Gubernur dan 24 Kepala Daerah di Sulsel Dukung ETPD
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Sebanyak 24 kepala daerah di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), menandatangani dukungan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas elektronfikasi transaksi pemerintah daerah (ETPD), Selasa (2/8/2022).
Penandatanganan dilakukan saat High Level Meeting: Monitoring dan Evaluasi Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) se-Sulsel, di Hotel Claro Makassar.
Baca Juga: transaksi nontunai
Mereka yang hadir menandatangani dukungan tersebut yakni Wali Kota Parepare Taufan Pawe, Bupati Soppeng Kaswadi Razak, dan Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa.
Kemudian Bupati Toraja Utara Yohanis Bassang, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, Bupati Selayar Basli Ali, dan Bupati Bantaeng Ilhamsyah Azikin.Kepala daerah lainnya berhalangan hadir dan mengutus wakil atau sekretaris daerah.
Ikut bertandatangan yakni Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman , Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulsel Causa Iman Karana dan Plt Direktur Utama Bank Sulselbar Yulis Suandi.
Kegiatan ini dibuka Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman secara virtual dari Singapura usai bertemu Menteri Pengembangan Nasional sekaligus Plt Menteri Integrasi Layanan Sosial, Desmond Lee.
Baca Juga: Pemprov Sulsel
Saat ini, lanjutnya, kanal pembayaran non-tunai sudah tersedia secara massif di Sulsel baik di ritel modern maupun di pasar tradisional.
Meeting yang dipandu Wakil Ketua Harian TP2DD Sulsel, Tautoto TR juga dihadiri Kepala Badan Pendapatan Daerah Sulsel H. Sumardi, M.Si serta OPD pengelola pendapatan asli daerah (PAD) di Sulsel.
Hadir sebagai narasumber yakni Analis Kebijakan Ahli Madya Kementerian Dalam Negeri Ni Putu Myari Artha, M.Si., Kepala Sub Direktorat Evaluasi Pengelolaan Keuangan Daerah Kementerian Keuangan Republik Indonesia Radies Kusprihanto Purbo, PhD, dan Plt. Direktur Utama Bank Sulselbar Yulis Suandi.
Baca Juga: Bank Sulselbar
Ia menambahkan, peran TP2DD dalam meningkatkan PAD sudah terlihat hasilnya. Jika dibandingkan semester I 2021 dan semester I 2022, terdapat peningkatan signifikan pada pembayaran pajak dan retribusi melalui kanal pembayaran nontunai seperti mobile banking, Qris, retail, dan e-commerce.
Untuk pembayaran pajak mengalami peningkatan sebesar 36 persen atau naik dari Rp 25,7 miliar menjadi Rp 34,84 miliar. Sementara penerimaan retribusi nontunai (semuanya melalui QRIS) sebesar Rp 5.393 persen atau meningkat dari Rp 19,94 juta menjadi Rp 1,1 miliar pada periode yang sama.
“Kami akan fokus ke ekosistem ekonomi. Pada tahun ini layanan Qris akan hadir di 30 pasar tradisional di Sulsel,” katanya.
Sementara Ni Putu Myari mengatakan, transaksi nontunai memudahkan masyarakat dan lebih dipercaya karena transparan.
Baca Juga: Bupati Luwu Utara
“Bank mitra kami menyediakan alat penguat sinyal untuk mendukung suksesnya transaksi nontunai di pasar yang ada di desa,” ujarnya.
Sementara Taufan Pawe yang memfasilitasi Stadion Gelora BJ Habibie sebagai kandang PSM Makassar mengakui mendapatkan PAD yang cukup menggembirakan dari penjualan tiket PSM yang dilakukan secara online.
Baca juga:Penyandang Disabilitas Sujud Syukur Terima E-KTP dari Gubernur Sulsel
“Di pasar kami juga sudah banyak yang menyelenggarakan transaksi nontunai. Semuanya serba digital termasuk timbangannya sehingga tidak ada lagi kecurangan,” ujarnya.
Sekda Bulukumba Muh Ali Saleng mengakui PAD Bulukumba meningkat sejak tiket masuk Pantai Bira diubah dari tunai menjadi nontunai. Tahun ini Bira ditarget Rp10 miliar PAD.
Penandatanganan dilakukan saat High Level Meeting: Monitoring dan Evaluasi Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) se-Sulsel, di Hotel Claro Makassar.
Baca Juga: transaksi nontunai
Mereka yang hadir menandatangani dukungan tersebut yakni Wali Kota Parepare Taufan Pawe, Bupati Soppeng Kaswadi Razak, dan Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa.
Kemudian Bupati Toraja Utara Yohanis Bassang, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, Bupati Selayar Basli Ali, dan Bupati Bantaeng Ilhamsyah Azikin.Kepala daerah lainnya berhalangan hadir dan mengutus wakil atau sekretaris daerah.
Ikut bertandatangan yakni Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman , Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulsel Causa Iman Karana dan Plt Direktur Utama Bank Sulselbar Yulis Suandi.
Kegiatan ini dibuka Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman secara virtual dari Singapura usai bertemu Menteri Pengembangan Nasional sekaligus Plt Menteri Integrasi Layanan Sosial, Desmond Lee.
Baca Juga: Pemprov Sulsel
Saat ini, lanjutnya, kanal pembayaran non-tunai sudah tersedia secara massif di Sulsel baik di ritel modern maupun di pasar tradisional.
Meeting yang dipandu Wakil Ketua Harian TP2DD Sulsel, Tautoto TR juga dihadiri Kepala Badan Pendapatan Daerah Sulsel H. Sumardi, M.Si serta OPD pengelola pendapatan asli daerah (PAD) di Sulsel.
Hadir sebagai narasumber yakni Analis Kebijakan Ahli Madya Kementerian Dalam Negeri Ni Putu Myari Artha, M.Si., Kepala Sub Direktorat Evaluasi Pengelolaan Keuangan Daerah Kementerian Keuangan Republik Indonesia Radies Kusprihanto Purbo, PhD, dan Plt. Direktur Utama Bank Sulselbar Yulis Suandi.
Baca Juga: Bank Sulselbar
Ia menambahkan, peran TP2DD dalam meningkatkan PAD sudah terlihat hasilnya. Jika dibandingkan semester I 2021 dan semester I 2022, terdapat peningkatan signifikan pada pembayaran pajak dan retribusi melalui kanal pembayaran nontunai seperti mobile banking, Qris, retail, dan e-commerce.
Untuk pembayaran pajak mengalami peningkatan sebesar 36 persen atau naik dari Rp 25,7 miliar menjadi Rp 34,84 miliar. Sementara penerimaan retribusi nontunai (semuanya melalui QRIS) sebesar Rp 5.393 persen atau meningkat dari Rp 19,94 juta menjadi Rp 1,1 miliar pada periode yang sama.
“Kami akan fokus ke ekosistem ekonomi. Pada tahun ini layanan Qris akan hadir di 30 pasar tradisional di Sulsel,” katanya.
Sementara Ni Putu Myari mengatakan, transaksi nontunai memudahkan masyarakat dan lebih dipercaya karena transparan.
Baca Juga: Bupati Luwu Utara
“Bank mitra kami menyediakan alat penguat sinyal untuk mendukung suksesnya transaksi nontunai di pasar yang ada di desa,” ujarnya.
Sementara Taufan Pawe yang memfasilitasi Stadion Gelora BJ Habibie sebagai kandang PSM Makassar mengakui mendapatkan PAD yang cukup menggembirakan dari penjualan tiket PSM yang dilakukan secara online.
Baca juga:Penyandang Disabilitas Sujud Syukur Terima E-KTP dari Gubernur Sulsel
“Di pasar kami juga sudah banyak yang menyelenggarakan transaksi nontunai. Semuanya serba digital termasuk timbangannya sehingga tidak ada lagi kecurangan,” ujarnya.
Sekda Bulukumba Muh Ali Saleng mengakui PAD Bulukumba meningkat sejak tiket masuk Pantai Bira diubah dari tunai menjadi nontunai. Tahun ini Bira ditarget Rp10 miliar PAD.
(luq)