Kisah Batu Cinta Parangkusumo, Gerbang Gaib Panembahan Senopati Bertemu Nyi Roro Kidul
loading...
A
A
A
Batu cinta Parangkusumo menyimpan kisah yang dipercaya masyarakat Jogja, Jawa Tengah dan sekitarnya sebagai lokasi gerbang gaib pertemuan Danang Sutawijaya (Panembahan Senopati) dengan penguasa Laut Selatan, Nyi Roro Kidul.
Foto/Ilustrasi/Ist
Lokasi Pantai Parangkusumo berada di barat Pantai Parangtritis, tepatnya di Kepanewon Kretek, Kabupaten Bantul, DIY. Pantai di pesisir selatan yang menjadi salah satu lokasi upacara labuhan Keraton Yogyakarta ini jaraknya sekitar 30 Km dari pusat Kota Yogyakarta.
Pantai Parangkusumo memiliki hamparan pasir hitam yang cukup luas dan membentang. Pasir membentuk gumuk atau gundukan mirip gurun pasir yang terkenal dengan gumuk Parangkusumo.
Dalam babad Tanah Jawi dikisahkan bahwa pendiri Kerajaan Mataram, Panembahan Senopati bertapa di tepian Pantai Parangkusumo untuk mendapatkan wangsit mendirikan kerajaan baru.
Panembahan Senopati merupakan anak angkat Sultan Adiwijaya atau Jaka Tingkir dari Kerajaan Pajang. Panembahan Senopati diketahui merupakan anak dari Ki Ageng Pamanahan dan Nyai Ageng Pamanahan.
Ibu kandung Panembahan Senopati adalah adik dari Ki Juru Martani, yang menjadi patih pertama Kerajaan Mataram. Panembahan Senopati pada tahun 1575 menjadi penguasa Mataram yang saat itu masih bagian dari Kerajaan Pajang. Dia menjadi penguasa setelah ayahnya, Ki Ageng Pamanahan meninggal.
Dikisahkan Panembahan Senopati yang dikenal sakti mandraguna saat akan mendirikan Kerajaan Mataram melakukan semedi dengan khusuk di pesisir Laut Selatan, tepatnya Parangkusumo. Semedi itu mengakibatkan air laut juga bergejolak, ombak menjadi besar menghantam pantai serta hawa panas yang menerjang.
Gejolak yang terjadi di Parangkusumo membuat Nyai Roro Kidul yang merupakan penguasa kerajaan di Laut Selatan keluar dan mencari penyebab pergolakan hawa panas.
Foto/Ilustrasi/Ist
Lokasi Pantai Parangkusumo berada di barat Pantai Parangtritis, tepatnya di Kepanewon Kretek, Kabupaten Bantul, DIY. Pantai di pesisir selatan yang menjadi salah satu lokasi upacara labuhan Keraton Yogyakarta ini jaraknya sekitar 30 Km dari pusat Kota Yogyakarta.
Pantai Parangkusumo memiliki hamparan pasir hitam yang cukup luas dan membentang. Pasir membentuk gumuk atau gundukan mirip gurun pasir yang terkenal dengan gumuk Parangkusumo.
Dalam babad Tanah Jawi dikisahkan bahwa pendiri Kerajaan Mataram, Panembahan Senopati bertapa di tepian Pantai Parangkusumo untuk mendapatkan wangsit mendirikan kerajaan baru.
Panembahan Senopati merupakan anak angkat Sultan Adiwijaya atau Jaka Tingkir dari Kerajaan Pajang. Panembahan Senopati diketahui merupakan anak dari Ki Ageng Pamanahan dan Nyai Ageng Pamanahan.
Ibu kandung Panembahan Senopati adalah adik dari Ki Juru Martani, yang menjadi patih pertama Kerajaan Mataram. Panembahan Senopati pada tahun 1575 menjadi penguasa Mataram yang saat itu masih bagian dari Kerajaan Pajang. Dia menjadi penguasa setelah ayahnya, Ki Ageng Pamanahan meninggal.
Baca Juga
Dikisahkan Panembahan Senopati yang dikenal sakti mandraguna saat akan mendirikan Kerajaan Mataram melakukan semedi dengan khusuk di pesisir Laut Selatan, tepatnya Parangkusumo. Semedi itu mengakibatkan air laut juga bergejolak, ombak menjadi besar menghantam pantai serta hawa panas yang menerjang.
Gejolak yang terjadi di Parangkusumo membuat Nyai Roro Kidul yang merupakan penguasa kerajaan di Laut Selatan keluar dan mencari penyebab pergolakan hawa panas.