Viral Kades Muda Berparas Cantik di Malang, Ingin Mengabdikan Pikiran dan Ilmu ke Warga

Rabu, 26 Oktober 2022 - 10:26 WIB
loading...
Viral Kades Muda Berparas Cantik di Malang, Ingin Mengabdikan Pikiran dan Ilmu ke Warga
Kades Senggreng, Rendyta Witrayani Setyawan dengan layanan Pecel Tempe Mendoan untuk warga.
A A A
MALANG - Kepala Desa (Kades) Senggreng, Kabupaten Malang menuai perhatian di media sosial karena sosoknya muda dan cantik. Rendyta Witrayani Setyawan menjadi pemimpin di desa masih di usia yang muda yakni 27 tahun, usut punya usut sang kades cantik ini telah mengabdikan dirinya selama enam tahun melayani warga desanya.

Rendyta Witrayani menjelaskan, ia awalnya mengabdikan dirinya melayani warga saat terpilih menjadi perangkat desa di usia 21 tahun pada 2016 lalu. Selama enam tahun ia belajar banyak hal dan menyerap aspirasi masyarakatnya, hingga akhirnya memberanikan maju dalam kontestasi Pilihan Kades (Pilkades) di tahun 2022.

Menariknya saat pemilihan Rendyta menjadi satu-satunya calon kades perempuan dari awal ada 11 kandidat calon kades. Proses penjaringan pun dilakukan melalui tes hingga akhirnya tersaring tiga orang calon, termasuk Rendyta.

Viral Kades Muda Berparas Cantik di Malang, Ingin Mengabdikan Pikiran dan Ilmu ke Warga

Kades Senggreng, Rendyta Witrayani Setyawan saat melayani warga.

"Pemilihan kemarin 11 orang calonnya, karena terlalu banyak akhirnya dites DPMD, akhirnya terpilih tiga orang syaratnya kan tiga orang untuk pemilihan. Dan akhirnya saya alhamdulillah jadi, mendapat suara terbanyak dalam pemilihan kepala desa kemarin, pertama kali kepala desa perempuan di Desa Senggreng," ucap Rendyta ditemui MNC Portal.

Perempuan cantik berusia 27 tahun ini beralasan bersedia menjadi kades karena mengabdikan ilmu dan dirinya untuk masyarakat di desanya. Apalagi sosok Rendyta juga pemuda kelahiran asli Desa Senggreng.

"Saya memang ingin mewakafkan diri waktu dan tenaga saya untuk Desa Senggreng. Ingin mewakafkan diri tenaga, pikiran, waktu saya untuk desa tanah kelahiran sana,' ujarnya.

Baca juga: TGB Puji Gus Awis, Kiai Muda NU yang Produktif Menulis

Kecantikannya membuat ia sempat viral di media sosial. Apalagi sosok Rendyta yang muda, lajang, energik, dengan pemikiran visioner bisa membuatnya kian dikenal. Namun ia tak ingin menanggapi kecantikan secara fisik, baginya terpenting dirinya bisa melayani masyarakat desanya secara maksimal dan dapat mengemban tanggung jawab.

"Saya harus lebih memberikan yang total kepada masyarakat, mungkin untuk masalah fisik dan sebagainya itu Alhamdulillah tapi fokus ke kinerja. Ini menjadi tanggungjawab lebih untuk saya, harus memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat," terangnya.

Kini sejak dilantik pada April 2022, ia sudah memerintah di Desa Senggreng selama 6 bulan. Selama enam bulan itulah ia mengaku begitu menikmati perannya memberikan pelayanan ke masyarakat, sehingga tak merasa terbebani. Apalagi pengalamannya selama menjadi perangkat desa selama enam tahun, membuatnya paham akan karakter warga dan bagaimana cara melayaninya.

"Dulunya pernah jadi perangkat desa di usia 21 tahun, saya menjadi pendamping beberapa program, jadi masyarakat sudah familiar dengan saya. Saya berkecimpung di desa sudah cukup lama dulunya, saya terus bekerja ke masyarakat, membuktikan kepada masyarakat bahwa bekerja melayani masyarakat," paparnya.

Ia pun membiasakan diri untuk mendengarkan keluhan - keluhan masyarakat dengan mengajak berdiskusi. Dimana menurutnya, komunikasi secara kekeluargaan menjadi kunci dari interaksi dengan warganya, yang didominasi bermatapencaharian sebagai petani.

"Saya sering turun, saya ajak masyarakat berdiskusi, mungkin akan menjadi satu kesatuan antara pemdes dan masyarakat, menjadi satu pemikiran itu akan memajukan Desa Senggreng menjadi sejahtera. Jadi sebagian besar petani mereka ikut juga antusias kerjasamanya dengan desa," terangnya.

Apalagi kini berkat program Pelayanan Cepat Tanpa Meninggalkan Kerjoan (Pecel Tempe Mendoan) dalam pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk) yang dicetuskan Rendyta, Desa Senggreng mampu menorehkan prestasi dan sejumlah apresiasi dari Bupati Malang, Gubernur Jawa Timur, hingga Kepala Ombudsman Republik Indonesia.

Dengan layanan Pecel Tempe Mendoan inilah warga cukup mengirimkan pesan melalui WhatsApp atau melaporkan ke Ketua RT setempat, untuk selanjutnya didatangi oleh pihak desa terkait kepengurusan Adminduk di rumah masing-masing.

"Sebelumnya berbelit-belit persiapannya, terkadang mereka harus datang ke Capil, ataupun datang ke kecamatan, itu ada berkas yang kurang jadi balik lagi, datang lagi, ada yang kurang balik lagi. Jadi kita manjakan masyarakat kita yang ngasih berkas ke rumah, jadi dimudahkan ketika ada berkas yang kurang nggak bolak-balik lagi hematnya disini," jelasnya.

Kini ia berharap dengan sejumlah program pemerintah desa mampu membuat masyarakatnya sejahtera dan berdikari secara ekonomi, termasuk kesadaran masyarakat untuk mengurus adminduk.

"Jadi kita harus melayani seperti itu. Jadi Desa Senggreng berhasil untuk melakukan gerakan sadar Adminduk," tandasnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2454 seconds (0.1#10.140)