Massa Pendukung Padati Rumah Lukas Enembe, Akses Jalan Masuk Diblokade
loading...
A
A
A
JAYAPURA - Massa pendukung dan kerabat memadati rumah pribadi Gubernur Papua Lukas Enembe yang berada di Kampung Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Kamis (29/9/2022).
Akses jalan masuk menuju kediaman Lukas Enembe diblokade oleh pendukungnya. Meski demikian, aktivitas masyarakat di Kampung Koya Tengah berjalan seperti biasa.
Massa datang untuk memberikan dukungan moril terhadap Lukas Enembe agar dapat melewati persoalan hukum yang membelitnya.
Lantaran akses jalan masuk masih diblokade, maka tidak ada tamu lain yang masuk ke kediaman Lukas Enembe selain kerabat dan pendukungnya.
Sejak beredar isu penjemputan paksa Lukas Enembe oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), warga menjadi khawatir. Dampaknya pedagang mengaku sepi pembeli.
Aisyah, pedagang buah mengaku pasar tradisional kini sepi pembeli. "Aktifitas lancar-lancar saja. Namun karena isu itu (penjemputan) orang kayaknya jadi enggan ke luar. Jadi pembeli memang menurun," ujarnya.
Guna mengantisipasi situasi yang tidak dinginkan, Polsek Muara Tami terus meningkatkan patroli untuk memberikan rasa aman bagi warga.
Kapolresta Jayapura, Kombes Pol Victor Dean Makbon menjelaskan, untuk mengantisipasi perubahan situasi, jajaran Polda Papua diperkuat tiga SSK Pasukan Brimob Nusantara.
"Personel Brimob Nusantara ini didatangkan dari Polda Sulawesi Utara dan Polda Maluku untuk mempertebal pengamanan di wilayah Kota Jayapura," katanya.
Sementara itu situasi Kamtibmas di wilayah Papua, khususnya di Kota Jayapura hingga saat ini masih kondusif.
Akses jalan masuk menuju kediaman Lukas Enembe diblokade oleh pendukungnya. Meski demikian, aktivitas masyarakat di Kampung Koya Tengah berjalan seperti biasa.
Massa datang untuk memberikan dukungan moril terhadap Lukas Enembe agar dapat melewati persoalan hukum yang membelitnya.
Lantaran akses jalan masuk masih diblokade, maka tidak ada tamu lain yang masuk ke kediaman Lukas Enembe selain kerabat dan pendukungnya.
Sejak beredar isu penjemputan paksa Lukas Enembe oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), warga menjadi khawatir. Dampaknya pedagang mengaku sepi pembeli.
Aisyah, pedagang buah mengaku pasar tradisional kini sepi pembeli. "Aktifitas lancar-lancar saja. Namun karena isu itu (penjemputan) orang kayaknya jadi enggan ke luar. Jadi pembeli memang menurun," ujarnya.
Guna mengantisipasi situasi yang tidak dinginkan, Polsek Muara Tami terus meningkatkan patroli untuk memberikan rasa aman bagi warga.
Kapolresta Jayapura, Kombes Pol Victor Dean Makbon menjelaskan, untuk mengantisipasi perubahan situasi, jajaran Polda Papua diperkuat tiga SSK Pasukan Brimob Nusantara.
"Personel Brimob Nusantara ini didatangkan dari Polda Sulawesi Utara dan Polda Maluku untuk mempertebal pengamanan di wilayah Kota Jayapura," katanya.
Sementara itu situasi Kamtibmas di wilayah Papua, khususnya di Kota Jayapura hingga saat ini masih kondusif.
(shf)