Turis Asing Dikecam gara-gara Kencing Sembarangan di Gunung Bromo
loading...
A
A
A
PROBOLINGGO - Aksi turis asing yang kencing sembarangan di kawah Gunung Bromo mendapat kecaman dari tokoh Suku Tengger. Pasalnya lokasi itu dianggap menjadi salah satu gunung suci yang disakralkan masyarakat Suku Tengger.
Tokoh adat Suku Tengger, Probolinggo Supoyo menjelaskan, Gunung Bromo bukanlah sekedar wisata alam belaka. Tapi ada keyakinan di masyarakat Suku Tengger yang menganggap tempat para leluhur mereka berasal.
"Kalau mereka sudah mendapat info dari petugas ya tentunya sikap itu kurang baik, karena kawah Bromo tidak sekadar tempat wisata, tapi tempat yang dipercayai sebagai tempat para leluhurnya," ucap Supoyo, saat dikonfirmasi MNC Portal, Rabu petang (14/9/2022).
Menurutnya, jangankan kencing sembarangan, mengambil barang dari kawasan Gunung Bromo hingga ada ucapan jelek kendati dari hati saja tak boleh.
"Jaga ucapan hati dari kejelekan, nggak boleh ngambil barang di sekitar gunung untuk dibawa pulang. Kasihan nanti jauh-jauh datang lagi hanya untuk mengembalikan barang. Kalau hanya lihat tidak apa-apa terus kembalikan, dan jangan lempar batu ke kawah Bromo," paparnya.
Di sisi lain, Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Kehumasan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarif Hidayat juga turut mengecam aksi kencing sembarangan turis asing tersebut.
Menurutnya, Wisata Gunung Bromo tak sekadar perlu dijaga demi estetika keindahannya, tapi juga karena adanya kearifan lokal masyarakat Suku Tengger yang perlu dihormati.
"Yang jelas kita sampaikan kekecewaan keprihatinan di samping perilaku itu nggak etis. Bule juga katrok kencing sembarangan. Bromo itu lokasi seluruhnya, disamping estetika juga disucikan, dan dihormati oleh masyarakat Tengger," ujarnya.
Nantinya pihaknya akan terus mengedukasi dan menyosialisasikan terkait aturan menghormati kearifan lokal masyarakat Suku Tengger kepada pelaku jasa wisata di Gunung Bromo.
"Kita punya forum pelaku jasa wisata nanti akan kita sampaikan walaupun di booking Bromo online ada ketentuan aturannya. Salah satunya menghormati aturan kearifan lokal masyarakat," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan dalam sebuah video berdurasi 25 detik yang diunggah oleh akun Instagram @hometown.earth terlihat seorang turis asing tengah kencing ke arah kawah Gunung Bromo.
Aksi turis berambut pirang yang diikat ini sontak menuai kecaman, khususnya dari warga Suku Tengger yang menganggap Gunung Bromo adalah gunung suci. Video ini pun dihapus oleh akun tersebut dan tak tampak lagi.
Kecaman dari video itu memperlihatkan bagaimana kesakralan Gunung Bromo. Apalagi di puncak kawah Gunung Bromo itulah biasanya masyarakat Tengger melarung atau membuang sesajen selepas Upacara Yadnya Kasada. Upacara itu membuktikan bagaimana Gunung Bromo disakralkan dan dianggap menjadi tempat tinggal dewa.
Tokoh adat Suku Tengger, Probolinggo Supoyo menjelaskan, Gunung Bromo bukanlah sekedar wisata alam belaka. Tapi ada keyakinan di masyarakat Suku Tengger yang menganggap tempat para leluhur mereka berasal.
"Kalau mereka sudah mendapat info dari petugas ya tentunya sikap itu kurang baik, karena kawah Bromo tidak sekadar tempat wisata, tapi tempat yang dipercayai sebagai tempat para leluhurnya," ucap Supoyo, saat dikonfirmasi MNC Portal, Rabu petang (14/9/2022).
Menurutnya, jangankan kencing sembarangan, mengambil barang dari kawasan Gunung Bromo hingga ada ucapan jelek kendati dari hati saja tak boleh.
"Jaga ucapan hati dari kejelekan, nggak boleh ngambil barang di sekitar gunung untuk dibawa pulang. Kasihan nanti jauh-jauh datang lagi hanya untuk mengembalikan barang. Kalau hanya lihat tidak apa-apa terus kembalikan, dan jangan lempar batu ke kawah Bromo," paparnya.
Di sisi lain, Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Kehumasan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarif Hidayat juga turut mengecam aksi kencing sembarangan turis asing tersebut.
Menurutnya, Wisata Gunung Bromo tak sekadar perlu dijaga demi estetika keindahannya, tapi juga karena adanya kearifan lokal masyarakat Suku Tengger yang perlu dihormati.
"Yang jelas kita sampaikan kekecewaan keprihatinan di samping perilaku itu nggak etis. Bule juga katrok kencing sembarangan. Bromo itu lokasi seluruhnya, disamping estetika juga disucikan, dan dihormati oleh masyarakat Tengger," ujarnya.
Nantinya pihaknya akan terus mengedukasi dan menyosialisasikan terkait aturan menghormati kearifan lokal masyarakat Suku Tengger kepada pelaku jasa wisata di Gunung Bromo.
"Kita punya forum pelaku jasa wisata nanti akan kita sampaikan walaupun di booking Bromo online ada ketentuan aturannya. Salah satunya menghormati aturan kearifan lokal masyarakat," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan dalam sebuah video berdurasi 25 detik yang diunggah oleh akun Instagram @hometown.earth terlihat seorang turis asing tengah kencing ke arah kawah Gunung Bromo.
Aksi turis berambut pirang yang diikat ini sontak menuai kecaman, khususnya dari warga Suku Tengger yang menganggap Gunung Bromo adalah gunung suci. Video ini pun dihapus oleh akun tersebut dan tak tampak lagi.
Kecaman dari video itu memperlihatkan bagaimana kesakralan Gunung Bromo. Apalagi di puncak kawah Gunung Bromo itulah biasanya masyarakat Tengger melarung atau membuang sesajen selepas Upacara Yadnya Kasada. Upacara itu membuktikan bagaimana Gunung Bromo disakralkan dan dianggap menjadi tempat tinggal dewa.
(nic)