Kenang Prabowo Mondok di Lirboyo, KH Abdul Muid Shohib: Diajak Istighosah Sampai Subuh
loading...
A
A
A
KEDIRI - Perwakilan pimpinan pengasuh Ponpes Lirboyo , K.H. Abdul Muid Shohib mengenang kisah Prabowo Subianto yang pernah mondok di Lirboyo. Hal ini disampaikannya saat menerima rekan-rekan Prabowo sesama purnawirawan di Ponpes Lirboyo.
“Kami juga berterima kasih tadi disampaikan bahwa beliau bersama rekan-rekan di sini termasuk tujuan utamanya adalah menyampaikan pesan-pesan dari Bapak Prabowo Subianto, dan alhamdulillah dan Insya Allah Pak Prabowo itu sudah pernah mondok di Lirboyo walau itu hanya semalam,” terang Abdul.
Abdul bercerita saat itu Prabowo hendak pulang, namun ditahan oleh K.H. Imam Yahya Mahrus.
“Sampeyan harus nginap minimal semalam biar jadi santri di Lirboyo. Akhirnya beliau nginap, terus waktu itu ditengah malam dibangunkan oleh Kiai Imam jam 1 atau setengah 2 malam dan diajak istighosah sampai subuh, jadi Insya Allah Pak Prabowo sudah jadi santri Pesantren Lirboyo,” terang Abdul.
Abdul juga memaparkan dirinya melihat jiwa patriotisme dari Prabowo, mengingat apa yang diungkapkan oleh almarhum K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
“Apa yang diungkapkan oleh almarhum Gus Dur orang yang paling ikhlas itu ya Pak Prabowo. Dan oleh karena itu kalau memang niat kuat dari Bapak Prabowo untuk ikut memberikan kontribusi bagi bangsa ini dan direstui oleh rakyat Indonesia Insya Allah para ulama akan ikut mendukung,” ungkap Abdul.
Baca: Berkarakter Tegas dan Pekerja Keras, Prabowo Didukung Ratusan Ojek di Jember Jadi Presiden 2024.
Ia pun menyampaikan bahwa Pondok Pesantren Lirboyo ini pada masa revolusi pada masa agresi militer juga ikut mengirimkan santri-santrinya berjuang di Surabaya, ratusan santri digembleng langsung oleh K.H. Mahrus Ali dan kemudian dipimpin beliau ikut berjuang di Surabaya.
Dalam silaturahmi ini pun hadir KH. Yasin Musthofa Kamal, H. Zainal Abidin, H. Najmudin Maya’ba, Agus Aminullah Mahin, H. Muhammad Kafabih, A. Zulva Laday Robby.
“Kami juga berterima kasih tadi disampaikan bahwa beliau bersama rekan-rekan di sini termasuk tujuan utamanya adalah menyampaikan pesan-pesan dari Bapak Prabowo Subianto, dan alhamdulillah dan Insya Allah Pak Prabowo itu sudah pernah mondok di Lirboyo walau itu hanya semalam,” terang Abdul.
Abdul bercerita saat itu Prabowo hendak pulang, namun ditahan oleh K.H. Imam Yahya Mahrus.
“Sampeyan harus nginap minimal semalam biar jadi santri di Lirboyo. Akhirnya beliau nginap, terus waktu itu ditengah malam dibangunkan oleh Kiai Imam jam 1 atau setengah 2 malam dan diajak istighosah sampai subuh, jadi Insya Allah Pak Prabowo sudah jadi santri Pesantren Lirboyo,” terang Abdul.
Abdul juga memaparkan dirinya melihat jiwa patriotisme dari Prabowo, mengingat apa yang diungkapkan oleh almarhum K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
“Apa yang diungkapkan oleh almarhum Gus Dur orang yang paling ikhlas itu ya Pak Prabowo. Dan oleh karena itu kalau memang niat kuat dari Bapak Prabowo untuk ikut memberikan kontribusi bagi bangsa ini dan direstui oleh rakyat Indonesia Insya Allah para ulama akan ikut mendukung,” ungkap Abdul.
Baca: Berkarakter Tegas dan Pekerja Keras, Prabowo Didukung Ratusan Ojek di Jember Jadi Presiden 2024.
Ia pun menyampaikan bahwa Pondok Pesantren Lirboyo ini pada masa revolusi pada masa agresi militer juga ikut mengirimkan santri-santrinya berjuang di Surabaya, ratusan santri digembleng langsung oleh K.H. Mahrus Ali dan kemudian dipimpin beliau ikut berjuang di Surabaya.
Dalam silaturahmi ini pun hadir KH. Yasin Musthofa Kamal, H. Zainal Abidin, H. Najmudin Maya’ba, Agus Aminullah Mahin, H. Muhammad Kafabih, A. Zulva Laday Robby.
(nag)