Cegah Abrasi, Pesisir Pantai Utara Pati Ditanami 10.000 Mangrove

Sabtu, 30 Juli 2022 - 00:02 WIB
loading...
Cegah Abrasi, Pesisir...
Pantai sebelum dilakukan penghijauan (kiri) dan setelah dilakukan reboisasi (kanan) di kawasan pesisir utara Pati hingga sesudahnya. Foto/Ist
A A A
PATI - Penghijauan di kawasan pesisir utara Pati, Jawa Tengah kembali terus digencarkan dengan penanaman pohon mangrove (bakau) untuk menahan terjangan gelombang laut yang mengakibatkan abrasi.

Pantai utara Pati awalnya tak memiliki pepohonan penahan terjangan gelombang laut sehingga sangat rawan terjadi abrasi.



Oleh karena itu, sebanyak 10.000 bibit pohon mangrove ditanam sepanjang pesisir pantai di Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu, Pati.

Pohon mangrove yang ditanam jenis hirugidamashi (avicennia marina) dan yaeyamahirugi (rhizophora mucronata).

Program penghijauan ini sudah berlangsung sejak April 2016 didukung oleh JCB bekerja sama dengan Organization for Industrial Spiritual and Cultural Advancement (OISCA), Dinas Kelautan dan Perikanan Pati serta penduduk sekitar.

Dengan penanaman dua jenis pohon mangrove ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi menghadapi perubahan iklim sekaligus menghambat kenaikan permukaan air laut.



Saat ini di tahun ke-7, program penghijauan mangrove ini sudah mulai berkontribusi tidak hanya untuk pelestarian hutan, tetapi juga untuk masyarakat sekitar, ekonomi, serta pendidikan anak-anak.

Ekosistem hutan mangrove kini mulai terbentuk dan memiliki dampak lingkungan yang cukup penting.
Diantaranya saat anomali gelombang pasang pada Juni 2022 lalu keberadaan hutan mangrove ini dapat meminimalisir dampak kerusakan dan menahan terjangan banjir rob di wilayah Desa Tunggulsari.

“Proyek konservasi ini dimulai dari penanaman bibit pohon bakau. Dan kami senang bahwa kegiatan yang konsisten dilakukan bersama OISCA setiap tahunnya dapat mencapai titik ini dan menunjukan perkembangan yang baik,” kata Presiden Direktur PT JCB International Indonesia, Takumi Takahashi dalam keterangannya dikutip, Jumat (29/7/2022).



Dia berharap program ini akan berkontribusi pada pembangunan berkesinambungan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan untuk generasi mendatang. Terutama terkait dengan Sustainable Development Goals (SDGs).

“Semoga program ini juga dapat menumbuhkan inisiatif warga sekitar untuk melestarikan dan melindungi hutan mangrove yang telah dibangun bersama," ujarnya.

Selain itu juga memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi wisata mangrove serta menjadi media edukasi generasi muda untuk mencintai lingkungan dan melestarikan mangrove di Indonesia.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2347 seconds (0.1#10.140)