Takziah ke Rumah Korban Kecelakaan Maut Bekasi, Ridwan Kamil: Evaluasi Semua Aspek
loading...
A
A
A
"Kita sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk memastikan tanggung jawab hukum berlaku kepada yang bersangkutan karena bagaimana pun korbannya sangat banyak," imbuhnya.
Diketahui, terjadi kecelakaan maut yang menewaskan 10 orang termasuk 7 siswa dan 23 orang mengalami luka, pada Rabu (31/8/2022). Sejauh ini, PT Jasa Raharja sudah memberikan santunan kepada seluruh korban yang dirawat maupun meninggal dunia.
"Jasa Raharja sudah memberikan santunan dengan cepat, saya apresiasi, sehingga beban untuk yang meninggal dan dirawat itu bisa ditanggung oleh negara juga," katanya.
Setelah berdiskusi dengan Kepala Sekolah SDN Kota Baru II dan III, lanjut Kang Emil, disepakati bahwa akan ada perubahan pergerakan siswa yang datang maupun pulang sekolah.
Siswa dan orang tua yang antar-jemput tidak akan lagi menggunakan pintu depan yang hampir menempel ke jalan raya, tetapi lewat pintu samping sekolah yang lebih aman.
"Saya tadi diskusi dengan para kepala sekolah, jangka pendeknya kita atur lalu lintas bergeraknya anak-anak ini supaya tidak langsung muncul ke jalan besar mungkin lewat jalan samping dulu, di-drop oleh orang tuanya di sana. Pokoknya diatur sedemikian rupa," jelasnya.
Kang Emil menyebutkan, tak sedikit sekolah di Kota Bekasi yang lokasinya cukup dekat ke jalan raya. Karenanya, diperlukan sistem yang dapat memonitor kedatangan dan kepulangan siswa.
"Bekasi ini padat, sehingga sekolah-sekolah yang menempel jalan memang banyak, sehingga solusinya adalah membuat sistem walaupun berdekatan dengan jalan, tapi bisa memonitor kedatangan dan kepulangan siswa," paparnya.
Kang Emil juga akan merespons dengan cepat usulan para kepala sekolah yang ingin segera dibangun jembatan penyeberangan orang. "Tadi ada usulan jembatan dan akan saya upayakan secepatnya," katanya.
Diketahui, terjadi kecelakaan maut yang menewaskan 10 orang termasuk 7 siswa dan 23 orang mengalami luka, pada Rabu (31/8/2022). Sejauh ini, PT Jasa Raharja sudah memberikan santunan kepada seluruh korban yang dirawat maupun meninggal dunia.
"Jasa Raharja sudah memberikan santunan dengan cepat, saya apresiasi, sehingga beban untuk yang meninggal dan dirawat itu bisa ditanggung oleh negara juga," katanya.
Setelah berdiskusi dengan Kepala Sekolah SDN Kota Baru II dan III, lanjut Kang Emil, disepakati bahwa akan ada perubahan pergerakan siswa yang datang maupun pulang sekolah.
Siswa dan orang tua yang antar-jemput tidak akan lagi menggunakan pintu depan yang hampir menempel ke jalan raya, tetapi lewat pintu samping sekolah yang lebih aman.
"Saya tadi diskusi dengan para kepala sekolah, jangka pendeknya kita atur lalu lintas bergeraknya anak-anak ini supaya tidak langsung muncul ke jalan besar mungkin lewat jalan samping dulu, di-drop oleh orang tuanya di sana. Pokoknya diatur sedemikian rupa," jelasnya.
Kang Emil menyebutkan, tak sedikit sekolah di Kota Bekasi yang lokasinya cukup dekat ke jalan raya. Karenanya, diperlukan sistem yang dapat memonitor kedatangan dan kepulangan siswa.
"Bekasi ini padat, sehingga sekolah-sekolah yang menempel jalan memang banyak, sehingga solusinya adalah membuat sistem walaupun berdekatan dengan jalan, tapi bisa memonitor kedatangan dan kepulangan siswa," paparnya.
Kang Emil juga akan merespons dengan cepat usulan para kepala sekolah yang ingin segera dibangun jembatan penyeberangan orang. "Tadi ada usulan jembatan dan akan saya upayakan secepatnya," katanya.
(don)