Gubernur Khofifah Jamin Beri Layanan Terbaik untuk Korban Tragedi Kanjuruhan
loading...
A
A
A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan jaminan memberikan layanan terbaik untuk Korban Tragedi Kanjuruhan yang dirawat di rumah sakit. Itu diungkapkan Khofifah di sela Badan Pendapatan Daerah acara 60 Tahun (Bapenda) Jawa Timur (Jatim) di Kantor Bapenda Jatim Jalan Manyar Kertoarjo, Surabaya, Senin (3/10/2022) malam.
Acara tersebut dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim, Adhy Karyono dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jatim.
Setelah acara Bapenda, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menemui awak media yang sudah menunggunya di luar ruangan untuk memberikan kabar perkembangan Tragedi Kanjuruhan. Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum PP Muslimat NU itu memastikan hingga Senin (3/10/2022) sore, jumlah korban meninggal dunia akibat tragedi Kanjuruhan Malang sebanyak 125 orang.
Selain itu, masih ada sekitar 32 korban luka berat yang masih dalam perawatan di rumah sakit.“Sampai Senin (3/10/2022) sore, sudah tidak ada masyarakat yang mencari anggota keluarganya," katanya.
Terkait penanganan terhadap korban luka, Khofifah menegaskan, Pemprov, Pemkab, dan Pemkot itu lebih kepada pelayanan korban yang meninggal, yang dirawat di Rumah Sakit, maupun yang luka ringan. Mereka akan mendapatkan layanan terbaik dan ditanggung oleh pemerintah.
''Kalau dilayaninya di Saiful Anwar (RSUD Saiful Anwar) maka ditanggung Pemprov, kalau dilayani di rumah sakit umum daerah maupun kabupaten ya ditanggung Pemkab Malang, kalau dilayani di kota Malang ya ditanggung Pemkot Malang," ujarnya.
Tak hanya itu, Khofifah menyampaikan, Pemprov Jatim juga memberikan santunan takziah secara bertahap bagi korban meninggal dunia masing-masing sebesar Rp10 juta. Pihaknya akan mempercepat agar santunan takziyah segera diterima oleh keluarga ahli waris.
"Bagi yang meninggal dunia Pemprov menyampaikan bertahap secepat mungkin untuk memberikan santunan takziyah masing-masing Rp10 juta. Kalau warga Kota Malang, maka Pemkot Malang juga memberikan Rp10 juta. Kalau warga Kabupaten malang maka dari Pemkab Malang Rp10 juta dan dari Bank Jatim Rp5 juta," jelas Khofifah.
Acara tersebut dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim, Adhy Karyono dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jatim.
Setelah acara Bapenda, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menemui awak media yang sudah menunggunya di luar ruangan untuk memberikan kabar perkembangan Tragedi Kanjuruhan. Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum PP Muslimat NU itu memastikan hingga Senin (3/10/2022) sore, jumlah korban meninggal dunia akibat tragedi Kanjuruhan Malang sebanyak 125 orang.
Selain itu, masih ada sekitar 32 korban luka berat yang masih dalam perawatan di rumah sakit.“Sampai Senin (3/10/2022) sore, sudah tidak ada masyarakat yang mencari anggota keluarganya," katanya.
Terkait penanganan terhadap korban luka, Khofifah menegaskan, Pemprov, Pemkab, dan Pemkot itu lebih kepada pelayanan korban yang meninggal, yang dirawat di Rumah Sakit, maupun yang luka ringan. Mereka akan mendapatkan layanan terbaik dan ditanggung oleh pemerintah.
''Kalau dilayaninya di Saiful Anwar (RSUD Saiful Anwar) maka ditanggung Pemprov, kalau dilayani di rumah sakit umum daerah maupun kabupaten ya ditanggung Pemkab Malang, kalau dilayani di kota Malang ya ditanggung Pemkot Malang," ujarnya.
Tak hanya itu, Khofifah menyampaikan, Pemprov Jatim juga memberikan santunan takziah secara bertahap bagi korban meninggal dunia masing-masing sebesar Rp10 juta. Pihaknya akan mempercepat agar santunan takziyah segera diterima oleh keluarga ahli waris.
"Bagi yang meninggal dunia Pemprov menyampaikan bertahap secepat mungkin untuk memberikan santunan takziyah masing-masing Rp10 juta. Kalau warga Kota Malang, maka Pemkot Malang juga memberikan Rp10 juta. Kalau warga Kabupaten malang maka dari Pemkab Malang Rp10 juta dan dari Bank Jatim Rp5 juta," jelas Khofifah.
(msd)