Tahanan Kasus Pembunuhan Gantung Diri di Kamar Mandi Rumah Sakit

Jum'at, 14 Oktober 2022 - 19:46 WIB
loading...
Tahanan Kasus Pembunuhan Gantung Diri di Kamar Mandi Rumah Sakit
Susandi (25) tahanan kasus pembunuhan, ditemukan tewas gantung diri di kamar mandi ruang perawatan Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang. Foto/iNews TV/Era Neizma Wedya
A A A
PALEMBANG - Ruang perawatan di Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang, dibuat gempar. Diduga mengalami depresi berat, Susandi (25) tahanan kasus pembunuhan yang sedang menjalani perawatan, ditemukan tewas gantung diri di kamar mandi rumah sakit.



Menurut Kasi Rawat Inap Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang, Nuriah, Susandi merupakan pasien tahanan titipan dari Polsek Tungkal Ilir, untuk menjalani perawatan terkait psikologisnya.



Susandi dititipkan di Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang, sejak Kamis (13/10/2022). "Yang bersangkutan ditemukan oleh rekan satu kamarnya pagi tadi sekitar pukul 04.30 WIB, yang kemudian memanggil perawat," kata Nuriah, Jumat (14/10/2022).



Lebih lanjut Nuriah mengatakan, berdasarkan informasi dari dokter maupun perawat yang menangani Susandi, sebelumnya tidak ada tanda-tanda akan melakukan bunuh diri. Namun Susandi cenderung diam sejak tiba di rumah sakit.

Saat melakukan kontrol, Susandi cenderung gelisah, dan sering mondar-mandir. "Sempat terlihat seperti orang bingung, hingga akhirnya saat subuh ditemukan tewas tergantung di kamar mandi ruang perawatan," katanya.

Selanjutnya, jenazah dievakuasi oleh petugas kepolisian ke Rumah Sakit Bhayangkara M. Hasan Palembang untuk proses pemeriksaan lebih lanjut, dan diserahkan kepada keluarga.



Kapolsek Tungkal Ilir, Iptu Nugroho Panji mengatakan, Susandi ditangkap petugas atas kasus pembunuhan pada Minggu (9/10/2022). Namun, setelah ditangkap yang bersangkutan menunjukkan gejala depresi.

Karena ada indikasi depresi, petugas kemudian berkoordinasi dan meminta izin agar menitipkannya ke Rumah Sakit Ernaldi Bahar untuk menjalani obsevasi kejiwaannya. "Obsevasi kejiwaan memang salah satu cara menentukan psikologis seseorang, khususnya terkait proses hukum," katanya.

Menurutnya, selama proses obsevasi, terdapat juga petugas kepolisian yang bertugas mengawasi tahanan. Di mana, saat pemeriksaan terakhir yang bersangkutan masih terlihat di ruang rawat inap. "Selain itu tidak ada riwayat masalah kejiwaan pada yang bersangkutan. Tapi belakangan memang terlihat depresi," katanya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1746 seconds (0.1#10.140)