Perangkat Kecamatan dan Desa di Muba Siaga Karhutbunlah
loading...
A
A
A
SEKAYU - Pemkab Musi Banyuasin (Muba) terus menggencarkan kesiapsiagaan dalam upaya pencegahan kebakaran hutan perkebunan dan lahan (Karhutbunlah) di wilayah tersebut.
Bupati Muba Dodi Reza menegaskan, pihaknya telah menginstruksikan dan membentuk posko siaga karhutbunlah di masing-masing Kecamatan khususnya di wilayah rawan kebakaran.
"Pembentukan posko ini melibatkan OPD Pemkab Muba yang bersinergi dengan aparat TNI dan Polri. Kita sangat all out dalam upaya pencegahan Karhutbunlah tahun 2020 ini," ujar Dodi, Rabu (01/07/2020).
Diungkapkan Dodi, terdapat tujuh instruksi tegas yang dikeluarkan sejak tahun 2019 lalu seperti sinkronisasi satuan tugas siaga karhutbunlah kabupaten dengan satuan tugas Provinsi Sumsel, membagi tugas satgas siaga karhutbunlah dengan melibatkan stakeholder.
Juga optimalisasi peralatan produksi pertanian yang pada kelompok tani untuk membantu pemadaman kebakaran.
Kemudian, lanjut Dodi, memberikan sanksi tegas kepada pelaku pembuka lahan dengan cara pembakaran atau pembakaran pasca panen.
Selain itu, memperkuat sarana dan prasarana pemadaman kebakaran serta personil terlatih pada regu pemadaman kebakaran perusahaan perkebunan.
"Perusahaan-perusahaan juga diminta untuk aktif dalam upaya pencegahan dan edukasi karhutbunlah di masing-masing wilayah operasional," tegasnya.
Melalui APBD, kata Dodi, pihaknya juga telah menyediakan sarana prasarana serta fasilitas pemadam kebakaran. "Fasilitas alat pemadam kebakaran sudah disebar terutama di daerah rawan karhutbunlah," jelasnya.
Selain itu, Dodi juga mewajibkan seluruh perangkat kecamatan dan perangkat desa agar siaga di wilayah masing-masing.
"Camat dan kades wajib berada di tempat, sosialisasi dan edukasi warga agar tidak melakukan pembakaran hutan untuk membuka lahan," terangnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengajak semua stakeholder bekerjasama dalam mencegah potensi terjadinya karhutbunlah.
"Koordinasi harus dilakukan hingga ke tingkat bawah dan kembali mengaktifkan masyarakat peduli api," katanya. (Baca juga: Beraksi Siang Bolong, Begal di Palembang Rampas Mobil Wanita)
Ia menyebutkan, akan dikucurkan bantuan sebesar Rp45 Miliar untuk 10 Kabupaten di Sumsel yang rawan karhutbunlah. "Kita semuanya harus bersinergi dalam upaya pengurangan titik hotspot," katanya.
Bupati Muba Dodi Reza menegaskan, pihaknya telah menginstruksikan dan membentuk posko siaga karhutbunlah di masing-masing Kecamatan khususnya di wilayah rawan kebakaran.
"Pembentukan posko ini melibatkan OPD Pemkab Muba yang bersinergi dengan aparat TNI dan Polri. Kita sangat all out dalam upaya pencegahan Karhutbunlah tahun 2020 ini," ujar Dodi, Rabu (01/07/2020).
Diungkapkan Dodi, terdapat tujuh instruksi tegas yang dikeluarkan sejak tahun 2019 lalu seperti sinkronisasi satuan tugas siaga karhutbunlah kabupaten dengan satuan tugas Provinsi Sumsel, membagi tugas satgas siaga karhutbunlah dengan melibatkan stakeholder.
Juga optimalisasi peralatan produksi pertanian yang pada kelompok tani untuk membantu pemadaman kebakaran.
Kemudian, lanjut Dodi, memberikan sanksi tegas kepada pelaku pembuka lahan dengan cara pembakaran atau pembakaran pasca panen.
Selain itu, memperkuat sarana dan prasarana pemadaman kebakaran serta personil terlatih pada regu pemadaman kebakaran perusahaan perkebunan.
"Perusahaan-perusahaan juga diminta untuk aktif dalam upaya pencegahan dan edukasi karhutbunlah di masing-masing wilayah operasional," tegasnya.
Melalui APBD, kata Dodi, pihaknya juga telah menyediakan sarana prasarana serta fasilitas pemadam kebakaran. "Fasilitas alat pemadam kebakaran sudah disebar terutama di daerah rawan karhutbunlah," jelasnya.
Selain itu, Dodi juga mewajibkan seluruh perangkat kecamatan dan perangkat desa agar siaga di wilayah masing-masing.
"Camat dan kades wajib berada di tempat, sosialisasi dan edukasi warga agar tidak melakukan pembakaran hutan untuk membuka lahan," terangnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengajak semua stakeholder bekerjasama dalam mencegah potensi terjadinya karhutbunlah.
"Koordinasi harus dilakukan hingga ke tingkat bawah dan kembali mengaktifkan masyarakat peduli api," katanya. (Baca juga: Beraksi Siang Bolong, Begal di Palembang Rampas Mobil Wanita)
Ia menyebutkan, akan dikucurkan bantuan sebesar Rp45 Miliar untuk 10 Kabupaten di Sumsel yang rawan karhutbunlah. "Kita semuanya harus bersinergi dalam upaya pengurangan titik hotspot," katanya.
(boy)