SMAN 5 Sinjai Tampung Pelaku Pengeroyokan, Siswa Demo Mogok Belajar
loading...
A
A
A
Hanya saja proses mediasi ini nyaris ricuh. Hal tersebut berawal ketika seorang perwakilan siswa yang ingin bicara tidak diberikan kesempatan oleh kepala sekolah. Siswa tersebut lalu berontak, namun berhasil ditenangkan oleh beberapa guru kelas.
"Karena melihat situasi tidak kondusif, beberapa personel kepolisian lalu meminta kepala sekolah untuk keluar dari ruangan," jelasnya.
Untuk menenangkan para siswa, seorang guru yang juga wakil kepala sekolah, Arnidawati mengambil pengeras suara. Beberapa kali ia menangis, dan meminta semua siswanya kembali ke dalam kelas.
Terpisah, Siswa Kelas 12 SMAN 5 inisial (AR) mengaku kecewa terhadap kepala Sekolah yang menampung pelaku kriminal.
"Intinya kami tidak terima, kenapa pak kepala sekolah mau menerima siswa pelaku kriminal di sekolah kami, sementara di sekolah lain ditolak," ungkapnya.
Dari pantauan, sejumlah siswa terlihat memasang spanduk dengan menutupi pintu masuk ke sekolah.
"Karena melihat situasi tidak kondusif, beberapa personel kepolisian lalu meminta kepala sekolah untuk keluar dari ruangan," jelasnya.
Untuk menenangkan para siswa, seorang guru yang juga wakil kepala sekolah, Arnidawati mengambil pengeras suara. Beberapa kali ia menangis, dan meminta semua siswanya kembali ke dalam kelas.
Terpisah, Siswa Kelas 12 SMAN 5 inisial (AR) mengaku kecewa terhadap kepala Sekolah yang menampung pelaku kriminal.
"Intinya kami tidak terima, kenapa pak kepala sekolah mau menerima siswa pelaku kriminal di sekolah kami, sementara di sekolah lain ditolak," ungkapnya.
Dari pantauan, sejumlah siswa terlihat memasang spanduk dengan menutupi pintu masuk ke sekolah.
(agn)