Penanaman Mangrove Bantu Program Penurunan Emisi GRK di Makassar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Penanaman bibit mangrove terus dilakukan, hal itu merupakan upaya membantu program penurunan emisi gas rumah kaca sekaligus menambah ruang terbuka hijau (RTH) Kota Makassar, Sulawesi Tengah.
Ditargetkan seluas 5.273,1 ha atau 30% dari total luas wilayah di Makassar merupakan RTH.
Kegiatan restorasi ini sangat penting mengingat Kawasan Mangrove Lantebung merupakan satu-satunya areal hutan mangrove tersisa di Kota Makassar.
Penanaman mangrove berfungsi untuk mengembalikan fungsi-fungsi ekologis dan fisik hutan mangrove sebagai daerah penyangga dari ancaman erosi dan abrasi pantai, sekaligus sebagai daerah asuhan, dan perkembangbiakan berbagai biota laut lainnya.
Kali ini, penanaman bibit mangrove dilakukan Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) bersama Sankyu Indonesia International di Kawasan Pesisir Mangrove Lantebung Kota Makassar.
“Penanaman bibit mangrove hari ini merupakan perwujudan dari rasa syukur 50 tahun berdirinya perusahaan kami, sekaligus bentuk dukungan terhadap program RAN GRK Kota Makassar dan NDC Kota Makassar,” ujar President Director Sankyu Indonesia International Ikuo Morino di sela-sela penanaman, dikutip Minggu (15/9/2024).
Kegiatan ini sekaligus tindak lanjut dari perjanjian kerja sama program restorasi mangrove dan mitigasi bencana serta perubahan iklim yang ditandatangani oleh kedua pihak.
Pihaknya berharap rehabilitasi mangrove yang dilakukan dapat berkontribusi pada serapan karbon sebesar 1.025 ton/tahun, dan menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Makassar yang ditargetkan seluas 5.273,1 ha atau 30% dari total wilayah.
Ditargetkan seluas 5.273,1 ha atau 30% dari total luas wilayah di Makassar merupakan RTH.
Kegiatan restorasi ini sangat penting mengingat Kawasan Mangrove Lantebung merupakan satu-satunya areal hutan mangrove tersisa di Kota Makassar.
Penanaman mangrove berfungsi untuk mengembalikan fungsi-fungsi ekologis dan fisik hutan mangrove sebagai daerah penyangga dari ancaman erosi dan abrasi pantai, sekaligus sebagai daerah asuhan, dan perkembangbiakan berbagai biota laut lainnya.
Kali ini, penanaman bibit mangrove dilakukan Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) bersama Sankyu Indonesia International di Kawasan Pesisir Mangrove Lantebung Kota Makassar.
“Penanaman bibit mangrove hari ini merupakan perwujudan dari rasa syukur 50 tahun berdirinya perusahaan kami, sekaligus bentuk dukungan terhadap program RAN GRK Kota Makassar dan NDC Kota Makassar,” ujar President Director Sankyu Indonesia International Ikuo Morino di sela-sela penanaman, dikutip Minggu (15/9/2024).
Kegiatan ini sekaligus tindak lanjut dari perjanjian kerja sama program restorasi mangrove dan mitigasi bencana serta perubahan iklim yang ditandatangani oleh kedua pihak.
Pihaknya berharap rehabilitasi mangrove yang dilakukan dapat berkontribusi pada serapan karbon sebesar 1.025 ton/tahun, dan menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Makassar yang ditargetkan seluas 5.273,1 ha atau 30% dari total wilayah.