Wamendes PDTT Luncurkan Internet Desa di Kabupaten Maros
loading...
A
A
A
MAROS - Wakil Mentri Desa Pembangunan, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ( Wamendes PDTT ) RI, Budi Arie Setiadi, melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Maros, Rabu (27/7/2022).
Kunjungannya kali ini dalam rangka menghadiri HUT ke-63 Kabupaten Maros, sekaligus meluncurkan internet desa di daerah berjuluk Butta Salewangang.
Ia menyebut sebagai langkah awal dalam digitalisasi desa adalah dengan pembuatan website di setiap desa.
“Website di setiap desa dapat dijadikan sebagai sarana untuk mempublikasikan kegiatan-kegiatan pembangunan desa,” kata dia.
Menurut Budi, di era digital ini, hampir semua desa sudah terjangkau oleh jaringan internet. Walaupun diakuinya memang belum semua desa memiliki jaringan internet.
"Untuk itu remaja dan pemuda di desa perlu digerakkan untuk terlibat langsung dalam pembangunan desa dengan fasilitas digital,” ujarnya.
Internet desa, kata dia, harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mengelola potensi yang dimiliki desa.
“Agar semua desa bisa mandiri dalam mengelola semua potensi yang dimiliki, seperti pertanian dan pariwisata,” bebernya.
Budi juga mengatakan perekonomian tidak lagi terletak di kota. "Pusat aktivitas produksi ada di desa-desa. Maka perlu disiapkan adalah mendorong inovasi dan digitalisasi masuk desa,” ujarnya.
Sementara itu terkait BUMDes, Budi menyebutkan harus digunakan untuk mendorong perekonomian di desa. BUMDes akan berhasil jika mampu berguna buat masyarakat desa. Selain itu, BUMDes harus mampu memberikan kontribusi untuk PAD.
"Jika BUMDesnya maju, warganya juga harus maju. Seperti yang terjadi di Malang dan Klaten, daerah tersebut sudah mampu memberikan PAD hingga Rp3 miliar,” jelasnya.
Adapun 13 desa di Maros yang mendapat bantuan internet adalah Desa Pa’bentenge, Sudirman, Bontotallasa, Nisombalia, Temmappaduae, Sambueja, Tanete, Bajimanggai, Jenetaesa, Lekopancing, Limappocoe, Tenrigangkae, dan Sawaru.
Lihat Juga: TPN Ganjar-Mahfud Perluas Akses Internet Gratis untuk Kembangkan Ekonomi Kreatif di Kuningan
Kunjungannya kali ini dalam rangka menghadiri HUT ke-63 Kabupaten Maros, sekaligus meluncurkan internet desa di daerah berjuluk Butta Salewangang.
Ia menyebut sebagai langkah awal dalam digitalisasi desa adalah dengan pembuatan website di setiap desa.
“Website di setiap desa dapat dijadikan sebagai sarana untuk mempublikasikan kegiatan-kegiatan pembangunan desa,” kata dia.
Menurut Budi, di era digital ini, hampir semua desa sudah terjangkau oleh jaringan internet. Walaupun diakuinya memang belum semua desa memiliki jaringan internet.
"Untuk itu remaja dan pemuda di desa perlu digerakkan untuk terlibat langsung dalam pembangunan desa dengan fasilitas digital,” ujarnya.
Internet desa, kata dia, harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mengelola potensi yang dimiliki desa.
“Agar semua desa bisa mandiri dalam mengelola semua potensi yang dimiliki, seperti pertanian dan pariwisata,” bebernya.
Budi juga mengatakan perekonomian tidak lagi terletak di kota. "Pusat aktivitas produksi ada di desa-desa. Maka perlu disiapkan adalah mendorong inovasi dan digitalisasi masuk desa,” ujarnya.
Sementara itu terkait BUMDes, Budi menyebutkan harus digunakan untuk mendorong perekonomian di desa. BUMDes akan berhasil jika mampu berguna buat masyarakat desa. Selain itu, BUMDes harus mampu memberikan kontribusi untuk PAD.
"Jika BUMDesnya maju, warganya juga harus maju. Seperti yang terjadi di Malang dan Klaten, daerah tersebut sudah mampu memberikan PAD hingga Rp3 miliar,” jelasnya.
Adapun 13 desa di Maros yang mendapat bantuan internet adalah Desa Pa’bentenge, Sudirman, Bontotallasa, Nisombalia, Temmappaduae, Sambueja, Tanete, Bajimanggai, Jenetaesa, Lekopancing, Limappocoe, Tenrigangkae, dan Sawaru.
Lihat Juga: TPN Ganjar-Mahfud Perluas Akses Internet Gratis untuk Kembangkan Ekonomi Kreatif di Kuningan
(tri)