Setahun Jaga Perbatasan Papua, 450 Prajurit Langsung Karantina di Enrekang
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Sebanyak 450 prajurit Satgas Bataliyon Infantri (Yonif) 721/Makkasau tiba di Pelabuhan Soekarno Hatta, Jalan Nusantara, Kecamatan Wajo, Kota Makassar, Minggu (5/7/2020). Mereka sebelumnya bertugas menjaga perbatasan antara Indonesia dan Papua Nugini selama satu tahun.
Panglima Kodam (Pangdam) XIV Hasanuddin , Mayjen TNI Andi Sumangerukka menyambut langsung kedatangan ratusan prajurit tersebut menggunakan KRI 593 Banda Aceh.
"Tetapi kita akan lakukan pemeriksaan dan pengecekan kesehatan COVID-19 . Mereka akan dilakukan isolasi selama 14 hari, setelah itu. Baru mereka bisa bertemu sanak keluarganya secara langsung, tetapi dengan virtual sudah boleh," ungkap Sumangerukka usai penyambutan.
Hal itu dilakukan, kata Pangdam mengingat wilayah Sulsel, khususnya Kota Makassar, pandemi COVID-19 masih cukup tinggi. Sehingga ratusan prajurit tersebut harus menyesuaikan dengan protokol COVID-19, guna menghindari penularan penyakit baik rekan di satuan maupun keluarga.
"Lokasinya di Kabupaten Enrekang, dekat dengan Bataliyon mereka. Daerah jauh dari lingkungan masyarakat, cukup luas juga. Jalan keluar masuk di lokasi juga hanya satu, jadi saya kira cukup steril dan aman. Tapi walaupun berdekatan dengan bataliyonnya, tentunya keluarganya belum bisa menemui secara langsung," jelas Sumangerukka.
Sementara itu, Komandan Batalyon (Danyon) 721/ Makkasau, Letkol Inf Andi Wicaksono Wibowo mengaku pihaknya mengikuti seluruh instruksi dari pimpinannya tersebut.
"Kita tiba di Makassar ini, memang harus ikuti prosedur sesuai dengan gugus Tugas COVID, terkait protokol kesehatan . Termasuk hari ini kita laksanakan pemeriksaan materil perorangan, semuanya kita lakukan sesuai prosedur, setelah purna tugas," ucapnya.
Olehnya itu, Wicaksono meminta kepada seluruh anggota keluarga, tetap sabar dan memahami situasi pandemi COVID-19 saat ini.
"Untuk melampiaskan rasa rindu, ditunda dulu. Karena kita bakal ikuti prosedur, karena COVID ini bisa terjangkit ke siapa saja," paparnya.
Wibowo menjelaskan selama di sana, pihaknya lebih banyak membangun komunikasi dan hubungan harmonis terhadap masyarakat di wilayah perbatasan.
"Kita tahu daerah Papua ini, cukup rawan. Di sana kita operasi tempur, sembari diimbangi kegiatan teritorial, seperti yang disampaikan bapak Panglima tadi. Seperti membantu masyarakat yang kesusahan, termasuk pengobatan gratis," ucapnya.
Wibowo melanjutkan, umumnya kegiatan yang dilakukan merupakan bagian dari pembinaan teritorial, seperti bakti sosial, kegiatan keagamaan, pendidikan, serta upaya untuk peningkatan ketahanan pangan, contohnya bercocok tanam.
"Mereka (warga setempat) sangat menerima kita dan berusaha dekat dengan kita. Alhamdulillah sampai saat ini kita bisa saling membantu, baik kegiatan teritorial maupun kegiatan tempur. Dan itu semua didukung juga oleh pemda setempat," ungkap Wibowo.
Diketahui, ratusan personel dari Yonif 721/Makkasau ini berangkat pada Rabu 3 Juli 2019 lalu. Upacara pemberangkatan dipimpin langsung oleh Mayjen TNI Surawahadi, Panglima Kodam XIV Hasanuddin saat itu.
Panglima Kodam (Pangdam) XIV Hasanuddin , Mayjen TNI Andi Sumangerukka menyambut langsung kedatangan ratusan prajurit tersebut menggunakan KRI 593 Banda Aceh.
"Tetapi kita akan lakukan pemeriksaan dan pengecekan kesehatan COVID-19 . Mereka akan dilakukan isolasi selama 14 hari, setelah itu. Baru mereka bisa bertemu sanak keluarganya secara langsung, tetapi dengan virtual sudah boleh," ungkap Sumangerukka usai penyambutan.
Hal itu dilakukan, kata Pangdam mengingat wilayah Sulsel, khususnya Kota Makassar, pandemi COVID-19 masih cukup tinggi. Sehingga ratusan prajurit tersebut harus menyesuaikan dengan protokol COVID-19, guna menghindari penularan penyakit baik rekan di satuan maupun keluarga.
"Lokasinya di Kabupaten Enrekang, dekat dengan Bataliyon mereka. Daerah jauh dari lingkungan masyarakat, cukup luas juga. Jalan keluar masuk di lokasi juga hanya satu, jadi saya kira cukup steril dan aman. Tapi walaupun berdekatan dengan bataliyonnya, tentunya keluarganya belum bisa menemui secara langsung," jelas Sumangerukka.
Sementara itu, Komandan Batalyon (Danyon) 721/ Makkasau, Letkol Inf Andi Wicaksono Wibowo mengaku pihaknya mengikuti seluruh instruksi dari pimpinannya tersebut.
"Kita tiba di Makassar ini, memang harus ikuti prosedur sesuai dengan gugus Tugas COVID, terkait protokol kesehatan . Termasuk hari ini kita laksanakan pemeriksaan materil perorangan, semuanya kita lakukan sesuai prosedur, setelah purna tugas," ucapnya.
Olehnya itu, Wicaksono meminta kepada seluruh anggota keluarga, tetap sabar dan memahami situasi pandemi COVID-19 saat ini.
"Untuk melampiaskan rasa rindu, ditunda dulu. Karena kita bakal ikuti prosedur, karena COVID ini bisa terjangkit ke siapa saja," paparnya.
Wibowo menjelaskan selama di sana, pihaknya lebih banyak membangun komunikasi dan hubungan harmonis terhadap masyarakat di wilayah perbatasan.
"Kita tahu daerah Papua ini, cukup rawan. Di sana kita operasi tempur, sembari diimbangi kegiatan teritorial, seperti yang disampaikan bapak Panglima tadi. Seperti membantu masyarakat yang kesusahan, termasuk pengobatan gratis," ucapnya.
Wibowo melanjutkan, umumnya kegiatan yang dilakukan merupakan bagian dari pembinaan teritorial, seperti bakti sosial, kegiatan keagamaan, pendidikan, serta upaya untuk peningkatan ketahanan pangan, contohnya bercocok tanam.
"Mereka (warga setempat) sangat menerima kita dan berusaha dekat dengan kita. Alhamdulillah sampai saat ini kita bisa saling membantu, baik kegiatan teritorial maupun kegiatan tempur. Dan itu semua didukung juga oleh pemda setempat," ungkap Wibowo.
Diketahui, ratusan personel dari Yonif 721/Makkasau ini berangkat pada Rabu 3 Juli 2019 lalu. Upacara pemberangkatan dipimpin langsung oleh Mayjen TNI Surawahadi, Panglima Kodam XIV Hasanuddin saat itu.
(luq)