Antisipasi Gangguan KKB, Ratusan Pasukan TNI dan Polri Disiagakan di Maybrat
loading...
A
A
A
MAYBRAT - Menjelang peringatan HUT ke-77 RI, ratusan personel gabungan TNI dan Polri disiagakan di Kabupaten Maybrat, Papua. Hal tersebut dilaksanakan untuk mencegah adanya gangguan keamanan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Selain itu, kesiagaan ratusan personel gabungan dari TNI dan Polri di Kabupaten Maybrat ini, juga atas permintaan dari Bupati Maybrat, Bernard Sagrim. Dalam permintaannya, Bernard Sagrim menyebut perlunya selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menjelang peringatan HUT ke-77 RI.
Kapolres Maybrat, AKBP Gleen Rooi Molle mengatakan, situasi kamtibmas di wilayah hukum Polres Maybrat hingga saat ini masih kondusif. Aktivitas masyarakat berjalan seperti biasanya.
Walau demikian, dia mengatakan aparat kepolisian bersama TNI terus melakukan langkah-langkah antisipasi, khususnya menjelang upacara peringatan HUT ke-77 RI. "Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Maybrat, masih aman terkendali," tegasnya.
"Kita melihat sendiri aktivitas masyarakat masih berjalan dengan normal, namun antisipasi-antisipasi itu harus kita lakukan. Nanti sore kami akan melaksanakan apel gabungan TNI Polri, dan dilanjutkan dengan patroli bersama berskala besar di seluruh wilayah hukum Polres Maybrat, serta pemeriksaan di beberapa titik yang dianggap rawan," jelas Gleen Roi Molle, Selasa (16/8/2022).
Lebih lanjut, mantan Danyon Pelopor Satuan Brimob Polda Papua Barat ini mengatakan, pasukan keamanan dari TNI dan Polri, baik bersenjata maupun yang tidak bersenjata , akan disiagakan di lokasi upacara maupun di ring dua, dan tiga sekitar lokasi upacara.
"Terkait dengan pengamanan besok dama upacara HUT ke-77 RI, di lingkaran segitiga Alun-alun Faitmayaf, sudah kami ploting pasukan bersama Pak Dandim (Dandim 1809/ Maybrat). Jadi ada pengamanan bersama pasukan TNI dan Polri," tuturnya,
"Pengamanan dilaksanakan oleh pasukan TNI dan Polri yang bersenjata, maupun yang tidak bersenjata. Untuk pasukan yang tidak bersenjata di ploting pada areal upacara, dan pasukan bersenjata di ploting pada areal ring dua dan ring tiga," imbuh Gleen Roi Molle.
Selama jalannya upacara HUT ke-77 RI di Alun-alun Faitmayaf, menurut Gleen Roi Molle, akan diberlakukan penutupan akses masuk dan keluar pada jalan raya menuju lokasi upacara. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang akan terjadi.
"Kami juga sudah sepakat dengan Pak Bupati Maybrat, di mana dalam pelaksanaan upacara detik-detik HUT ke-77 RI, seluruh akses masuk dan keluar pada ruas jalan yang terletak pada area pelaksanaan upacara, untuk sementara ditutup sehingga pelaksanaan upacara ini dapat berjalan dengan baik dan sukses," ujarnya.
"Penutupan ini sekaligus mengantispasi kemungkinan-kemungkinan hal buruk yang akan terjadi, seperti adanya penyusupan orang tidak dikenal untuk mengganggu pelaksanaan upacara, dan gangguan keamanan dari KKB. Semua hal yang terindikasi dengan gangguan keamanan, semuanya kita wajib mengantispasi hal itu," tegas Gleen Roi Molle.
Terkait personel yang dikerahkan, menurut Gleen Roi Molle akan dikerahkan pasukan Brimob Polda Papua, bersana Polres Maybrat jumlahnya sekitar 200 personel, serta pasukan TNI yang berjumlah sekitar 100 personel.
Sementara itu, Dandim 1809 Maybrat, Letkol Inf. Harry Ismail mengatakan, terkait pengamanan menjelang upacara peringatan HUT ke-77 RI, TNI bersinergi dengan Polres Maybrat, dan akan menurunkan sebanyak 100 personel.
"Terkait pengamanan menjelang pelaksanaan upacara HUT ke-77 RI, akan menurunkan 100 personel. Hal tersebut bukan karena semata-mata terkait situasi, dan permintaan khusus dari Bupati Maybrat, namun juga lebih kepada areal pelaksanaan upacara ini yang perlu ditangani cukup luas," terang Harry.
Dia menegaskan, akan melakukan berbagai langkah antisipasi terhadap berbagai potensi kerawanan gangguan keamanan, yang dapat menghambat atau menggagalkan jalannya upacara peringatan HUT ke-77 RI.
Kabupaten Maybrat, sempat menjadi perhatian publik setelah terjadi serangkaian aksi gangguan keamanan yang dilakukan oleh KKB. Sejumlah aksi gangguan keamanan yang pernah terjadi, salah satunya penyerangan terhadap prajurit TNI hingga dua personel gugur.
Selain itu, kesiagaan ratusan personel gabungan dari TNI dan Polri di Kabupaten Maybrat ini, juga atas permintaan dari Bupati Maybrat, Bernard Sagrim. Dalam permintaannya, Bernard Sagrim menyebut perlunya selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menjelang peringatan HUT ke-77 RI.
Kapolres Maybrat, AKBP Gleen Rooi Molle mengatakan, situasi kamtibmas di wilayah hukum Polres Maybrat hingga saat ini masih kondusif. Aktivitas masyarakat berjalan seperti biasanya.
Walau demikian, dia mengatakan aparat kepolisian bersama TNI terus melakukan langkah-langkah antisipasi, khususnya menjelang upacara peringatan HUT ke-77 RI. "Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Maybrat, masih aman terkendali," tegasnya.
"Kita melihat sendiri aktivitas masyarakat masih berjalan dengan normal, namun antisipasi-antisipasi itu harus kita lakukan. Nanti sore kami akan melaksanakan apel gabungan TNI Polri, dan dilanjutkan dengan patroli bersama berskala besar di seluruh wilayah hukum Polres Maybrat, serta pemeriksaan di beberapa titik yang dianggap rawan," jelas Gleen Roi Molle, Selasa (16/8/2022).
Lebih lanjut, mantan Danyon Pelopor Satuan Brimob Polda Papua Barat ini mengatakan, pasukan keamanan dari TNI dan Polri, baik bersenjata maupun yang tidak bersenjata , akan disiagakan di lokasi upacara maupun di ring dua, dan tiga sekitar lokasi upacara.
"Terkait dengan pengamanan besok dama upacara HUT ke-77 RI, di lingkaran segitiga Alun-alun Faitmayaf, sudah kami ploting pasukan bersama Pak Dandim (Dandim 1809/ Maybrat). Jadi ada pengamanan bersama pasukan TNI dan Polri," tuturnya,
"Pengamanan dilaksanakan oleh pasukan TNI dan Polri yang bersenjata, maupun yang tidak bersenjata. Untuk pasukan yang tidak bersenjata di ploting pada areal upacara, dan pasukan bersenjata di ploting pada areal ring dua dan ring tiga," imbuh Gleen Roi Molle.
Selama jalannya upacara HUT ke-77 RI di Alun-alun Faitmayaf, menurut Gleen Roi Molle, akan diberlakukan penutupan akses masuk dan keluar pada jalan raya menuju lokasi upacara. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang akan terjadi.
"Kami juga sudah sepakat dengan Pak Bupati Maybrat, di mana dalam pelaksanaan upacara detik-detik HUT ke-77 RI, seluruh akses masuk dan keluar pada ruas jalan yang terletak pada area pelaksanaan upacara, untuk sementara ditutup sehingga pelaksanaan upacara ini dapat berjalan dengan baik dan sukses," ujarnya.
"Penutupan ini sekaligus mengantispasi kemungkinan-kemungkinan hal buruk yang akan terjadi, seperti adanya penyusupan orang tidak dikenal untuk mengganggu pelaksanaan upacara, dan gangguan keamanan dari KKB. Semua hal yang terindikasi dengan gangguan keamanan, semuanya kita wajib mengantispasi hal itu," tegas Gleen Roi Molle.
Terkait personel yang dikerahkan, menurut Gleen Roi Molle akan dikerahkan pasukan Brimob Polda Papua, bersana Polres Maybrat jumlahnya sekitar 200 personel, serta pasukan TNI yang berjumlah sekitar 100 personel.
Sementara itu, Dandim 1809 Maybrat, Letkol Inf. Harry Ismail mengatakan, terkait pengamanan menjelang upacara peringatan HUT ke-77 RI, TNI bersinergi dengan Polres Maybrat, dan akan menurunkan sebanyak 100 personel.
"Terkait pengamanan menjelang pelaksanaan upacara HUT ke-77 RI, akan menurunkan 100 personel. Hal tersebut bukan karena semata-mata terkait situasi, dan permintaan khusus dari Bupati Maybrat, namun juga lebih kepada areal pelaksanaan upacara ini yang perlu ditangani cukup luas," terang Harry.
Dia menegaskan, akan melakukan berbagai langkah antisipasi terhadap berbagai potensi kerawanan gangguan keamanan, yang dapat menghambat atau menggagalkan jalannya upacara peringatan HUT ke-77 RI.
Kabupaten Maybrat, sempat menjadi perhatian publik setelah terjadi serangkaian aksi gangguan keamanan yang dilakukan oleh KKB. Sejumlah aksi gangguan keamanan yang pernah terjadi, salah satunya penyerangan terhadap prajurit TNI hingga dua personel gugur.
(eyt)