Ingatkan Orang untuk Berzakat, Santri Muda Jabar Gagas Bazas
loading...
A
A
A
BANDUNG - Membawa visi mewujudkan keadilan sosial dan kemandirian umat, Bale Zakat dan Sodaqoh (Bazas) lahir untuk mengingatkan orang-orang berkecukupan atau kaya (aghnia) berzakat dan bersedekah.
(Baca juga: Dihantam Ombak, Perahu Nelayan Angkut 21 Orang Tenggelam )
Bazas terlahir atas gagasan dan inisiatif para santri muda di Jawa Barat. Bahkan, pengelolaannya sendiri ditangani langsung oleh para santri. Kehadiran Bazas diharapkan mempersempit jurang antara si kaya dan si miskin.
Inisiator Bazas yang juga Ketua DPW PKB Jabar, Syaiful Huda berharap, Bazas bisa tumbuh dan berkembang untuk melayani umat dan rakyat menjadi mandiri dan sejahtera dari muzzaki (pemberi zakat) untuk (penerima zakat) serta menjadikan mustahik menjadi muzzaki.
(Baca juga: Hari Ini Udara Ciayumajakuning Lebih Hangat Dibanding Kemarin )
"Hal itu dapat terwujud dengan cara mendekatkan pelayanan bagi orang miskin dan mengingatkan para aghnia untuk berzakat dan bersedekah," ujar Huda dalam peluncuran Bazas di Jalan Pungkur Nomor 16, Kelurahan Turangga, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, Minggu (5/7/2020) malam.
Huda yang juga menjabat Ketua Komisi X DPR RI ini melanjutkan, Bazas menjadi representasi kerja membangun peradaban. Melalui Bazas, kata Huda, anak-anak yang tidak bisa bersekolah karena terkendala biaya disekolahkan, yang tidak berdaya ekonominya dibantu agar berdaya, hingga membantu yang sakit karena tak mampu berobat.
"Ini adalah kerja luhur dan itu yang kami harapkan. Bagi para pengurus, kami ucapkan selamat mengemban amanat ini, semoga ide maju sahabat-sahabat senantiasa diberi kemudahan dan kesuksesan," katanya.
(Baca juga: 2 Gadis Cantik Ditangkap Saat Pesta Miras dengan 4 Remaja Pria )
Sementara itu, Penanggung Jawab Bazas, Maulana Yusuf mengungkapkan, Bazas memiliki visi menjadi lembaga pengelola dana titipan zakat, infaq, dan sedekah yang amanah demi terwujudnya keadilan sosial dan kemandirian umat.
Bazas mengusung dua program utama. Pertama untuk muzzaki, di antaranya program orang tua asuh sebagai bentuk kepedulian sosial untuk menjamin keberlangsungan pendidikan anak-anak yatim dan pelajar dari keluarga prasejahtera.
"Program ini berupa paket donasi pendidikan yang digunakan untuk keperluan pendidikan siswa dan santri dhuafa, di antaranya berupa pembayaran uang sekolah, pondok, dan keperluan lainnya," tuturnya.
Selain itu, tambah Maulana, para muzzaki juga memiliki program tematis, kolektif, serta memberikan rekomendasi mustahik dan peringatan hari besar.
Program kedua untuk mustahik, di antaranya bantuan obat-obatan, pelayanan, hingga alat-alat kesehatan. Selain itu, ada pula program ekonomi seperti bantuan alat usaha, pendampingan usaha, hingga pendampingan mitra usaha.
Tidak hanya itu, ada pula program advokasi melalui bantuan tunai serta program rehabilitasi, baik untuk masjid madrasah, hingga fasilitas sosial keagamaan lainnya.
(Baca juga: Polres Blitar Kota Gulung Pengedar Sabu Jaringan Pengusaha )
Maulana juga mengatakan, sebagai wujud akuntabilitas, pengurus Bazas seluruhnya merupakan anak muda lulusan pondok pesantren (ponpes) yang dalam menjalankan tugasnya didampingi oleh akuntan publik.
"Alhamdulih, kami telah dipercaya hingga saat ini sudah terkumpul uang sebesar Rp1,1 milyar. Kami ucapan terima kasih kepada para donatur, terutama inisiator berdirinya Bazas ini," katanya.
Acara peluncuran Bazas juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Jabar, Oleh-Soleh; Ketua Pansus Perda Ponpes DPRD Jabar, Sidkon Djampi; serta sejumlah anggota DPRD Jabar, yakni Dadan Hidayatullah, Johan J Anwari, dan Nasir.
(Baca juga: Dihantam Ombak, Perahu Nelayan Angkut 21 Orang Tenggelam )
Bazas terlahir atas gagasan dan inisiatif para santri muda di Jawa Barat. Bahkan, pengelolaannya sendiri ditangani langsung oleh para santri. Kehadiran Bazas diharapkan mempersempit jurang antara si kaya dan si miskin.
Inisiator Bazas yang juga Ketua DPW PKB Jabar, Syaiful Huda berharap, Bazas bisa tumbuh dan berkembang untuk melayani umat dan rakyat menjadi mandiri dan sejahtera dari muzzaki (pemberi zakat) untuk (penerima zakat) serta menjadikan mustahik menjadi muzzaki.
(Baca juga: Hari Ini Udara Ciayumajakuning Lebih Hangat Dibanding Kemarin )
"Hal itu dapat terwujud dengan cara mendekatkan pelayanan bagi orang miskin dan mengingatkan para aghnia untuk berzakat dan bersedekah," ujar Huda dalam peluncuran Bazas di Jalan Pungkur Nomor 16, Kelurahan Turangga, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, Minggu (5/7/2020) malam.
Huda yang juga menjabat Ketua Komisi X DPR RI ini melanjutkan, Bazas menjadi representasi kerja membangun peradaban. Melalui Bazas, kata Huda, anak-anak yang tidak bisa bersekolah karena terkendala biaya disekolahkan, yang tidak berdaya ekonominya dibantu agar berdaya, hingga membantu yang sakit karena tak mampu berobat.
"Ini adalah kerja luhur dan itu yang kami harapkan. Bagi para pengurus, kami ucapkan selamat mengemban amanat ini, semoga ide maju sahabat-sahabat senantiasa diberi kemudahan dan kesuksesan," katanya.
(Baca juga: 2 Gadis Cantik Ditangkap Saat Pesta Miras dengan 4 Remaja Pria )
Sementara itu, Penanggung Jawab Bazas, Maulana Yusuf mengungkapkan, Bazas memiliki visi menjadi lembaga pengelola dana titipan zakat, infaq, dan sedekah yang amanah demi terwujudnya keadilan sosial dan kemandirian umat.
Bazas mengusung dua program utama. Pertama untuk muzzaki, di antaranya program orang tua asuh sebagai bentuk kepedulian sosial untuk menjamin keberlangsungan pendidikan anak-anak yatim dan pelajar dari keluarga prasejahtera.
"Program ini berupa paket donasi pendidikan yang digunakan untuk keperluan pendidikan siswa dan santri dhuafa, di antaranya berupa pembayaran uang sekolah, pondok, dan keperluan lainnya," tuturnya.
Selain itu, tambah Maulana, para muzzaki juga memiliki program tematis, kolektif, serta memberikan rekomendasi mustahik dan peringatan hari besar.
Program kedua untuk mustahik, di antaranya bantuan obat-obatan, pelayanan, hingga alat-alat kesehatan. Selain itu, ada pula program ekonomi seperti bantuan alat usaha, pendampingan usaha, hingga pendampingan mitra usaha.
Tidak hanya itu, ada pula program advokasi melalui bantuan tunai serta program rehabilitasi, baik untuk masjid madrasah, hingga fasilitas sosial keagamaan lainnya.
(Baca juga: Polres Blitar Kota Gulung Pengedar Sabu Jaringan Pengusaha )
Maulana juga mengatakan, sebagai wujud akuntabilitas, pengurus Bazas seluruhnya merupakan anak muda lulusan pondok pesantren (ponpes) yang dalam menjalankan tugasnya didampingi oleh akuntan publik.
"Alhamdulih, kami telah dipercaya hingga saat ini sudah terkumpul uang sebesar Rp1,1 milyar. Kami ucapan terima kasih kepada para donatur, terutama inisiator berdirinya Bazas ini," katanya.
Acara peluncuran Bazas juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Jabar, Oleh-Soleh; Ketua Pansus Perda Ponpes DPRD Jabar, Sidkon Djampi; serta sejumlah anggota DPRD Jabar, yakni Dadan Hidayatullah, Johan J Anwari, dan Nasir.
(eyt)