2 Hari Diguyur Hujan Deras, Bandung Barat Diguncang 11 Bencana
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Intensitas hujan yang turun terus menerus selama dua hari terakhir membuat sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dilanda bencana . Paling banyak adalah bencana tanah longsor sebanyak 9 kejadian, kemudian puting beliung, dan juga kebakaran.
Berdasarkan data yang diterima dari Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD), KBB, bencana tanah longsor terjadi di sembilan lokasi. Yakni di Kecamatan Ngamprah enam lokasi, sementara di Kecamatan Padalarang, Cisarua, dan Cikalongwetan masing-masing satu lokasi.
Sedangkan bencana angin puting beliung terjadi di Kecamatan Batujajar dan kebakaran di Kecamatan Cikalongwetan. Dari total 11 kejadian bencana dalam dua hari terakhir ini, tidak ada korban jiwa dan hanya mengakibatkan kerugian materi karena ada sejumlah rumah rusak.
Baca juga: Tanpa Suara Dentuman, Gunung Anak Krakatau Erupsi Semburkan Abu Capai 2.000 Meter
Longsor yang cukup parah terjadi di Kampung Cimanggu Landeuh RT 2/11, Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah. Tanah tebing setinggi 5 meter dan lebar 4 meter longsor dan menimpa dua rumah warga milik Adung (52) dengan enam jiwa dan Pendi (54) dengan empat jiwa.
Akibat longsor itu sebanyak lima rumah warga lain kondisinya terancam karena sudah ada retakan di atas tebing yang longsor sepanjang 60 meter. Sehingga warga yang rumahnya terdampak langsung diungsikan ke kerabatnya, sementara yang terancam diminta agar waspada saat hujan deras turun.
"Penyebab dari sejumlah bencana longsor itu karena intensitas hujan yang tinggi selama Jumat dan Sabtu kemarin," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), KBB, Duddy Prabowo, Minggu (17/7/2022).
Pihaknya sudah langsung melakukan assesment dan membersihkan material longsoran bersama unsur Muspika dengan dibantu warga. Termasuk mendata para korban serta pendistribusian bantuan yang akan disalurkan nantinya. Sementara total kerugian materi hingga saat ini masih dilakukan inventarisir.
Pihaknya memprioritaskan penanganan di lapangan terutama rumah-rumah yang terdampak langsung. Sebab ada sebagian rumah yang mengalami rusak berat hingga tidak bisa ditempati. Selain itu longsor yang menutup jalan kabupaten di Kampung Salem RT 03/08 Desa Bojong Koneng, Kecamatan Ngamprah langsung dibersihkan. Sehingga masyarakat dan kendaraan dapat kembali melintas.
"Hujan yang kembali turun dengan intensitas tinggi harus diwaspadai. Jika ada potensi bakal terjadi bencana lapor ke petugas dan segera mengungsi ke tempat aman untuk meminimalisir korban jiwa," tuturnya.
Berdasarkan data yang diterima dari Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD), KBB, bencana tanah longsor terjadi di sembilan lokasi. Yakni di Kecamatan Ngamprah enam lokasi, sementara di Kecamatan Padalarang, Cisarua, dan Cikalongwetan masing-masing satu lokasi.
Sedangkan bencana angin puting beliung terjadi di Kecamatan Batujajar dan kebakaran di Kecamatan Cikalongwetan. Dari total 11 kejadian bencana dalam dua hari terakhir ini, tidak ada korban jiwa dan hanya mengakibatkan kerugian materi karena ada sejumlah rumah rusak.
Baca juga: Tanpa Suara Dentuman, Gunung Anak Krakatau Erupsi Semburkan Abu Capai 2.000 Meter
Longsor yang cukup parah terjadi di Kampung Cimanggu Landeuh RT 2/11, Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah. Tanah tebing setinggi 5 meter dan lebar 4 meter longsor dan menimpa dua rumah warga milik Adung (52) dengan enam jiwa dan Pendi (54) dengan empat jiwa.
Akibat longsor itu sebanyak lima rumah warga lain kondisinya terancam karena sudah ada retakan di atas tebing yang longsor sepanjang 60 meter. Sehingga warga yang rumahnya terdampak langsung diungsikan ke kerabatnya, sementara yang terancam diminta agar waspada saat hujan deras turun.
"Penyebab dari sejumlah bencana longsor itu karena intensitas hujan yang tinggi selama Jumat dan Sabtu kemarin," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), KBB, Duddy Prabowo, Minggu (17/7/2022).
Pihaknya sudah langsung melakukan assesment dan membersihkan material longsoran bersama unsur Muspika dengan dibantu warga. Termasuk mendata para korban serta pendistribusian bantuan yang akan disalurkan nantinya. Sementara total kerugian materi hingga saat ini masih dilakukan inventarisir.
Pihaknya memprioritaskan penanganan di lapangan terutama rumah-rumah yang terdampak langsung. Sebab ada sebagian rumah yang mengalami rusak berat hingga tidak bisa ditempati. Selain itu longsor yang menutup jalan kabupaten di Kampung Salem RT 03/08 Desa Bojong Koneng, Kecamatan Ngamprah langsung dibersihkan. Sehingga masyarakat dan kendaraan dapat kembali melintas.
"Hujan yang kembali turun dengan intensitas tinggi harus diwaspadai. Jika ada potensi bakal terjadi bencana lapor ke petugas dan segera mengungsi ke tempat aman untuk meminimalisir korban jiwa," tuturnya.
(msd)