyek Gitet Lubai Ulu Didemo Warga)
Jalan ini, kata Senen Har, akan mempermudah akses transportasi masyarakat dalam membawa hasil pertanian, perkebunan bahkan hasil tambang. Artinya disini dampak positif akan dirasakan masyarakat dampak sosial ekonomi yang sudah dipastikan. "Ini jalan alternatif dan sangat menguntungkan masyarakat karena jarak tempu lebih pendek," katanya.
Sementara itu Bupati Banyuasin l, Askolani mengatakan, dari data Dinas PUTR, total jalan Kabupaten sepanjang 1.198,6 Kilometer. Pada tahun 2019 lalu jumlah jalan kabupaten yang sudah dibangun yakni mencapai 661,03 kilometer atau 55,15 persen.
Target tahun 2020, lanjut Askolani, berdasarkan IKU Dinas PUTR 78,03 persen atau sepanjang 935,26 kilometer. Dan sampai Triwulan I tahun 2020 ini mencapai 56,42 persen atau sepanjang 676,25 kilometer.
"Saat ini, proses pengerjaan pembangunan jalan terus dilakukan baik tujuh jalan poros maupun jalan yang lainnya, baik yang dibiayai dana APBD, DAK maupun pinjaman. Target kita semua jalan bisa dilintasi masyarakat," jelasnya.
Menurutnya, pada triwulan I tahun 2020 ini saja pihaknya telah berhasil membangun jalan sepanjang 676,25 kilometer atau 56,42 persen dari target 935,26 kilometer sampai triwulan ke 4. "Jalan yang masih rusak sekitar 261,34 kilometer kita targetkan selesai tahun depan," tegasnya.
Dengan membaiknya infrastruktur, lanjutnya, akan membawa dampak positif baik dari segi perekonomian karena banyak hasil bumi yang bisa dijual dengan biaya transportasi murah, hingga membuka keterisolasian daerah yang selama ini sulit di jangkau. (Baca: Warga Nantikan Bansos COVID-19, Dinsos Sumsel Masih Tunggu Jadwal Gubernur)
"Saya berharap jalan yang telah selesai dibangun dapat dirawat dan dipelihara secara bersama-sama, dengan cara patuh dengan tonase sehingga tidak cepat rusak. Dan nantinya tujuh jalan poros dipasang portal," jelasnya.
Tujuh jalan poros yang dibangun Pemkab Banyuasin yakni Jalan poros Desa Lubuk Karet, Taja Raya II dan Taja Mulya Kecamatan Betung sepanjang 12 Km realisasi 11,078 KM, Jalan Poros Muara Padang - Muara Sugihan Kecamatan Muara Padang sepanjang 21 Km realisasi 19, 805 KM, Pembangunan Jalan Poros Kabupaten Banyuasin I - Air Saleh Prambahan Jalur 10 sepanjang 10, 910 Km terealisasi 10,697 Km.
Kemudian, Jalan Poros Lubuk Lancang Kecamatan Suak Tapeh menuju Kecamatan Pulau Rimau sepanjang 18, 110 Km realiasi 17,380 Km, Pengecoran jalan poros Sungai Dua-Prajen Kecamatan Rambutan sepanjang 3.50 Km realisasi 3,320 KM, Pengecoran Jalan Poros Sukamulya-Karang Petai Kecamatan Banyuasin III sepanjang 10,742 Km realiasi 11.078 km dan pengecoran jalan poros Tanah Mas Kecamatan Talang Kelapa sepanjang 3,365 Km realiasi 2,788 Km.
"Kita lihat saja, tujuh jalan poros yang dibangun ini memberikan asa baru bagi masyarakat. Bayangkan belasan tahun lalu mereka harus berjibaku melawan lumpur dan menginap dijalan sudah jadi tradisi karena kondisi jalan yang rusak parah, sebut saja jalan poros Muara Padang, Air Saleh, Muara Sugihan, jalan poros Pulau Rimau," kata Kadis PUTR Banyuasin, Ardi Arfani.
Namun sekarang, kata Ardi, lumpur sudah jadi coran semen yang mulus. "Dulu banjir postingan di media sosial soal jalan berlumpur dengan mobil terperosok, namun kini banjir postingan ucapan terima kasih kepada Pemkab karena jalan mereka sudah mulus," singkatnya.
Jalan poros ini rencannya akan dibangun oleh PT. Mitra Aneka Rezeki (MAR) dan jalan tersebut akan menjadi jalan alternatif bagi masyarakat Kabupaten Banyuasin. Sekretaris Daerah Pemkab Banyuasin, HM Senen Har mengatakan, pihaknya memfokuskan pembangunan tujuh sektor sesuai dengan tujuh Program andalan Banyuasin Bangkit Adil Sejahtera, salah satunya yakni Program Infrastruktur bagus.
Untuk mempercepat pembangunan infrastruktur tersebut banyak skema pendanaan yang dilakukan tidak hanya mengandalkan APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten, tetapi juga menggunakan skema dana pinjaman perbankan serta dana CSR perusahaan yang beroperasi di wilayah Banyuasin.
"Yang kita bahas hari ini adalah skema CSR PT MAR yang akan membangun jalan poros sepanjang 13 kilometer penghubung Desa Tanjung Laut Kecamatan Suak Tapeh menuju Desa Sungai Rengit Kecamatan Talang Kelapa," ujar Senen Har, Selasa (07/07/2020). (Baca: Dibangun Tanpa Izin, Mega Proyek Gitet Lubai Ulu Didemo Warga)
Jalan ini, kata Senen Har, akan mempermudah akses transportasi masyarakat dalam membawa hasil pertanian, perkebunan bahkan hasil tambang. Artinya disini dampak positif akan dirasakan masyarakat dampak sosial ekonomi yang sudah dipastikan. "Ini jalan alternatif dan sangat menguntungkan masyarakat karena jarak tempu lebih pendek," katanya.
Sementara itu Bupati Banyuasin l, Askolani mengatakan, dari data Dinas PUTR, total jalan Kabupaten sepanjang 1.198,6 Kilometer. Pada tahun 2019 lalu jumlah jalan kabupaten yang sudah dibangun yakni mencapai 661,03 kilometer atau 55,15 persen.
Target tahun 2020, lanjut Askolani, berdasarkan IKU Dinas PUTR 78,03 persen atau sepanjang 935,26 kilometer. Dan sampai Triwulan I tahun 2020 ini mencapai 56,42 persen atau sepanjang 676,25 kilometer.
"Saat ini, proses pengerjaan pembangunan jalan terus dilakukan baik tujuh jalan poros maupun jalan yang lainnya, baik yang dibiayai dana APBD, DAK maupun pinjaman. Target kita semua jalan bisa dilintasi masyarakat," jelasnya.
Menurutnya, pada triwulan I tahun 2020 ini saja pihaknya telah berhasil membangun jalan sepanjang 676,25 kilometer atau 56,42 persen dari target 935,26 kilometer sampai triwulan ke 4. "Jalan yang masih rusak sekitar 261,34 kilometer kita targetkan selesai tahun depan," tegasnya.
Dengan membaiknya infrastruktur, lanjutnya, akan membawa dampak positif baik dari segi perekonomian karena banyak hasil bumi yang bisa dijual dengan biaya transportasi murah, hingga membuka keterisolasian daerah yang selama ini sulit di jangkau. (Baca: Warga Nantikan Bansos COVID-19, Dinsos Sumsel Masih Tunggu Jadwal Gubernur)
"Saya berharap jalan yang telah selesai dibangun dapat dirawat dan dipelihara secara bersama-sama, dengan cara patuh dengan tonase sehingga tidak cepat rusak. Dan nantinya tujuh jalan poros dipasang portal," jelasnya.
Tujuh jalan poros yang dibangun Pemkab Banyuasin yakni Jalan poros Desa Lubuk Karet, Taja Raya II dan Taja Mulya Kecamatan Betung sepanjang 12 Km realisasi 11,078 KM, Jalan Poros Muara Padang - Muara Sugihan Kecamatan Muara Padang sepanjang 21 Km realisasi 19, 805 KM, Pembangunan Jalan Poros Kabupaten Banyuasin I - Air Saleh Prambahan Jalur 10 sepanjang 10, 910 Km terealisasi 10,697 Km.
Kemudian, Jalan Poros Lubuk Lancang Kecamatan Suak Tapeh menuju Kecamatan Pulau Rimau sepanjang 18, 110 Km realiasi 17,380 Km, Pengecoran jalan poros Sungai Dua-Prajen Kecamatan Rambutan sepanjang 3.50 Km realisasi 3,320 KM, Pengecoran Jalan Poros Sukamulya-Karang Petai Kecamatan Banyuasin III sepanjang 10,742 Km realiasi 11.078 km dan pengecoran jalan poros Tanah Mas Kecamatan Talang Kelapa sepanjang 3,365 Km realiasi 2,788 Km.
"Kita lihat saja, tujuh jalan poros yang dibangun ini memberikan asa baru bagi masyarakat. Bayangkan belasan tahun lalu mereka harus berjibaku melawan lumpur dan menginap dijalan sudah jadi tradisi karena kondisi jalan yang rusak parah, sebut saja jalan poros Muara Padang, Air Saleh, Muara Sugihan, jalan poros Pulau Rimau," kata Kadis PUTR Banyuasin, Ardi Arfani.
Namun sekarang, kata Ardi, lumpur sudah jadi coran semen yang mulus. "Dulu banjir postingan di media sosial soal jalan berlumpur dengan mobil terperosok, namun kini banjir postingan ucapan terima kasih kepada Pemkab karena jalan mereka sudah mulus," singkatnya.
(don)