Lambannya Progres Proyek Jalan dan Drainase di Makassar Kembali Disorot
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Proyek jalan dan drainase yang masih belum berprogres signifikan kembali menuai sorotan anggota DPRD Kota Makassar. Pasalnya, memasuki triwulan III tahun anggaran 2022, pengerjaan fisik proyek tersebut belum ada yang berjalan.
Dalam rapat paripurna terkait penyampaian laporan hasil pelaksanaan reses kedua tahun sidang 2021/2022, juru bicara daerah pemilihan (Dapil) Makassar V, Yeni Rahman, menilai proyek jalan dan drainase belum menjadi prioritas. Padahal, hal itu sangat krusial.
"Minimnya pekerjaan infrastruktur khususnya perbaikan jalan dan drainase seharusnya jadi prioritas karena bersentuhan langsung dengan masyarakat. Apalagi drainase di daerah rawan banjir," ungkap Yeni.
Oleh karena itu, ia meminta pihak Pemkot Makassar, khususnya kepada Dinas Pekerjaan Umum agar segera melakukan analisis terhadap proyek jalan dan drainase. Jangan sampai, pengerjaan tak selesai hingga akhir tahun.
"Perlu analisis Dinas PU sehingga perlu segera dilaksanakan," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaaan Umum, Suhaelsi Zubir, mengungkapkan proyek jalan dan drainase itu kini sedang dalam tahapan lelang di Unit Layanan Pengadaan. Namun, dia mengakui jika ada penambahan waktu dalam tahapan lelang, yakni pada tahap evaluasi.
"Ini sementara lelang. Semua dokumen di kami tidak ada lagi. Semua sudah di Pokja ULP. Saya monitor ini sementara dalam tahap evaluasi. Ada evaluasi kewajaran harga jadi ada penambahan waktu lagi," ungkap Elsi, sapaan akrabnya.
Ia memprediksi, penetapan pemenang bisa dilakukan pada akhir Juli ini. Sehingga, pengerjaan fisik bisa dimulai pada Agustus mendatang.
"Paling lambat akhir Juli ini sudah ada pemenang tender, jadi awal Agustus tanda yang kontrak. Masih ada sekitar 5 bulan untuk pengerjaan, dan kami optimis ini bisa selesai. Semua aspirasi dewan insyallah tahun ini kami realisasikan," jelasnya.
Tahun ini, Dinas PU merencanakan 11 paket jalan. Total pagu anggaran yang disiapkan mencapai Rp128 miliar. Rinciannya, 6 paket pembangunan jalan (betonisasi) dengan panjang 28.991 meter dan anggaran Rp67 miliar, dan 5 paket rehabilitasi jalan (aspal) sepanjang 26.396 meter dan anggaran Rp61 miliar.
Sementara untuk paket drainase ada 48 paket yang dilelang. Satu paketnya terdiri atas 4 hingga 5 titik lokasi. Anggarannya rata-rata di angka Rp300 hingga Rp500 juta untuk satu paket. Sehingga, total anggaran untuk pembangunan drainase Rp30 miliar dan rehabilitasi Rp32 miliar.
Lihat Juga: Miris, Siswa SD di Kulonprogo Belajar di Rumah Warga setelah Gedung Sekolah Tergusur Proyek JJLS
Dalam rapat paripurna terkait penyampaian laporan hasil pelaksanaan reses kedua tahun sidang 2021/2022, juru bicara daerah pemilihan (Dapil) Makassar V, Yeni Rahman, menilai proyek jalan dan drainase belum menjadi prioritas. Padahal, hal itu sangat krusial.
"Minimnya pekerjaan infrastruktur khususnya perbaikan jalan dan drainase seharusnya jadi prioritas karena bersentuhan langsung dengan masyarakat. Apalagi drainase di daerah rawan banjir," ungkap Yeni.
Oleh karena itu, ia meminta pihak Pemkot Makassar, khususnya kepada Dinas Pekerjaan Umum agar segera melakukan analisis terhadap proyek jalan dan drainase. Jangan sampai, pengerjaan tak selesai hingga akhir tahun.
"Perlu analisis Dinas PU sehingga perlu segera dilaksanakan," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaaan Umum, Suhaelsi Zubir, mengungkapkan proyek jalan dan drainase itu kini sedang dalam tahapan lelang di Unit Layanan Pengadaan. Namun, dia mengakui jika ada penambahan waktu dalam tahapan lelang, yakni pada tahap evaluasi.
"Ini sementara lelang. Semua dokumen di kami tidak ada lagi. Semua sudah di Pokja ULP. Saya monitor ini sementara dalam tahap evaluasi. Ada evaluasi kewajaran harga jadi ada penambahan waktu lagi," ungkap Elsi, sapaan akrabnya.
Ia memprediksi, penetapan pemenang bisa dilakukan pada akhir Juli ini. Sehingga, pengerjaan fisik bisa dimulai pada Agustus mendatang.
"Paling lambat akhir Juli ini sudah ada pemenang tender, jadi awal Agustus tanda yang kontrak. Masih ada sekitar 5 bulan untuk pengerjaan, dan kami optimis ini bisa selesai. Semua aspirasi dewan insyallah tahun ini kami realisasikan," jelasnya.
Tahun ini, Dinas PU merencanakan 11 paket jalan. Total pagu anggaran yang disiapkan mencapai Rp128 miliar. Rinciannya, 6 paket pembangunan jalan (betonisasi) dengan panjang 28.991 meter dan anggaran Rp67 miliar, dan 5 paket rehabilitasi jalan (aspal) sepanjang 26.396 meter dan anggaran Rp61 miliar.
Sementara untuk paket drainase ada 48 paket yang dilelang. Satu paketnya terdiri atas 4 hingga 5 titik lokasi. Anggarannya rata-rata di angka Rp300 hingga Rp500 juta untuk satu paket. Sehingga, total anggaran untuk pembangunan drainase Rp30 miliar dan rehabilitasi Rp32 miliar.
Lihat Juga: Miris, Siswa SD di Kulonprogo Belajar di Rumah Warga setelah Gedung Sekolah Tergusur Proyek JJLS
(tri)