Unik, Bhabinkamtibmas Bergelar KRT Ini Pilih Berkuda Saat Tugas
loading...
A
A
A
MADIUN - Saat semua anggota polisi memilih menggunakan kendaraan bermotor, untuk mendukung dan memudahkan dalam menjalankan tugasnya. Namun tidak bagi Aipda Hendri Setiawan.
(Baca juga: Pelaku Pembakaran Mobil Mewah Via Vallen Pura-pura Gila )
Anggota Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) di Kelurahan Bangusari, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun ini, memilih menunggang kuda untuk bertugas.
Kuda itu dijadikannya sarana transportasi untuk menjalankan tugas melakukan pembinaan masyarakat, dan menjaga keamanan serta ketertiban di wilayah tugasnya. Dia begitu piwai menunggangi kuda.
(Baca juga: Bius Judi di Masa Pandemi COVID-19 Kian Mencemaskan )
"Dengan menunggang kuda untuk berkeliling menjalankan patroli keamanan, dan bersosialisasi dengan masyarakat, menjadikan saya lebih mudah dan dekat dengan masyarakat," ujar Hendri Setiawan.
Bahkan, saat bertugas dengan menunggangi kuda, dia merasa lebih mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan, sehingga bisa menjadi pintu komunikasi antara dirinya dengan masyarakat.
"Apabila komunikasi dengan masyarakat berjalan dengan baik, maka pesan-pesan untuk masyarakat agar lebih tertib dan meningkatkan keamanan lingkungannya bisa dengan dipahami," tuturnya.
Aksi menunggang kuda untuk melaksanakan tugas mengayomi masyarakat tersebut, telah dilakukannya sejak tahun 2009 silam. Kuda itu dibelinya dengan uang tabungannya, harga kudanya Rp30 juta.
(Baca juga: Memilukan, Petani Karet Nekat Jualan Sabu Saat Pandemi COVID-19 )
Setiap harinya, suami dari Uswatun Nikmah ini maksimal merogoh kocek sebanyak Rp20 ribu untuk operasional mengurusi kudanya. Sementara untuk makanan kudanya, dia tingga menggembalakannya di tanah lapang.
Selain piwai menunggang kuda, Hendri yang kini genap berusia 42 tahun tersebut, juga piwai dalam berkesenian tradisional seperti mendalam dan bermain gamelan. Keahlian ini juga digunakannya untuk bersosialisasi dengan masyarakat.
Berkat keaktifannya dalam berkesenian dan menjaga kelesatrian seni tradisional, pada tahun 2007 silam, bintara senior Polri ini mendapatkan gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) dari Keraton Solo.
Keahlian berkuda dan berkesenian yang dimiliki Heri Setiawan, dan dimaksimalkan dalam menjalankan tugasnya mengayomi masyarakat, mendapatkan perhatian dan apresiasi dari Kapolres Madiun, AKBP Aeddwi Kurniyanto.
"Saya sangat bangga dengan apa yang dilakukan Aipda Hendri Setiawan. Apa yang dilakukannya bisa menjadi teladan bagi anggota lainnya dalam mengayomi masyarakat," tegasnya.
(Baca juga: Pelaku Pembakaran Mobil Mewah Via Vallen Pura-pura Gila )
Anggota Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) di Kelurahan Bangusari, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun ini, memilih menunggang kuda untuk bertugas.
Kuda itu dijadikannya sarana transportasi untuk menjalankan tugas melakukan pembinaan masyarakat, dan menjaga keamanan serta ketertiban di wilayah tugasnya. Dia begitu piwai menunggangi kuda.
(Baca juga: Bius Judi di Masa Pandemi COVID-19 Kian Mencemaskan )
"Dengan menunggang kuda untuk berkeliling menjalankan patroli keamanan, dan bersosialisasi dengan masyarakat, menjadikan saya lebih mudah dan dekat dengan masyarakat," ujar Hendri Setiawan.
Bahkan, saat bertugas dengan menunggangi kuda, dia merasa lebih mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan, sehingga bisa menjadi pintu komunikasi antara dirinya dengan masyarakat.
"Apabila komunikasi dengan masyarakat berjalan dengan baik, maka pesan-pesan untuk masyarakat agar lebih tertib dan meningkatkan keamanan lingkungannya bisa dengan dipahami," tuturnya.
Aksi menunggang kuda untuk melaksanakan tugas mengayomi masyarakat tersebut, telah dilakukannya sejak tahun 2009 silam. Kuda itu dibelinya dengan uang tabungannya, harga kudanya Rp30 juta.
(Baca juga: Memilukan, Petani Karet Nekat Jualan Sabu Saat Pandemi COVID-19 )
Setiap harinya, suami dari Uswatun Nikmah ini maksimal merogoh kocek sebanyak Rp20 ribu untuk operasional mengurusi kudanya. Sementara untuk makanan kudanya, dia tingga menggembalakannya di tanah lapang.
Selain piwai menunggang kuda, Hendri yang kini genap berusia 42 tahun tersebut, juga piwai dalam berkesenian tradisional seperti mendalam dan bermain gamelan. Keahlian ini juga digunakannya untuk bersosialisasi dengan masyarakat.
Berkat keaktifannya dalam berkesenian dan menjaga kelesatrian seni tradisional, pada tahun 2007 silam, bintara senior Polri ini mendapatkan gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) dari Keraton Solo.
Keahlian berkuda dan berkesenian yang dimiliki Heri Setiawan, dan dimaksimalkan dalam menjalankan tugasnya mengayomi masyarakat, mendapatkan perhatian dan apresiasi dari Kapolres Madiun, AKBP Aeddwi Kurniyanto.
"Saya sangat bangga dengan apa yang dilakukan Aipda Hendri Setiawan. Apa yang dilakukannya bisa menjadi teladan bagi anggota lainnya dalam mengayomi masyarakat," tegasnya.
(eyt)