Salurkan 1,2 Juta Bibit Kakao, Bupati Bantaeng Kenalkan Cokelat Produksi Lokal
loading...
A
A
A
BANTAENG - Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin, terus mendorong perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bantaeng. Terbaru, Bupati Ilham menyerahkan 1.224.000 bibit kakao kepada petani di Desa Pa'bentengang, Kecamatan Eremerasa, Senin (8/8/2022) kemarin.
Kepala Dinas Pertanian Bantaeng, Budi Taufik, mengatakan Kabupaten Bantaeng saat ini terus berupaya untuk mengembalikan kejayaan kakao.
"Mengingat produktivitas tanaman kakao yang menurun karena usianya sudah tua, maka perlu diupayakan produktivitas kembali seperti dengan menghadirkan sarana produksi berupa bibit kakao," ungkapnya.
Budi melanjutkan bibit kakao sebanyak 1,2 juta itu hadir berkat dukungan Partai NasDem bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan Sulsel.
"Bibit yang kita bagikan ini berasal dari kerjasama antara Dinas Ketahanan Pangan Sulsel dan support partai NasDem. Bibit varietas MCC 02 ini telah bersertifikat dan sudah teruji tahan hama dan penyakit. Bibit unggul ini akan ditanam pada lahan 1.200 hektare yang tersebar di Kabupaten Bantaeng," kata dia.
Sementara itu, Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin, mengatakan 80 persen mata pencaharian masyarakat Bantaeng ada pada sektor pertanian. Juga menjadi penopang terbesar dalam pertumbuhan ekonomi Bantaeng yang pada tahun 2021 mencapai 8,86 persen dan menempatkannya urutan pertama di Sulsel.
"Uang yang paling banyak beredar di Bantaeng adalah uangnya petani. Penopang pertumbuhan ekonomi Bantaeng ada pada sektor pertanian," kata dia.
Bupati peraih penghargaan ketahanan pangan terbaik tingkat nasional itu mengatakan, menanam bibit dan memproduksi kakao tidak hanya berdampak pada ekonomi masyarakat. Tetapi juga pada kondisi kecamatan Eremerasa yang rawan longsor.
"Selain dampak ekonomi juga dampak lingkungan untuk mencegah longsor. Kita yakin dengan bibit kakao ini kedepannya Bantaeng dapat menjadi produsen kakao dengan kualitas terbaik. Minggu ini kita upayakan dua juta akan kita sebar di kabupaten Bantaeng," kata Ketua IKAPTK Sulsel itu.
Bupati peraih Satya Lencana dari Kementerian Koperasi dan UKM RI itu menjelaskan bahwa permintaan pasar pada coklat sangatlah tinggi. Untuk itu, dirinya mendorong petani melalui penyaluran bibit kakao untuk proaktif dalam memproduksi biji coklat.
"Kita bisa melihat hari ini, banyak makanan olahan di toko-toko ataupun supermarket-supermarket berbahan coklat," katanya di hadapan puluhan petani penerima bantuan bibit kakao.
Pada kesempatan itu, Bupati Ilham juga memperkenalkan olahan cokelat dari IKM ChocoTua yang digagas oleh pemuda Banyorang, Sabri. Olahan cokelat itu memiliki tiga varian cokelat batang. Dark Cokelat, Milk Cokelat dan Cokelat Mete atau Cashew.
"Ini adalah support bapak Bupati Bantaeng . Bahwa Bantaeng hari ini sudah mampu memproduksi dari hulu ke hilir. Mulai dari penanaman dan hilirnya ini kita ada IKM yang memproduksi cokelat batang. Kita menarget coklat akan menjadi oleh-oleh khas Bantaeng," kata Founder IKM ChocoTua, Sabri di hadapan para petani kakao yang menerima bantuan bibit.
Bagi Sabri, Bantaeng kedepannya bukan hanya memproduksi biji tapi mampu memproduksi produk cokelat sendiri. Saat ini, dia sedang membangun komunikasi dengan berbagai pihak untuk memperkenalkan dan memasarkan produk coklat asal Bantaeng.
"Kami sementara membangun komunikasi dengan hotel-hotel di Makassar dan bandara serta mendorong cokelat Bantaeng menjadi produk makanan khas Sulsel. Dengan hadirnya cokelat ini kedepannya akan meningkatkan daya jual petani dan menciptakan lapangan dan peluang kerja pemuda pada UMKM-UMKM," jelasnya.
Lihat Juga: Momen Atikoh Teringat Sering Diberi Cokelat oleh Ganjar dan Alam usai Cicipi Cokelat Blitar
Kepala Dinas Pertanian Bantaeng, Budi Taufik, mengatakan Kabupaten Bantaeng saat ini terus berupaya untuk mengembalikan kejayaan kakao.
"Mengingat produktivitas tanaman kakao yang menurun karena usianya sudah tua, maka perlu diupayakan produktivitas kembali seperti dengan menghadirkan sarana produksi berupa bibit kakao," ungkapnya.
Budi melanjutkan bibit kakao sebanyak 1,2 juta itu hadir berkat dukungan Partai NasDem bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan Sulsel.
"Bibit yang kita bagikan ini berasal dari kerjasama antara Dinas Ketahanan Pangan Sulsel dan support partai NasDem. Bibit varietas MCC 02 ini telah bersertifikat dan sudah teruji tahan hama dan penyakit. Bibit unggul ini akan ditanam pada lahan 1.200 hektare yang tersebar di Kabupaten Bantaeng," kata dia.
Sementara itu, Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin, mengatakan 80 persen mata pencaharian masyarakat Bantaeng ada pada sektor pertanian. Juga menjadi penopang terbesar dalam pertumbuhan ekonomi Bantaeng yang pada tahun 2021 mencapai 8,86 persen dan menempatkannya urutan pertama di Sulsel.
"Uang yang paling banyak beredar di Bantaeng adalah uangnya petani. Penopang pertumbuhan ekonomi Bantaeng ada pada sektor pertanian," kata dia.
Bupati peraih penghargaan ketahanan pangan terbaik tingkat nasional itu mengatakan, menanam bibit dan memproduksi kakao tidak hanya berdampak pada ekonomi masyarakat. Tetapi juga pada kondisi kecamatan Eremerasa yang rawan longsor.
"Selain dampak ekonomi juga dampak lingkungan untuk mencegah longsor. Kita yakin dengan bibit kakao ini kedepannya Bantaeng dapat menjadi produsen kakao dengan kualitas terbaik. Minggu ini kita upayakan dua juta akan kita sebar di kabupaten Bantaeng," kata Ketua IKAPTK Sulsel itu.
Bupati peraih Satya Lencana dari Kementerian Koperasi dan UKM RI itu menjelaskan bahwa permintaan pasar pada coklat sangatlah tinggi. Untuk itu, dirinya mendorong petani melalui penyaluran bibit kakao untuk proaktif dalam memproduksi biji coklat.
"Kita bisa melihat hari ini, banyak makanan olahan di toko-toko ataupun supermarket-supermarket berbahan coklat," katanya di hadapan puluhan petani penerima bantuan bibit kakao.
Pada kesempatan itu, Bupati Ilham juga memperkenalkan olahan cokelat dari IKM ChocoTua yang digagas oleh pemuda Banyorang, Sabri. Olahan cokelat itu memiliki tiga varian cokelat batang. Dark Cokelat, Milk Cokelat dan Cokelat Mete atau Cashew.
"Ini adalah support bapak Bupati Bantaeng . Bahwa Bantaeng hari ini sudah mampu memproduksi dari hulu ke hilir. Mulai dari penanaman dan hilirnya ini kita ada IKM yang memproduksi cokelat batang. Kita menarget coklat akan menjadi oleh-oleh khas Bantaeng," kata Founder IKM ChocoTua, Sabri di hadapan para petani kakao yang menerima bantuan bibit.
Bagi Sabri, Bantaeng kedepannya bukan hanya memproduksi biji tapi mampu memproduksi produk cokelat sendiri. Saat ini, dia sedang membangun komunikasi dengan berbagai pihak untuk memperkenalkan dan memasarkan produk coklat asal Bantaeng.
"Kami sementara membangun komunikasi dengan hotel-hotel di Makassar dan bandara serta mendorong cokelat Bantaeng menjadi produk makanan khas Sulsel. Dengan hadirnya cokelat ini kedepannya akan meningkatkan daya jual petani dan menciptakan lapangan dan peluang kerja pemuda pada UMKM-UMKM," jelasnya.
Lihat Juga: Momen Atikoh Teringat Sering Diberi Cokelat oleh Ganjar dan Alam usai Cicipi Cokelat Blitar
(tri)