Kebo Bule Keraton Solo, Pengawal Pusaka Kyai Slamet yang Dikirab Tiap Malam 1 Suro
loading...
A
A
A
Mereka berderet di sepanjang jalan hingga Keraton Solo karena meyakini akan mendapat berkah saat menyaksikan kirab kebo bule.
Kawanan kebo bule akan berada di barisan terdepan, mengawal pusaka Kyai Slamet yang dibawa para abdi dalem Keraton Solo.
Dikutip dari laman keraton.perpusnas.go.id, kebo bule milik Keraton Solo diyakini bukan sembarang kerbau. Kebo bule termasuk salah satu pusaka penting milik keraton.
Foto/Dok.SINDOnews/Ahmad Antoni
Sementara dalam buku Babad Solo karya Raden Mas (RM) Said, leluhur kebo bule adalah hewan klangenan dan kesayangan Paku Buwono II.
Saat itu istana Paku Buwono II masih di Keraton Kartasura, sekitar 10 kilometer arah barat Keraton Solo saat ini.
Menurut pujangga kenamaan Keraton Solo, Yosodipuro, leluhur kebo bule merupakan hadiah dari Kiai Hasan Beshari daru Tegalsari, Ponorogo kepada Paku Buwono (PB) II. Hadiah itu diperuntukkan sebagai cucuk lampah (pengawal) dari sebuah pusaka keraton yang bernama Kyai Slamet.
Saat itu, PB II pulang dari mengungsi di Pondok Tegalsari ketika terjadi pemberontakan pecinan yang membakar Keraton Kartasura. Sampai sekarang pihak keraton tidak pernah bersedia menjelaskan apa bentuk pusaka Kyai Slamet.
Foto/Dok.SINDOnews/Ahmad Antoni
Konon, saat Paku Buwono II mencari lokasi untuk keraton yang baru pada 1725, leluhur kebo bule tersebut dilepas, dan perjalanannya diikuti para abdi dalem keraton.
Kawanan kebo bule akan berada di barisan terdepan, mengawal pusaka Kyai Slamet yang dibawa para abdi dalem Keraton Solo.
Dikutip dari laman keraton.perpusnas.go.id, kebo bule milik Keraton Solo diyakini bukan sembarang kerbau. Kebo bule termasuk salah satu pusaka penting milik keraton.
Foto/Dok.SINDOnews/Ahmad Antoni
Sementara dalam buku Babad Solo karya Raden Mas (RM) Said, leluhur kebo bule adalah hewan klangenan dan kesayangan Paku Buwono II.
Saat itu istana Paku Buwono II masih di Keraton Kartasura, sekitar 10 kilometer arah barat Keraton Solo saat ini.
Menurut pujangga kenamaan Keraton Solo, Yosodipuro, leluhur kebo bule merupakan hadiah dari Kiai Hasan Beshari daru Tegalsari, Ponorogo kepada Paku Buwono (PB) II. Hadiah itu diperuntukkan sebagai cucuk lampah (pengawal) dari sebuah pusaka keraton yang bernama Kyai Slamet.
Saat itu, PB II pulang dari mengungsi di Pondok Tegalsari ketika terjadi pemberontakan pecinan yang membakar Keraton Kartasura. Sampai sekarang pihak keraton tidak pernah bersedia menjelaskan apa bentuk pusaka Kyai Slamet.
Foto/Dok.SINDOnews/Ahmad Antoni
Konon, saat Paku Buwono II mencari lokasi untuk keraton yang baru pada 1725, leluhur kebo bule tersebut dilepas, dan perjalanannya diikuti para abdi dalem keraton.