Prabowo Didoakan Persatuan Guru Ngaji Jember untuk Maju Pilpres 2024

Kamis, 13 Oktober 2022 - 11:06 WIB
loading...
Prabowo Didoakan Persatuan...
Guru ngaji se-Kabupaten Jember, Jawa Timur, menggelar aksi dukungan kepada Prabowo Subianto, dan mendoakannya maju Pilpres 2024. Foto/Ist.
A A A
JEMBER - Prabowo Subianto mendapatkan dukungan dan doa dari para guru ngaji se-Kabupaten Jember, Jawa Timur. Para guru ngaji ini menggelar aksi dukungan kepada Prabowo Subianto untuk maju di Pilpres 2024.



Para guru ngaji ini menggelar aksi dukungan dan doa bersama untuk Prabowo Subianto di Desa Subo, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember, pada Rabu (12/10/2022). Salah satu peserta, Ustaz Rafi Akbar menjelaskan, para guru ngaji mantap untuk memilih Prabowo Subianto sebagai presiden di Pilpres 2024.



"Kami seluruh guru ngaji se-Kabupaten Jember, menyatakan bahwa kami ingin menyatukan langkah, tekad, bergerak bersama, satu barisan dalam mendukung dan memberikan doa kepada Prabowo Subianto, untuk maju sebagai calon presiden Indonesia tahun 2024," ungkap Ghozi, diamini oleh peserta lainnya.



Ghozi bersama peserta lainnya, mendoakan agar ikhtiar ini lancar. "Ayo kita bersama-sama bersatu, Bismillah mendukung Pak Prabowo. Semoga ikhtiar ini dimudahkan oleh Allah SWT, dan Prabowo menjadi presiden," ucapnya.

Hasil survei Political Weather Station (PWS) mengungkap, elektabilitas Prabowo paling atas, disusul Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Hasil survei PWS menunjukkan, Prabowo dipilih oleh 30,8% responden, disusul Ganjar (18,8%), diikuti Anies (17,5%), Ridwan Kamil (7,4%) dan AHY (5,1%).



Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro memaparkan kelebihan Prabowo dibandingkan nama lainnya yang digadang-gadang sebagai calon presiden 2024, adalah mampu bertahan dengan elektabilitas tinggi tanpa pencitraan.

Prabowo, dinilainya, terlihat belum mulai melakukan manuver yang bersifat pencitraan atau kampanye. "Jadi, tingkat elektabilitas baik dimiliki oleh Prabowo murni berasal dari penilaian publik terhadap kualitas dan kapasitas diri. Bukan hasil pencitraan di media sosial saja," pungkasnya.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2065 seconds (0.1#10.140)